Sabtu, 10 April 2021

Alta yang Mamah sayangi, bulan lalu usiamu 5 bulan. Kita kilas balik yuk!

Saat usiamu 5 bulan, ada peristiwa yang begitu membuat hati tidak karuan. Drama panas setelah imunisasi memang selalu menjadi hal yang horor. Ternyata ada yang lebih horor dari itu. D I A R E.

Saat itu hari Selasa di awal bulan Maret. Alta yang biasanya buang air besar, tiga atau dua hari sekali. Malam itu, selang beberapa jam buang air besar, lama kelamaan frekuensi semakin sering, teksturnya semakin mencair, hingga pagi ada lendir darah yang membuat Mamah langsung tak kuasa ingin membawamu berobat.

Maafkan Mamah yang saat awal masih terus mengobservasi dan merasa aman karena kamu tidak rewel. Dan ternyata salah. Harusnya Mamah gercep, ketika diare tenaga sudah habis keluar untuk buang air besar bukan?
Tandanya lemas, diam memang pengaruh bab yang terus menerus. Toh dipikir pikir ketika Mamah diare ngomong aja lemas, lha gimana kamu yang masih bayi, rewel ketika diare adalah hal yang mustahil, faktanya diare memang selalu memberikan efek lemas.

Hal yang sangat disyukuri, Alta selalu tetap mau menyusu. Sehingga ketika dibawa ke dokter spesialis anak, Alta tidak menunjukkan dehidrasi dan tidak perlu rawat inap. Tantangan selanjutnya adalah memberikan Alta obat.

Alta mendapatkan resep berupa antibiotik, obat serbuk serupa oralit, dan obat suplemen makanan berupa serbuk juga. Ketika sendok takaran obat menghampiri bibir mungil Alta, Alta membuka mulut dengan lebar, tak lama Alta mengeluarkannya lagi. Sedih. Bukan karena obatnya menjadi mubazir, bukan! Sedih Alta yang masih kecil harus mengalami diare. Mamah sangat merasa bersalah. Terus mengevaluasi, apa sebab Alta jadi diare?

"Usia segini memang rentan diare Bu, karena fase oral. Mengapa ada lendir darah. Kemungkinan besar bakteri ikut masuk, ketika apa apa, benda benda dia masukan ke mulut. Bukan dipengaruhi oleh makanan ibu" terngiang ucapan dokter spa.

Baik, selalu ada kejutan di setiap hari barunya. Dan Mamah terus belajar. Hari-hari selanjutnya, setiap sendok obat akan diberikan, Alta mulai paham bahwa itu antibiotik yang mungkin rasanya aneh bagi Alta yang selama ini hanya meminum ASI.  Hingga selalu tutup mulut dengan rapat, atau menangkis. Luar biasa, di sini Mamah semakin paham bahwa bayi begitu cepat perkembangan berpikirnya. Mamah hanya bisa bersabar, dan berucap 'Yok nak, minum biar semakin kuat dan sehat' terus merayu hingga Alta mau membuka bibir mungil Alta.
Di sini, Alta belajar minum obat, dan Mamah belajar bersabar.

Hari ke hari semakin cerah, wajah Alta semakin sumringah, lompat lompatan mulai menghiasai hari hari. Alhamdulillah ya Rabb. Alta kembali ceria dan bahagia, hal yang sangat Mamah syukuri.
Anis Sofia © 2016