Minggu, 13 Desember 2020


Hari ini tepat usiamu 2 bulan 27 hari.
Ini sudah sangat terlambat Al, maafkan ibun yang baru mulai belajar giat lagi untuk menulis, mari semangat menulis ini dengan bercerita tentang mu Al.

Al, anakku sayang. Semenjak adanya kamu hadir di dunia ini, Ibun mulai belajar untuk menghilangkan rasa insecure yang ada pada diri Ibun. Konon katanya rasa insecure bisa menurun pada anak. Ah, gk nyaman Al jadi manusia yang insecure ini, kuncinya Ibun harus banyak bersyukur akan setiap pemberian Nya.

Al, anakku sayang. Ibun selalu berfikir 'duh bisa gk ya nanti pekerjaan rumah kepegang?' ada rasa khawatir, takut, kalau semua hal akan terbengkalai.

Maafkan Ibun ya Nak, nyatanya di hari pertama ibu tanpa dibantu oleh Nenek, Ibun menangis. Menangis bukan karena kamu yang rewel. Tapi, terharu melihatmu yang sungguh pengertian, bisa diajak kerjasama. Kamu paham betul jika Ibun di rumah sendirian. Kamu selalu bersikap tenang, sabar menunggu pekerjaan rumah selesai. Hadirnya Al, adalah bagaimana belajar memenej waktu sebaik mungkin, bukan sebagai penghalang.

Al, anakku sayang. Hobi jalan-jalan mengalir dalam darahmu rupanya. Ibun masih terkagum-kagum melihat kamu yang anteng di dalam mobil tua milik Kakek, perjalanan Cilegon-Rangkasbitung itu hampir menempuh 2,5 jam perjalanan. Kamu begitu menikmatinya dengan tidur nyenyak. Sama halnya perjalanan menggunakan motor, kamu terelalap di dalam gendongan. Al selama dua bulan ini sudah jalan-jalan ke Rangkas, Bojo, menemani Ayah Ibun kondangan, berbelanja bulanan di Mall Cilegon. Dan selama perjalanan itu, Al kooperatif sekali,ibun sungguh terharu.

Al, anakku sayang. Hari-hari ibun diwarnai dengan senyuman dan tawamu selepas disusui. Celotehnya yang ibun tak paham, tapi ibun suka. Waktu yang sungguh indah menghabiskan waktu dengan mengobrol dengan mu dalam imajinasi ibu hhe. Kelak dewasa jadilah lelaki pendengar yang baik ya Al, karena wanita hanya ingin didengar aja kok Al eh hehe.

Al, anakku sayang. Beberapa kali setiap menjelang tidur kamu selalu merengek. Terlebih di malam hari, di saat kondisi Ibun mengantuk juga lelah. Tidak jarang tangisanmu yang tak henti, membuat suara Ibun naik oktaf "Kenapa sih Al? Maunya apa? Kenapa sih nangis terus?".

Maafkan Ibun ya Al, anakku sayang padahal kamu juga sedang beradaptasi dengan dunia ini, dunia yang tidak senyaman ketika kamu di rahim Ibun. Terimakasih sudah bersabar dengan Ibun ini ya Al.

Al, anakku sayang. Kita terus sama-sama belajar. Ibun akan berusaha menjadi ibu yang bahagia untuk Al. Bukankah bahagia itu menular ya Al?

Al, Ibun sayang Al ❤

0 komentar:

Posting Komentar

Anis Sofia © 2016