Kamis, 31 Desember 2020

Assalamu'alaikum Al, di tahun baru Masehi ini usiamu tepat 3 bulan 15 hari.

Semalam tidak ada perayaan, melainkan ibun kembali gagal mengatur emosi, karena sudah menggendongmu selama 30 menit, nangismu tidak kunjung reda, malah beberapa kali tangisanmu teriak, dan itu menyesakan dada.

Nggak nyaman ya Al, batuk pilek di saat kamu masih kicik begini. Ini kedua kalinya kamu bapil Al, imun yang masih rendah, cuaca yang gk karuan, membuatmu mudah untuk bapil.

Setiap kali bapil, kamu masih tetap ceria, selalu tersenyum bahkan tertawa dan menyusumu semakin kuat, tapi berbeda jika sudah malam hari dan menjelang tidur. Kamu selalu ingin digendong sebagai pengantar tidur, dilantunkan solawat, atau nyanyian dengan suara ibun yang seperti kaleng rombeng.

Tapi, akan buyar pertahanan kekuatan menggendong jika rasa bekas suntikan bius ketika operasi terasa, ngantuk dan lelah datang bersamaan. Yang ada ibun berubah jadi monster, naik intonasi, menggerutu kenapa kami belum bisa tenang juga. Hingga Ayah yang pergi, harus ibun telepon, ayah datang menjadi pahlawan. Ibun mohon maaf ya Nak, belum bisa menjadi ibu menyenangkan.

Al, entah kenapa ibun mudah sekali minder. Padahal dulu Ibun adalah gadis yang penuh percaya diri, dan 'gila'. Apa karena kesalahan yang ibun lakukan ketika menjadi seorang istri, sehingga ibu sulit memaafkan diri, kesalahan lupa menaro gantungan pada tempatnya, kesalahan lainnya? Sehingga membenci diri sendiri?

Seringkali ada pikiran 'gk becus jadi istri, gk becus jadi pengajar, apakah nanti bisa jadi seorang Ibu?'
Ketika kamu menghuni perut Ibun, beberapa kali pertanyaan hadir "Mampukah jadi seorang Ibu?"

Ketika menatap wajahmu di awal kelahiran, ibu bahagia juga disertai rasa takut. Ibun takut belum bisa menjadi ibu yang baik.

Dulu ibun belum bisa menimangmu, dikarenakan luka SC, sekarang kamu mau tidur jika setelah ditimang Ibun.
Dulu ibun belum bisa memandikanmu, sekarang kamu selalu tersenyum dan nyaman bermain air di bak.
Dulu ibun sangat payah menghadapi imunisasi BCG, neneklah yang terus menenangkanmu. Ketika imunisasi DPT kemarin, dibantu Ayah alhamdulilah kami bisa menangani demammu.
Dulu ibun sering berdiam diri, kini ibu punya teman untuk bercerita dan berbagi bahkan ibu yang jarang menyanyi, kini selalu bersenandung ria.

Al datang, membuat perubahan ke diri Ibun. Al mengajarkan Ibun untuk percaya diri, Al hadir untuk menghibur diri, Al sebagai alasan untuk Ibun menjadi kuat, Al adalah hadiah terindah untuk Ibun. Ketika Ibun sendiri tidak percaya apakah Ibun mampu menjadi seorang Ibu, Al adalah orang pertamakalinya percaya dan mengajarkan Ibun untuk percaya diri.

Al, terimakasih banyak ya sudah bersabar sejauh ini memiliki Ibu seperti Ibun ini yang banyak kurangnya.

Al, ibun menyayangi Al melebihi diri Ibun sendiri. 

Minggu, 13 Desember 2020


Hari ini tepat usiamu 2 bulan 27 hari.
Ini sudah sangat terlambat Al, maafkan ibun yang baru mulai belajar giat lagi untuk menulis, mari semangat menulis ini dengan bercerita tentang mu Al.

Al, anakku sayang. Semenjak adanya kamu hadir di dunia ini, Ibun mulai belajar untuk menghilangkan rasa insecure yang ada pada diri Ibun. Konon katanya rasa insecure bisa menurun pada anak. Ah, gk nyaman Al jadi manusia yang insecure ini, kuncinya Ibun harus banyak bersyukur akan setiap pemberian Nya.

Al, anakku sayang. Ibun selalu berfikir 'duh bisa gk ya nanti pekerjaan rumah kepegang?' ada rasa khawatir, takut, kalau semua hal akan terbengkalai.

Maafkan Ibun ya Nak, nyatanya di hari pertama ibu tanpa dibantu oleh Nenek, Ibun menangis. Menangis bukan karena kamu yang rewel. Tapi, terharu melihatmu yang sungguh pengertian, bisa diajak kerjasama. Kamu paham betul jika Ibun di rumah sendirian. Kamu selalu bersikap tenang, sabar menunggu pekerjaan rumah selesai. Hadirnya Al, adalah bagaimana belajar memenej waktu sebaik mungkin, bukan sebagai penghalang.

Al, anakku sayang. Hobi jalan-jalan mengalir dalam darahmu rupanya. Ibun masih terkagum-kagum melihat kamu yang anteng di dalam mobil tua milik Kakek, perjalanan Cilegon-Rangkasbitung itu hampir menempuh 2,5 jam perjalanan. Kamu begitu menikmatinya dengan tidur nyenyak. Sama halnya perjalanan menggunakan motor, kamu terelalap di dalam gendongan. Al selama dua bulan ini sudah jalan-jalan ke Rangkas, Bojo, menemani Ayah Ibun kondangan, berbelanja bulanan di Mall Cilegon. Dan selama perjalanan itu, Al kooperatif sekali,ibun sungguh terharu.

Al, anakku sayang. Hari-hari ibun diwarnai dengan senyuman dan tawamu selepas disusui. Celotehnya yang ibun tak paham, tapi ibun suka. Waktu yang sungguh indah menghabiskan waktu dengan mengobrol dengan mu dalam imajinasi ibu hhe. Kelak dewasa jadilah lelaki pendengar yang baik ya Al, karena wanita hanya ingin didengar aja kok Al eh hehe.

Al, anakku sayang. Beberapa kali setiap menjelang tidur kamu selalu merengek. Terlebih di malam hari, di saat kondisi Ibun mengantuk juga lelah. Tidak jarang tangisanmu yang tak henti, membuat suara Ibun naik oktaf "Kenapa sih Al? Maunya apa? Kenapa sih nangis terus?".

Maafkan Ibun ya Al, anakku sayang padahal kamu juga sedang beradaptasi dengan dunia ini, dunia yang tidak senyaman ketika kamu di rahim Ibun. Terimakasih sudah bersabar dengan Ibun ini ya Al.

Al, anakku sayang. Kita terus sama-sama belajar. Ibun akan berusaha menjadi ibu yang bahagia untuk Al. Bukankah bahagia itu menular ya Al?

Al, Ibun sayang Al ❤

Rabu, 02 Desember 2020

Yuhuuuu!

PR terbesar dalam diri adalah percaya diri! 
Harus ditanam, bahwa kamu mampu Nis!

Menyimak petualangan Wahana tempo lalu, menyadarkan aku kembali akan pentingnya adab.

Bismillah, semoga Allah mampukan ku untuk mengikuti perkuliahan Bunda Sayang nanti.

Tara ini dia tugas Misi 2

Anis Sofia © 2016