Selasa, 15 Januari 2013

Masjid Agung Serang, dan Kantor Gubernur akan menjadi saksi akan semangat membadai kaum ibu untuk menyampaikan aspirasi suaranya. Bagi rakyat yang sudah tercekik akan mahalnya kebutuhan sehari-hari, mungkin akan lebih menjadi-jadi, mengingat perihal pemerintah akan menaikan BBM di tanggal 1 April 2012 mendatang.
          Bagi beberapa orang yang sudah berbalut busana mewah, gadget terbaru, kasur empuk, hal tersebut merupakan suatu hal yang biasa saja. Bagaimana dengan mereka yang tidur beralaskan tikar, beratapkan langit? Permasalahan ini membuat keadaan krisis yang mengharu biru bagi masyarakat termasuk Banten.
          Hal tersebut, yang membuat para ibu bergerak hatinya untuk mengadakan aksi turun ke jalan raya, menyusuri jalan dari masjid agung hingga di halangi oleh Sat.Pol.PP di depan kantor gubernur. Senin, 26 Maret 2012, terlihat jelas sepanjang jalan dari masjid Agung hingga alun-alun padat akan ibu-ibu yang menyuarakan jeritan rakyat, kesakitan yang semakin terasa ketika dapur mereka tidak bisa mengepul setiap hari.
          Ada ibu yang menggendong anaknya yang masih belum bisa berjalan. Terdapat ibu yang menggandeng anaknya yang berusia tiga tahun. Tidak hanya satu atau dua orang saja. Banyak, ibu-ibu yang membawa anak mereka dalam beraksi. Belum lagi pukul 14.00 Serang diguyur hujan deras, hal tersebut tidak menyurutkan semangat mereka dalam menyampaikan penolakan BBM.
          Lantas sudah sejauh mana, kita yang disebut-sebut mahasiswa? Sudahkah  berkontribusi untuk masyarakat? Banten? Indonesia?
Bukankah Bung Karno pernah menyanjung kita Berikan aku seribu orang tua, niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya. Jika kau beri aku satu pemuda, niscaya akan ku guncang dunia”
          Maka, jangan berdiam diri saja! Harus lebih semangat dari ibu-ibu!

0 komentar:

Posting Komentar

Anis Sofia © 2016