Jumat, 05 Desember 2014


Well Guys, well penikmat tulisan saya yang gila ini! Apalagi buat yang kini masih bertengger status mahasiswa. N, kini mau memasuki akhir-akhir warna warni dunia kampus. This, saya persembahkan dengan sepenuh cinta untuk para calon MTA.
(semoga) Happy Reading ya!

“Teh kapan lulus?” pertanyaan yang sering saya temukan di awal semester 8
“Aihh si Anis, elu masih di depan Prodi aja. Gw kira elu udah lulus loh!” kalau ketemu temen, ada aja yang nanya seperti ini. Mungkin doi terheran-heran dengan seorang Annisa Sofia Wardah yang bawel nanya di kelas, ngasih masukan ketika diskusi,  sangat bego ini karena sering nanya ini itu ke dosen  dan masih berkeliaran di kampus.
“Teh cepet amat ganti bajunya, mana toganya nih teh. Kita kan mau poto dulu ama sarjana” pertanyaan yang nggak pernah gw mimpiin. Oh no! adik adik TRAS. Cukup senyum sebagai jawabanya.
“Teh nih ya saya kasih tahu naik ke wisudaan dulu, naik pelaminan dulu, nah naik gunung, baru deh naik S2 ke luar negeri bareng ama suami” apalagi ini nasihat dari adik TRAS semester 3 ketika USC 2, ini si adek minta dipeluk kali ya atau jitak -___-“
Jujur hadirin bloger yang bernahagiaaa. Si Ghuweeh nggak pernah mimpiin dapat bertubi-tubi pertanyaan seperti itu lebih puluhan kali, ah mungkin ini akibat nyir-nyiran semasa semester bawah ke kaka tingkat yang belum lulus “Lohh kok bisa belum lulus?” sebuah pertanyaan kecil dalam hati, yang ternyata saya ada di posisi itu saat ini *nelen ludah*.

Lulusan terbaik seprodi, cepat, masuk mahasiswa lulusan terbaik adalah beberapa mimpi saya  dan nyatanyaa… . 
So, mari belajar pada masa lalu. Hai adanya masa lalu bukan untuk dicacikan, tapi dipelajari? Nah ini dia si saya buat tulisan ini berharap semoga adik-adik yang sepenuh hati saya sayangi bisa mengambil pelajaran untuk persiapan menjadi MTA.

1.    Wajib Punya Kalender Akademik
Hah. Ini adalah KESALAHAN TERBESAR. Sengaja saya caps lock, nyatanya memang itu adalah kesalahan terfatal dalam menempuh strata satu ini. Bagaimana sangat bodohnya saya mengira kalau akhir semester 8 adalah bulan desember. Ah padahal hitungan akhir semester 8 adalah bulan Juli. Karena tidak ada pegangan jadwal, membuat  sangat santai.

2.    Target yang Jelas
Harus jelas. Harus sangat detail. Nggak cukup menuliskan di buku semisal: Juli LULUS. Nah harus jelas langkah-langkah targetnya seperti apa? Misalnya pekan ini bimbingan 4 kali atau tanggal sekian referensi proposal lengkap,  sejelas  mungkin! Berikan punishment ke diri sendiri kalau gagal sebaliknya kasih rewards jika mission is complete.

3.    Peka Jadwal, Karakter Dosen Pembimbing
Begitu banyak jenis rupa dosen. Ada yang mudah ditemui atau bisa dihitung jari jadwal dospem ke kampusnya kapan. Ada looh yang mendapat dospem yang nggak mau dihubungi via sms, kalau ngesms nggak dibales, ditelpon nggak diangkat, ditemuin malah langsung pergi rapat, ngajar padahal udah nunggu seharian. Nah, kuncinya ekstra sabar. Selain itu juga harus sudah inisasi ke Prodi mengkepoin jadwal dospem adanya kapan? Supaya nggak usah letih juga seharian nungguin dosen, eh  tauk tauk nggak ada. Hah.
Selain itu sikap, dan sifat dospem. Harus kita kenalin banget. Kalau perlu sang dospem punya medsos, perlu dikepoin dulu tuh. Supaya bisa baca juga gimana kondisi dospem ketika ingin bimbingan. Kalau dospem nggak mood, jangan dipaksa ya! Bahaya!

