Rabu, 26 Februari 2014

Aam, Syarief, Aly, Daru, ka Diki k Efri, ka Agus, Yehan, Saya, Ka (lupa -_-")
Selalu saja begitu, ajaib memang Rumah Dunia selalu menjadi pelangi di hati saya. Berbekal ingin merasakan panitia di event RD, sayapun mendaftarkan diri. Dan trala laaa, para relawan RD menerima saya sebagai
kepanitian acara Jambore TBM (Taman Bacaan Masyarakat). Tapi kepanitian disini, sering disebut-sebut dengan relawan.

4 hari bukanlah waktu yang sebentar, dengan menetap sebagai relawan di bagian kepala konsumsi. Sayapun mulai mengenal satu dan lain kawan-kawan yang sama beruntungnya diberi kesempatan menjadi relawan. Ada yang diposisikan di acara, keamanan, parkir, perlombaan, penyambut tamu dan masih banyak.

Partner saya saat itu adalah ka Diki, Rendra, dan Vivit. Sangat menikmati menjadi seksi konsumsi. Bisa berkelilling RD sambil memerikan segelas air, kemudian permen untuk relawan yang lain. Jika tugas selesai, saya bisa ikut nimbrung di acara jambore TBM. Bahagianya sangaaat, ya selain bisa dapat ilmu, belajar mengolah hati, eh mas Gong dan Mbak Tyas memberikan uang untuk makan selama empat hari juga lebih dari 20 buku relawan dapatkan, kata mereka sebagai pengobat lelah. Padahal, berkesempatan menjadi relawan dan bisa hidup bagian dari Rumah Dunia, bisa dibimbing keuangan sama mbak Tyas, dekat sama Azka, Odie, and Bela saja itu sungguh pengobat penat :)

Keunikan dari relawan acara jambore TBM adalah saya dan mereka adalah sekumpulan anak manusia yang belum saling mengenal, tak tahu nama, alamat, kehidupan sehari-hari. Dan selama 4 hari itulah bukan sekedar teman, relawan, tapi adalah keluarga.

Kesamaan kita adalah n a r s i s m e :D
bersama sebagian relawan




sedang menatap mimpi



Di atas benteng stelwichk



Mesjid SNAB 
Serang, 27 Februari 2014

2 komentar:

  1. Ooooowww, lupa. padahal aku paling deket, (foto paling atas)
    tapi gak disebut! hiks...hiks... hiks..

    BalasHapus
    Balasan
    1. kakaaaaaa Maaaaaap kemarin itu kan belum kenalan >_<

      Hapus

Anis Sofia © 2016