Ini berawal
dari sebuah cita dan rasa tidak kebersemangatan. Pojokan gedung FKIP
mempertemukan kita disana, dengan memegang lembar pendfataran untuk mengikuti
wawancara syarat ketentuan jalur Ujian Masuk Mandiri. Dengan penuh semangatnya
kau memimpin barisan, dengan tanpa senyuman, dan sok kenal.
Mungkin,
kita dijodohkan di sana, di gedung hijau itu. Pertemuan yang dipenuhi pandangan
ketidaksukaan, kecurigaan, kenapa? Karena tidak terukir senyuman dari wajah mu
itu. Bisa dikatakan terlalu lebay untuk mendapatakan urusan senyuman mu itu. Belum
lagi dengan nada yan tegas, dan ketus, lengkap sudah pendangan ku jatuh padamu
dengan mind “jutek super”.
Kala itu
pilihan pertama ku jatuh pada Pendidikan Guru Sekolah Dasar, dan kedua
Diksatrasia. Sedangkan dirimu, Akuntansi, kedua Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Sungguh,
sudut FKIP itu membuat kita dan teman UMM untuk saling mengenal walau dibumbui
rasa curiga. Entah, saat itu tiba-tiba saja rasa curiga. Berkutat dengan
diskusi-diskusi kecil mengenai pertanyaan apa yang dilontarkan oleh dosen,
ketika ingin lebih akrab denganmu rasanya sulit, so cool itulah yang
kudapatkan dan membekas hingga rasa itu berubah sendiri.
Hingga,
bertukar nomor Hand Phone. Saling mengenal dan kamu stay cool. Dalam Koran
harian, dibuat dag dig dug tak karuan, saat itu aku menemani adik di Sekolah
TK, dan entah dirimu sedang apa disana. Seketika ibu-ibu heboh melihat tingkah
ku yang kegirangan bak anak kecil yang mendapatkan permen, perjuangan membawa
hasil dari sekian kejatuhan dari PMDK, SNMPTN akhirnya ku bangkit di UMM, ya
sudah ditakdirkan rezeki berada di jalur ini.
Bagaimana
denganmu? Akhirnya, dengan lentik jari-jari mengetik untuk para kawan
perjuangan UMM. Termasuk kamu, dan Alhamdulillah kau lulus di pilihan pertama
akuntansi.
Hingga entah
waktu berjalan begitu dengan cepat, tak terasa bisa membersamai hingga semester
5 ini, semoga Allah selalu meridoi hingga Jannah-Nya. Tidak terasa ya, bersama
kita memasuk mapantaat. Ahh saat itu aku sangat anti bahkan seram yang melihat cover,
sepertimu jilbab yang segede mukena,
selalu saja berjumpa denganmu ditodong untuk masuk LDK, sedangkan yang ku balas
hanya senyum-senyum tak jelas. Penuh banyak orang yang menodong dengan ancaman
kesemangatan dan perubahan, dan akhirnya aku jatuh di “tempat” ini, segala rasa
ada di “tempat” itu.
Hingga,
aku tetap keukeuh untuk memasuki dunia yang membuat ku jatuh cinta, sebuah
organisasi tentang dunia kepenulisan dan penelitian. Itulah rumah kedua ku. Dan
kau sangat berlari kencang dalam duniamu diskusi dan aksi “KAMMI” yahh padahal
yang start duluan ya diri ini mengikuti Dauroh Marhala Part II, dan dirimu? Ikut
diam-diam Dauroh Marhalah yang diadakan KAMMI komisariat cilegon, usia kita
bersama di KAMMI hanya berbrda berapa bulan. Dan seharusnya aku dapat menjadi
sosok “kakak” karena terlahir membumi di KAMMI, tapi itulah passionmu
yang membuatmu lebih cepat mendewasa dengan dunia aksi, advokasi, siyasi,
diskusi. Sedangkan aku? Tidak jelas, memiliki akar serabut dan tidak maksimal,
di rumah ini aku hadir, dirumah sana aku ada, dirumah itu aka muncul. Ya,
maklum masih ABG masa mencari jati diri *alibi.