4.    Buat Kelompok Skripsi
Masa-masa MTA adalah masa dimana lu-lu pada bakalan susah nemuin teman sekelas. Pan gimana nggak nemuin, secara udah nggak ada kuliah. Disini nih perlu jaga komunikasi yang baik dengan teman sekelas. Bisa kek buat grup FB, WA, BBM kasih nama “KELOMPOK JIHAD SKRIPSI” halaaah, terserah dah mau ngasih nama apa. Realnya, dengan ada kelompok seperti itu ngebuat jadi asik ngerjain skripsinya. Ada teman buat diskusi bareng, ngetik bareng, ngegalau bareng. Kalau perlu satu kosan, lebih mantep tuh. Ah sayangnya nih kalau saya, nggak jalan kelompoknya jadi ngerjain skripsi sendirian, dan bisa itu dikatakan garing bro! Da emang udah biasa sendiri kok #eaa

5.    Ekstra Sabar
Nah ini kasus yang maha aneh. Gimana nggak aneh ya? Jangan heran kalau pas lagi asik atau mau start ngerjain skripsi si laptop rusak, mulai keyboard nggak berfungsi, mati mendadak, batre bocor, terserang virus apalagi ada yang hilang. Nggak satu dua orang teman looh yang mengalami hal itu. Huah, teman sekelas saya hamper semuanya kaya gitu, belum lagi teman-teman kongkow-an saya yang beda jurusan juga sama kena permasalahan gitu. Hanya dua sikap yang bisa diambil, menunggu sampai sembuh padahal uang belum tahu kapan atau ekstra cari pinjeman sana sini? Pengalaman yang ada kalau pasrah tanpa usaha itu bikin malas buat ngerjain. Jadi, bergerak!
Belum lagi ada kasus sudah menargetkan dengan sedetail mungkin, tapi nggak sesuai. Ada aja hal yang di luar pemikaran kita, mulai dari dospem sakit, mau bimbingan eh file hilang.
Tugas kita terus berikhtiar sekuat mungkin, berdoa sebanyak mungkin. Masalah hasil Allah yang nentuin.

6.    RAPIH, RAJIN
Kebiasaan naro file sembarangan baik hardcopy atau softcopy. Nah, kalau sekarang harus rapih  dan rajin dari hal-hal kecil. Terlebih lagi menyimpan data, jangan sampai ada permasalahan mau bimbingan eh data hilang, ini sering terjadi loh di MTA. So, siapin FD atau simpan di google drive, kirim file ke teman via FB, email juga bisa. Ah, skreatif mu lah!

7.    Jangan Tunggu Besok.
Kalau ada kamu ngapain yang lain. Ehhh haha. Kalau ada hari ini ngapain nungguin besok? Kalau sudah bimbingan dan si kertas penuh dengan coretan re:revisian. Jangan di peuyeum ya. Mending singkong enak di peyeum mah. Nah gawat kalau revisian ditunda-tunda. Semakin menunda revisian sama dengan menunda pelaminan, kelulusan. Nah guys! Selagi ada waktu jangan dibuang-buang. Sayang sungguh sayaang karena waktu nggak akan kembali lagi kan?
Dan inget nih sobat, dua nikmat yang sering dilupakan. Kesehatan dan waktu, jadi jangan sampai keluar kata “Ah kemarin sih nggak dikerjain langsung. Nunggu 3 minggu. Mau bimbingan eh dosennya ke luar kota enam bulan”

8.    Minta Banyak Doa
Siapalah kita? Mahluk butiran ranginang di kaleng khonguan, da aku mah apa atuh. Ya, siapalah kita mahluk yang penuh hina dosa. Harus berikhtiar dengan doa salah satunya, tapi selain mengusahakan berdoa dari diri sendiri. Wajib meminta ke orangtua, terlebih doa ibu. Ah manjur itu! Selain itu perlu nih minta doa ke setiap orang yang kita temuin “doain yaa”  Bisa jadi looh kemudahan yang didapatkan itu dari doa-doa mereka yang kita minta.

9.    Syukur
Bersyukur menjadi salah satu sikap yang harus dilatih. Toh semakin syukur, nikmat semakin ditambah kan? Syukuri setiap proses yang ada. Kalau memang tertinggal dengan teman-teman yang lain, jangan rungsing nggak karuan eh tauk-tauk down. Syukur itu menenangkan loh.

10.    Cari Keberkahan
Berkah itu susah tapi indah. Hindari nih ya, manipulasi data sekecil apapun. Bisa jadi kite ngegampangin, lulus cepat eh kerjaan susah nah perlu dievaluasi indikatornya mungkin dari cara kita yang “salah”. Ingat juga mungkin dosen bisa di”kadali”, bisa kuat dipersidangan skripsi, nah kalau di sidang akhirat tentang skripsi kita, sanggup? (Ini bahasa begitu, yaa tapi memang nyatanya seperti itu kan ya?)
 
