“Kamu hanya dapat jatah 10 orang” salah satu inbox masuk.
“Gitu ya ka! Baiklah!” menggigit bibir.
Betapa cemasnya saya, ketika list yang minat untuk mengikuti KB ada
15 orang. Ya, saya ingin membantu untuk menyukseskan acara 8, 9, 10 november
minimal dengan mencari peserta. Belum bisa seperti relawan yang dibuat
tenaganya berkurang, pemikiranya diperas dalam kegiatan tersebut. Ya ini yang
saya lakukan, mencari “anak”.
“Hanyaa satu syaraatnya.. ya
komitment” memblok, kemudian ctrl+p. Berulang kali saya lakukan hal tersebut
untuk menjawab pertanyaan mereka yang terpencut ingin mengikuti KB. Saya memang
nekad mempostingnya di status FB saya. Mungkin ini bentuk frustasi saya karena
sudah menawarkan dengan kawan-kawan di Serang, teman di kampus, tapi mereka
belum bisa memberikan kejelasan akan keikutsertaanya alias bahasa bekenya saya
sedang di PHP, tidak sedikit orang yang memPHPkan saya. Dan saya memutuskan
untuk memposting di status saya.
Tidak lama, notif FB saya ramai. Banyak yang me-like, memberikan koment. Saya hitung ada dua puluh orang yang
berminat. Kemudian saya membuat obrolan bagi mereka yang benar-benar berminat,
saya posting schedulenya. Dan
mengcaplsock KOMITMENT ya acara KB ini FREE malah sangat dibuat manja oleh
kegiatan tersebut, bisa bertemu Azzam, Oka, Habiburahman, ketua LFP pusat,
ketemu orang-orang hebat, makan ditanggung, dapat snack. Komitment untuuk hadir
selama 3 hari tersebut. Hingga, lambat laun yang menyatakan mampu ada 15 orang.
Dibuat gusar, ketika hanya 10
orang yang bisa saya bawa. Bayangkan, nasib 5 orang mau diapakan? Sayapun
menguji komitmentnya dengan segera memberikan pesan untuk segera mengumpulkan
surat kesedian, jika lewat batas waktu yang ditentukan maka tidak dianggap serius.
Saya pun melist dari urutan yang paling awal menginbox kepada saya. Sungguh
pusing dan sangat merasa bersalah ketika saat itu saya tidak membalas sms yang
masuk, hoam saat itu saya sedang PPLK. Betapa pikiran saya bercampur aduk. Jadi
maaf ya, yang saat itu smsnya tak terbalas.
Sayapun harap-harap cemas, dan
mulai merasakan takut jika harus mengecewakan 5 orang tersebut. Fitrah dengan
rajinnya me-sms, me-inbox, “Teh bagaimana, apakah saya bisa ikut?” kurang lebih
redaksinya seperti itu. “Semoga ada yang membatalkan ya.” Balas saya. Tega
memang, tapi itulah harapan saya berharap memang 10 orang yang bisa mengikuti.
Kegusaran saya tidak sampai
disitu. Sayapun rajin meng-inbox dan me-sms mereka yang sudah masuk 10 nama
atas tapi belum saja mengirimkan surat kesediannya. “Berkomitmen ikutkah?
Tolong segera kirimkan surat kesediannya ya. Terimakasih” saya sempat merasa
bingung dan kesal ketika sms dan inbox saya tidak langsung dibalas. Karena
laporanya harus segera disetorkan kepada ka Hilman. Dan alhmadulillah atas
kesabaran, Ikhwanpun mengirimkan email surat kesediannya.
Tidak hanya itu, sayapun mengedit
surat kesediaan. Ada dua peserta yang saat itu sedang tidak bisa OL mbak Isti,
dan Fitri. Mbak Isti sedang di gunung, dan Fitri sedang Junior Camp 1. Maka sayapun
mengerjakan merubah nama, alamat dan sebagainya. Mereka adalah 10 orang pertama
yang ada di daftar terntunya saya harus memprioritaskan mereka.
“Mbak Annisa, mohon maaf saya tidak bisa ikut”
“Mohon Kabari ya mbak jika ada acara seru seperti ini, saya belum berkesempatan”
“Nis, teteh nggak bisa ikut! Sediiih, maaf ya!”
saya merasa sedih dan bahagia
ketika satu persatu inbox dan sms berdatangan. Sedih karena mereka belum
berkesempatan, senangnya mereka yang sering “meneror” bisa ikut acara KB ini.
Ajaib! inillah rezekinya Fitrah dan Ririn. Maka, segera saya mengabari mereka
H-2 acara kalau tidak salah.
“10 Orang itu adalah anakmu nis! Jaga mereka baik-baik! Itu amanah” ucap ka Hilman di ujung telpon.
Gleek.
“Baik kak!”
Berikut inilah anak saya.
1. Agus
Haerani
2. Churiroh
3. Intan
Kuswoharti
4. Fitrah
Rohedi
5. Rini
6. Fitri
7. Isti
8. Rahmatullah
9. Ririn
10. Ikhwan
al amin
Sedih? Sedikit.
Bahagia? Sangat!
Mereka adalah sahabat, dan
keluarga baru terlebih bagi mereka yang memang belum pernah bertemu pada saya dan menaruhkan kepercayaan pada
saya. Terimakasih!
22.05 WIB
Serang, 2 Februari 2014
Still dibuai
musikalisasi Ari-Reda dan kerinduan yang nyata!
aku jadi anak pertama,, yee :D
BalasHapusWadduuhh, jadi anak durhaka aye berani neror ibunya sendiri..>.<
BalasHapusAmpuun bundooo.. XD
haha menyeramkaann, baca ampe beres ya kaak
BalasHapusFitraaah: sini sungkemmm dulu ama emak ;P
BalasHapus