Hingga Ramadhan,
itu menyatukan dan memberikan pemahaman, betapa aku mencintaimu, mengagumi
karena Allah. Kegiatannya menyatukan aku, kamu dan sobat kita yang gemas itu
anak agrobisinis.
Bulan Ramadhan
itu penuh berkah dan membuahkan ukhuwah, banyak belajar darimu sosok tangguh,
anti keluh, dan sungguh-sungguh. Sudah menjadikan aksi sebagai nafas hidupmu,
dan orasi menjadi trend dirimu, yang mampu menghipnotis banyak mata yang
meilhat gaya mu berbicara, menaklukan dalam setiap susunan rapih yang kau
utarakan dan kritikan.
Tahun pertama,
banyak prestasi yang telah kamu torehkan. Piagam penghargaan itu selalu ada
dalam dinding kosan mu, ya sebagai anggota LDK teraktif. Di semester
berikutnya, kamu semakin menggilai duniamu aksi, ya kamu menjabat sebagai
kepala divisi advokasi. Dimana, kamu membangun peran penting untuk
agenda-agenda Allah, satu hal yang sangat ku kagumi, dirimu sangat bersemangat
untuk menjadi EO dalam agenda-agenda-Nya.
Dalam aksi,
kamu menjadi salah satu akhwat terdepan yang menyerukan segala permasalahan. Tidak
hanya itu, menjadi peserta Data 2 LDK Baabussalam terbaik. Sungguh, semakin
banyak saja prestasimu, dan belum lama kau menjuarai ke 2 dalam lomba diskusi. Kini,
2013 kamu semakin menjadi-jadi dengan duniamu aksi, takdir berbicara dirimu
diamanahkan sebagai Kepala Departemant Kastrad 2013 batu bata peradaban. Bebahumu,
aku yakin akan selalu kuat memikul amanah yang datang!
Ah sayangku,
hari ini menjadi tamparan halus untuku. Agar bisa menyiapkan “kehidupan” ku
lebih indah. Rasanya baru kemarin malam, disuguhi nasi putih dan sayur lodeh
hangat, dan tempe goring yang nikmat. Mamah, sangat bahagia menyambut kita
berdua. Belum lagi, bapakmu yang lebih tepatnya bisa dikatakan sebagai kakak, karena begitu masih mudanya. Hmm
ya, rasanya baru kemarin dua malam menjadi bagian dari rumah mu, menjadi bagian
keseharian dari mamah dan bapak. Bahagianya bisa dibonceng oleh bapak, hingga
entah apa yang membuat bapak selalu saja memanggil aku dengan sebutan “bocil” ada perasaan penasaran dan bahagia. Sungguh bahagia,
bisa mengenal dengan mereka. Perjumpaan di tahun lalu, rasa baru kemarin malam.
Ar-ruhul
jadidku, Sabtu, 6 Januari 2013
mungkin
siang ini penuh genting
sore ini
menjadi gempar
magrib
ini penuh keharuan..
dan
malam tak akan kelam,
dia
hanya bersemayam dalam hati,
menguji
akan ukir senyum dan kekuatan salam
hari ini
tak jahat,
dia
hanya memahat,
pahatan-pahatan
untuk taat.
Kamu itu
Ar-ruhul Jadid! Ya selalu, deaku.
Yang namanya
Dea Zahrina Usaimah itu selalu kuat, akan berbagai sekelumit permasalahan. Ujian
ini akan memperindah dirimu de, dan mamah. Dengan segala rasa sayang dan keikhlasan
akan membuat segalanya indah. Ini tentangmu, segala rasa dan cinta, tetaplah
Ar-Ruhul Jadid J!
:: Sudut Darul Irfan, ba’da naik bis
murni, ba’da perjalanan menjumpainya, sosok berharga yang semoga akan bersua
dalam JannahNya
Senin, 6 Januari 2013
00.28 wib