Sampai disini dulu ya :)
Semoga Bermanfaat! Sebenarnya masih banyak tipsnya, tapi sejauh ini itu dulu daah.
“Skripsi bukan permasalahan cepat atau lambat, tapi bertanggung jawab”

 
Salam Pejalan Hidup
Annisa Sofia Wardah
Sabtu, 6 Desember 2014
Di pertangahan malam 00.22 WIB
Masih setia ditemani Sheila 0N 7 (nggak kesampaian nonton di GOR huhu)
akhirnya bisa ngeblog juga haha dengan bahasa yang semeraut, maklumin aja ya. Hapunten.

Kamis, 25 September 2014


Well guys, ini keberapa kalinya saya menuliskan tentang pria dan kedua kalinya ke tempat yang serba merah dan hitam. Sebagai bentuk maaf karena sudah menjanjikan ikut membantu mendekor si café, tapi saya ingkar karena “so sibuk” (afwan ya bang heu heu, da aku mah apa atuhh…). Nggak hanya bentuk maaf, tapi karena tempat ini sungguh memesona. Buat kamu kamu yang wong Serang apalagi anak Untirta dan apalagi nih kalau anak UKM TRAS, nggak mampir! Sungguh terlalu. (promosi terselubung, nggak usah repot bang. Ice cream  aja udah cukup  kok #eh)
Pukul 11 hari ini saya kembali mampir ke café JM (Jendela Mimpi)
“?@#$&)@!??” bingung saya, seketika duduk di sudut ruang yang dulunya adalah toko buku bajakan.
Bingung? Karena mas pelayannya fasih berbahasa Inggris. Bersay hello, sangat ramah. Menanyakan pesanan apa yang akan saya pesan bersama kedua adik tingkat saya. Kala itu saya menjadi juru bicara. Karena para adik saya yang ‘kiyuut’ itu masih terpesona akan seisi ruangan yang sederhana lagi unik, ditambah tercenganngnya karena disuguhi  dengan bahasa Inggris.
“Don’t be nerveous!” Ucap pelayannya berkali-kali. (Di dalam hati haduhhh siapa yang nerpes).
 “Are you student?” tanya saya pada abang yang sangat santai mengenakan jaket dan celana levis selututnya.
Aha dan ternyata abang pelayan yang sangat friendly adalah orang Makassar yang ditakdirkan untuk bertatap mata, bersapa dan hingga menjadi partner  dari the founder of Café JM, bang Ufuwan (sekum TRAS 2010  gituu looh :D ). Si abang yang selama mahasiswa sempat menjadi Wakil presma Untirta dan berkeluarga yang nggak hanya dari UKM TRAS, tapi UKM LDK juga KAMMI komisariat Untirta dan mengepakan sayapnya di MITI (Mahasiswa Ilmuwan Teknolog Indonesia) . Menenggalamkan dirinya kini di entreuprenership, dunia kuliner.

Nggak usah jauh-jauh ke café JM yang ada di Kediri (Cabang pertamanya), di sudut pakupatan sejejer dengan toko buku bisa ditemukan café yang asik ini. Gimana nggak asik? Di mari tuh bikin have fun kongkow bareng sohib, dimanjakan dengan lagu-lagu anak muda banget (yang udah tua kalau kemari beuuh ntar jadi muda looh :D ).
Bisa baca puisi juga, nyumbang lagu, baca buku gratis dan dengan uang Rp.1000,- semua orang yang ke JM akan tahu mimpimu dan so pasti di aamiinkan. Karena di sana ada “Tembok Impian” dengan sticker note, kamu tulislah mimpimu apa dan tempel! Siap-siap banyak mata yang melihat, dan lisan yang mendoakan! (eh tapi yaa. Saya baca tuh kebanyakan yang nulis mimpinya itu nikah 2015, nikah 2016 ckckck. Mimpi nikah mendominasi di tembok impian)
“Mau diselingkuhin atau dimadu?”

“Saya pilih dimadu daripada di selingkuhin. Soalnya di selingkuhin mah udah”
(Biasa aja ya guys mukanya! Jangan mengkerut gitu) Ternyata saya lebih senang dengan selingkuh, citarasanya enak, manis, nggak pedas. Kalau dimadu wah lumayan pedas. Taraa, itulah menu andalan dari Café JM. Ayam Selingkuh dan ayam dimuda (Nah woles gitu dong mukanya :D )

Bukan café dengan sensasi Kampung Pare yang kaya gizi Bahasa Inggris. Jiwa kitapun akan mendapat keteduhan dari salah satu programnya, Stand Up Inspirasi, akan hadir pemateri ketjche dalam berbagai bidang yang akan memberikan inspirasi, motivasi. Saat lounching café JM pekan lalu Pak Boyke Pribadi, selaku humas Untirta menjadi pengisi di acara tersebut.  Nggak hanya itu, melembutkan hati ada programnya, sastra menjadi nuansa di café ini, tidak hanya buku-buku yang menggantung ke atap sebagai hiasan, di sinipun ada bedah buku guys! Like it!

Kalau saya terus cerita akan keindahannya si JM. Nggak akan habis-habisnya. Sok weeh atuh mampir ke Serang-Banten. Tepatnya di arah ke terminal Pakupatan.

“Sukses bang Ufuwan! Berkah melangit! Bermanfaat membumi! Aamiin!”


Founder. Doc.Ahmad Ufuwan
Cab.Serang Doc.Ahmad Ufuwan

 
Doc.Ahmad Ufuwan

tampak depan. Doc.Ahmad Ufuwan
Pak Boyke menjadi pembicara ketika lounching. Doc.Ahmad Ufuwan
Masjid SNAB Untirta di balik hijab kayu.
Jumat, 25 September 2014
13.46 WIB
Ditulis tanpa paksaan :D.
Alhamdulillah kamis berkah! Saya udah semprop hadirin! Doakan lulus tahun ini yak!
Annisa Sofia Wardah (S.Pd) aameen.
Di posting di asrama Darul Irfan dalam alunan musikalisasi sasina  16.51 wiB

Jumat, 12 September 2014

gambar: www.komunitassuksesmulia.com

Tujuh huruf telah menjadi suatu perkara yang mendasar dalam susunan bagian hati. Diraih dengan beraagam cara. Mereka bilang memiliki kemewahan mobil masa kini, gadget up to date, jabatan melangit, pujian disana sini, rumah mewah nan indah dan sedaftar tingkatan kemewahan yang dinilai dengan tumpukan uang.

Bahagia Menurut Mu?
Cukup sederhana. Menjadi paling bahu ternyaman untuk menjadi sandaran sahabat. Berbagi senyum tulus walau saku tak berisi, berjalan menikmati manusia pejalan lain, bersapa gembira, tak memiliki apa tapi menjadi jalan orang bahagia karena manfaat kita.
Sesederhana itu?
Perkara bahagia adalah rasa. Darimanakah kita memandang? Darimanakah kita merasa? Darimanakah kita bersyukur?


         "Seperti halnya berenang, menulis, atau bermain golf. Kebahagiaan itu bisa dipelajari"  Dr Boris Sokoloff
                                                                                                                      

                                                     
                                                                                                                     Annisa Sofia W. Darul Irfan-Serang
                                                                                                            Jumat, 12 September 2014
                                                                                                                                  21.06 WIB
                                               Dalam alunan musikalisasi “Sajak-sajak Kecil Tentang Cinta” Ari-Reda

Kamis, 11 September 2014


Saya tidak pernah bermimpi sebelumnya atau merencanakan dengan baik akan keadaan yang membuat saya terjermus di sini, di rumah penuh kekeluargaan. Bahkan menjaga jarak, karena sempat mengira sesat, ketika pertama kalinya mendapat sms untuk kumpul, berkumpul di tempat sepi, sembunyi di pojokan. Ah tapi “pojokan” itu salah satu jalan untuk membuat berubah segalanya.

Bukan hanya pojokan, ada seorang yang harus saya hormati, turuti dan loyalitas bekerjasama agar berjalan dengan baik. Dept. Media LDK Baabussalam adalah suatu keluarga yang menyuguhkan segalanya. Berkawan dengan laptop? Tak  bisa. Saat itu saya hanya anak semester 1 hal sepele memindahkan data ke FD tak tahu caranya, apalagi mendesain? Atau membuat video dokumenter?  Ah jangan tanyakan itu.

Rasa belajar yang sangat kuat menggerakan tangan saya untuk menulis formulir “magang di dept.Media”. Look at! Saya merasakan itu, bahagia karena saya dapat belajar laptop. Lebih dari sekedar mengetik rentetan abjad, saya dituntut untuk pandai meramu ide, hingga menyajikan suatu kreatifitas berupa desain.

Jumat. Menjadi hari yang istimewa, menunggu di ruang PKM A dengan kawan saya dari matematika. Tidak lama menunggu, sesosok itu menyediakan laptop untuk saya gunakan belajar desain. Gugup, ya bagaimana jemari ini, sangat payah menggunakan alat elektronik itu. Tapi, sesosok itu selalu sabar mengajari saya yang buta komputer dan kawan matematika saya yang agak manja. Sepulangnya selalu mendapatkan tugas, membuat desain pin salah satunya.

Well, sepanjang perjalanan selalu diberikan akan pentingnya peran media. Di rektoratpun saya dengan beberapa kawan lain berkumpul siap mendengarkan apa penyampaian dari sesosok itu akan media dan tetek bengeknya.

Rapatpun tidak pernah monoton, tidak kaku, dan entah mengapa saya sangat merindukan itu. Bagaiamana perkedel jagung hasil masakan teh Qika dicicipi ramai-ramai, tiada rapat tanpa snack, merasakan deperteman ini adalah deperteman terkaya. Mimpi saat itu adalah media mempunyai kamera DSLR.

Bukan perkara kamera DSLR. Bukan semata menjalankan program kerja, lebih dari itu deperteman ini menyuguhkan segalanya. Kekeluargaan dirasakan saat rieweuhnya mencari bahan madding, menentukan rubik madding, desain panggung UIF, hingga mewujudukan mimpi bersama yaitu melahirkan majalah LDK Baabbusssalam. Proses mewujudkan mimpi, membuat kami jadi rajin saling bertemu. Menentukan konten majalah, namanya, taglinnya, pembagian job, hingga lahirlah majalah itu bahkan beradik- kaka, tidak hanya satu edisi, tapi dapat membuat majalah edisi ke-2.

Sempat menjarak dengan department yang penuh cinta itu, akibat kelalaian diri dalam menjalankan amanah. Ketidak fokusan dalam 4 organisasilah penyebabnya. Hingga tertampar akan omongan yang menusuk, bentakan yang kasar, disalahkan bertubi-tubi dalam forum yang melibatkan banyak peserta. Kelopak matapun tak mampu membendung air mata. Gedung A pun akhirnya menjadi salah satu saksi, bagaimana memalukannya saya menangis di khalayak umum. Hingga “Barakallah fi umrik Annis! Jangan murtad dari media ya!”
Kalian ya! Menyebalkan sungguh. Sebal yang merindukan.

Mandiri diri dalam hal inisiasi untuk memberikan kerinduan itulah salah satu gambaran kekeluargaan media. Jangan tanyakan mandiri dalam hal finansial. Karena kami akan menjawab, kami bisa, kami mampu. Mendapat pesanan pin, mug, desain sertifikat, baligho. Ya walau nyatanya yang sibuk lagi-lagi adalah sesosok itu, dan saya beserta kawan hanya mampu membantu yang rasanya tidak memberikan efek apa-apa. Dari sanalah saya banyak belajar.
“Hai fi, Annis, Hasbi, Teh Uswah! Ini nih contoh desain surat undangan walimahan. Nanti bisa pesan ke saya. Bisa pesan pin apapun ke saya ya.” Ucapan beberapa tahun lalu di lantai catur rektorat masih terekam kuat, sedang sibuknya menggunting kertas untuk madding. Sesosok itu membuat hiburan.
“Wihh. Masih lama kita mah ka. Kaka dulu gih” jawab saya dan Fifi serempak. (Dan benar saya sesosok itu menikah muda masih status mahasiswa, keren)
Saat itu sesosok sedang menjalankan amanah sebagai kadept bersamaan perannya sebagai seorang anak yang belajar mandiri dengan mencukupi kebutuhan dengan usaha percetakannya. Semua itu dari nol, dari promosi mulut ke mulut. Tidak ada kantor, bahkan tidak ada pegawai.

Tidak lama berada aktif di dept.Media LDK, karena organisasi lain menjadi ruang tempat tuntutan untuk berkarya. Perkara hati? Tak usah tanyakan, selalu ada ruang untuk dept.media walau masih bodoh untuk menunjukan kecintaan pad keluarga ini. Hingga hari ini saya tersenyum manis, karena diberikan kesempatan oleh Sang Kuasa menjadi pembelajar langsung akan kegigihan sesosok kadept itu. Tidak menyangka bahkan, dari hari senin stand bazarnya menjadi tetangga stand kawan saya. “Ah itu hasil kadept sayaa!” Melihat mug, jaket, plakat, jam dinding, stempel memutar rekaman lalu-lalu akan candaan, dan lihatlah takdir Pecinta bersamaNya, bagaimana kegemarannya menjadi usahanyanya yang gemilang.
Maaf ya kak, ngambil di Fb.
Dalam keheningan menatap bazaar, melihat poto Kedai Desain sudah ada cabangnya, menyaksikan Kedain Print dari jauh.

“Kesuksesanmu ka adalah artefak kebaikan kepada saya. Bagaimana tulusnya mengajarkan saya dan kawan-kawan akan desain. Ini adalah tumpukan kebaikan, dari waktu yang kaka korbankan, dari uang yang dibelikan snack kepada saya dan kawan lain dan dari dari kebaikan yang tak bisa disebutkan karena sungguh banyaknya”
Semoga ya kak keberkahan selalu menyertai dalam usaha, mengaliri dalam keluarga sesungguhnya. Aamiin, keberkahan tak henti untuk sepasang perindu Nya. Teh Yusi dan Kak Arif.
“Teh Yusi beruntung looh!” (supaya makin sayang sama hubbynya #eh)

ya Allah, udah 9 semester. Baru liat hari  ni poto zaman maba dan pertamanya kumpul media. Parah -_-". Kalau nggsk kepo mana tau. Hah
Darul Irfan-Serang.
Kamis, 11 September 2014. Ba’da Isya dalam hembusan kipas hihi
Tanpa dipaksa apapun, kepengen wee nulis.
Da aku mah apa atuh, tiba-tiba rindu inget zaman muda dulu


Sabtu, 06 September 2014

5AM Waking up for Fajr
Got to make Wudu, got to pray my Sunnah
Got to make Ghusl, got to clip my nails
Looking outside, the sun is rising up in the sky
Everybody’s rushing
Got to get down to the masjid
Got to say “Salam!” to the Imam
Sitting in the first Saff (row), chilling in the back Saff (row)
Got to make my mind up… Do what the prophet did!
It’s Jumuah! Jumuah!
Got to make dhikr on Jumuah,
Everybody’s looking forward to His mercy, mercy
Jumuah! Jumuah!
(Penggalan lirik Jumuah)

Klik! Taraa, semudah itu saya jatuh cinta dengan pria ini. Akibat setahun lalu di hari Jumat saya mendapat tag sebuah musik yang seluruh liriknya berbahasa Inggris dari teh Intan. Maher Zain terkalahkan. Lagu doi selalu menemani saya mengerjakan revisian, perjalanan dari asrama ke kampus, dari kampus ke tempat bimbelan, di angkot, bahkan sambil menyuci piring dan baju, jemur pakaian, nyapu, ngepel, nemenin makan dan segudang aktivitas alay lainnya.

Saya sejatuhnya cinta akan lirik yang diciptakan oleh pria berjanggut bulan sabit ini. Terlebih lagi telah menkepoin istrinya ka kak Andreas Senjaya, teh Scientifa Afiva yang mentag lagu "You are the one". Sayapun diliputi rasa penasaran tingkat tinggi, kembali berseluncur dan berhasil mendownload 12 lagu miliknya.


I prayed about this just over a million times
Who would ever thought that I could call you mine?
I just know it, ’cause you’re the one
And when there’s gray in our hair and we’ve not much to do
I want to spend the rest of my days with you…
Oh don’t you know it?
You are the one, you are the one
Oh won’t you be the one?
(Penggalan lirik you are the one)

Lahir di Washington DC. Dia hobinya mengcover lagu. Dan (lagi) saya suka I'm Yours yang dibuat Jason Miraz dicover sama doi.

So I won't hesitate no more, no more
This cannot wait I'm sure
There's no need to complicate
Our time is short
This is our fate, Rabbee! Rabbee! I am Yours!

Nggak hanya lagu mas Jason Miraz aja yang dicover ama guru SMA dan pecinta kebun ini, doi juga ngecover lagunya Chris Brown yang judulnya "With You" 
I'm into You my Lord,
No one else would do!
With every test you put me through,
the miracles, you help me do..

 Raef juga ngecover lagu Michael Jackson yang berjudul "Man in the Mirror", lagu Bob Marley "Redemption Song", lagu Rebecca Black yang judulnya "Friday" dicover jadi "It's Jumuah", dan yang terakhir, lagu Maroon 5 yang judulnya "Won't Go Home Without You" dicover jadi "Your Mercy".

Saya makin jatuh hati aja dengan pemilik suara renyah ini. Kenapa? Pendidik, penikmat alam, pecinta perjalanan, suka kedamaian, ketenangan, berkebun, pandai memetik senar gitar menjadi daya tarik sendiri bagi saya. Terlepas doi sudah menikah ataupun belum tetep we saya ngefans. Da aku mah apa atuh, cuman ngefans aja. Semoga ada takdir indah, bisa menyaksikannya secara langsung. Ingin bertanya "Kenapa akang Raef kok liriknya ngena banget?" . Saya sih bukan anak alay yang jatuh cinta akan ketampanan yang dimilikinya. Deretan kata yang indah, maknannya yang dalam, telah menjadikan saya terjerembab untuk tak hentinya menyetel lagu-lagu ciptaannya. Sehari lebih 20 kali, dan entah yang namanya si Bosan tidak pernah hadir. Diantara lirik yang berhasil membuat air mata tak terbendung, inilah:
Allah, everyday I’ll try to be as true as I can to You
‘Cause loving You the best I can

Will always be my number one and only plan
Yes everyday I’ll try to be as true as I can to You
‘Cause loving You the best I can
Will always be my number one and only plan

(Penggalan lirik "So Real", selalu di bagian ini saya cengeng)
What can I do?
I need Allah,
And the hearts all over the world tonight.
I said there’s hearts all over the world tonight
Wish I was smarter, when I was younger.
Found something better – made me a winner and,
I’m so glad to be Yours!
It’s my life that you own.

I start my journey when You forgive me
I swear my whole world stops.
You are in my heart and, I’m so glad that its fine
You are One truly kind…

(Penggalan lirik "With You")

Padahal Akang Raef, sudah ada di dunia musik sejak tahun 2012. Tapi, saya baru tahunya setahun lalu, dan berhasil menyebarkan virus Raefisme ini 2 minggu yang lalu ke ibu kemuslimahan ldknya untirta dan adik kelas di organisasi aksi. "Lagu siapa teh? Ih enak!". Hah, ternyata masih ada yang jauh ketinggalan daripada saya.

"Tidak semua orang bisa menerima ceramah yang panjang. Maka saya membawakan keindahan islam dalam lagu" ucap Raef dalam wawawncara di vidio, ya kurang lebih artinya seperti itu.
"Saya ingin minta doa yang tulus mereka karena kerja keras ini tidak akan berhasil tanpa keberkahan dari Allah. Saya juga ingin berterima kasih kepada mereka yang mendengarkan lagu saya sekarag dan nanti. Saya merasa diberkahi dan beruntung bisa memiliki penonton. Alhamdulillah, alhamdulillah, alhamdulillah"
Saya pun merasa senang menjadi pendengar akang Raef. Berkah kang Raef!  

Salah satu lagu yang selalu diputar. Top Hits ala Annisa Sofia Wardah.
This!!


Yang penasaran sama akang Raef. Saya siap berbagi lagu miliknya, call me saja.





Sabtu, 6 September 2014
22.30 wib
asrama darul irfan
Malmingan sama musik akang Raef 

sumber:
http://blogravenska.blogspot.com/2013/11/raef_30.html 
http://negeriseribukata.blogspot.com/2012/06/raef-penyanyi-muslim-asal-amerika.html 
http://www.youtube.com/watch?v=Q4tpqX-Lr9s

Jumat, 05 September 2014


Beberapa mahasiswa akan mengalami fase ini, mau tak mau, menjauh, atau menghindar fase itu sudah menanti. Hingga tiba sebutan MTA (Mahasiswa Tingkat Akhir). Skripsi adalah mudah (kata yang sudah), dan sayapun mengiyakan walau nyatanya saya masih berjibaku mencari buku kesana kemari, menunggu dosen berhari-hari, pedekate ke kepala sekolah dan guru kelas. Semua memiliki kesulitan dan kemudahan tersendiri baik sains maupun sosial.

Perkara skripsi memang mudah. Menemukan masalah, menawarkan solusi, mencari data, seminar proposal, revisi, penelitan, pengolahan data, presentasi dan masih berderet ritual untuk menuju sarjana. Dan saya rasa, anak semester 3 pun mampu melaksanakannya. Tapi mengapa skripsi menjadi suatu jembatan pasti untuk menjemput sarjana dan ditaro di semester 8?

Hasil obrolan ringan berbulan silam bersama Maharani Ramadhanti S.Pd, bahwa skripsi tak melulu sebagai ujian intelektual dan kepahamaham mengenai ilmu selama 4 tahun di tempuh. Ujian kesabaran, ujian tanggung jawab, ujian keikhlasan dan masih banyak ujian yang tak berkaitan dengan mata kuliah.
 
Realnya, ada beberapa tipe dosen, ada yang tak mau dihubungi dengan sms-telpon atau media sosial, bagaimana caranya mahasiswa mendatanginya untuk bimbingan tanpa komunikasi, mengadakan janji sebelumnya, ada yang harus datang ke rumahnya yang berbeda kota dan merogoh kocek yang tak sedikit untuk ukuran mahasiswa, ada yang tak ingin ditemui di rumah tapi di kampus sulitnya minta ampun, ada yang ingin mendapatkan buah tangan setiap bimbingan, ada yang marah kalau ada yang bawa makanan ataupun apapun itu, well guys! Masih banyak tipe dosen yang membuat kita harus pandai untuk memahaminya.
 
Di saat tak dibutuhkan si laptop fine-fine aja tuh. Tapi saat deadline, ataupun revisian. Look at! Laptop rusak, harus servis. Mending kalau sehari, sampai berminggu-minggu? Atau berbulan lamanya? Jangankan rusak, ada pula di saat genting, laptop kemalingan berserta gadget, smartphone, dan data semuanya ada disitu? Bicara laptop ini bukan mengada-ngada. Kisah nyata dari beberapa teman, sahabat yang secara bersamaan laptop tak bisa diharapkan. Ketika saya semester 5 mendaptakan kabar salah seorang ketua di organisasi, kehilangan laptop padahal di dalamnya berisi data skripsi tidak hanya itu LPJ, SPJ, PROKER. Bahkan Proker organisasi yang dinaunginya itu se-Banten. So, How? Kalau imannya nggak kuat, stress wajar, kalau gila? Ah sungguh menyeramkan jadinya perkara skripsi ini.
 
Kehilangan benda mati, masih bisa mencari di toko-toko terdekat, kalau malas tinggal browsing aja kemudian klik pesan deh, satu syarat yang terpenting money ada. Kalau kehilangan orang yang disayang? Di putusin pacar, diduain pacar (Alhamdulillah nggak pernah, nggak punya patjar soalnya *plakk*) beberapa teman saya jadi stress dan susah move on sampai skripsipun terlunta-lunta. Padahal patjar doang ya? (sok iya saya). Yang membuat menganga adalah jika nafas sudah tak berhembus dari orang yang telah melahirkan kita? Dari seorang yang telah banting tulang untuk kebutuhan kita sampai usia kepala 2 ini, sanggupkah bersabar? Teman saya berhasil melawan ujian itu disaat semeraut mengerjakan tugas akhir bahwa ada kabar duka bahwa ibu, bapaknya telah tiada. Hanya orang-orang kuat yang diberikan ujian semacam ini. Selamat ya! Di posisi mereka, belum tentu saya bisa tangguh.
“Skripsi itu bukan perkara cepat. Tapi tanggung jawab!”
Bapak Taufik M.Pd salah satu dosen di jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, pernah berucap demikian.
 
So, tarik nafas! Dan kembali bersemangatlah untuk para pejuang skripsi!
 
Sabtu, 6 September 2014
Riuhnya anak MTS
Ditemani secangkir kopi  Good Day Chococinno.

Sabtu, 23 Agustus 2014


Tuhan aku rindu pada terik sinar bola api yang berhasil membasahi tubuhku. Bunyi mesin entah berapa PK yang berhasil memekakan telingaku. Menjadi pemberani berjam-jam di atas atap kapal kayu. Aku menikmati dan aku merindu. Dan Dermaga Canti, kabarmu baik saja kan?




Tuhan aku rindu pada lembutnya pasir putih di pulau Sabeku dan Sabesi, juga pulau dimana Gunung Anak Krakatau  menjadi pasaknya keagungan Mu.

Tuhan akupun rindu  pada bau asin laut yang membasahi rok cokelatku. Ah bahkan hampir saja aku kehilangan nyawaku dan kini Kau memberikan kesempatan lagi untuk menikmati alam-Mu. Betapa baiknya Engkau.




Tuhan aku rindu bersusah payah berjalan hingga harus melepaskan sendal gunungku, menaklukan pasir abu-abu yang panas untuk mencapai puncak gunung anak krakatau.





Tuhan aku rindu pada matahari yang bersapa salam hadir lalu malu-malu berpamit diri






Tuhan aku rindu pada sahut-menyahut monyet di kaki gunung Pulosari.




Tuhan aku rindu   untuk melatih hidungku dari bau kawah Pulosari



Tuhan aku rindu. Indahnya Pandeglang dari puncak Pulosari


Tuhan aku rindu pada harta karun di Kota Baja. Sebuah bukit yang rasanya mustahil ada di sebagian kota Industri ini. Batu Lawang, hadiah keindahan kota Cilegon di atas sini aku temukan.



Tuhan aku rindu pada sepotong surga Mu yang dititipkan di tanah Jawara ini, mereka bilang sih pulau dewatanya Banten, Sawarna.





Tuhan aku rindu pada rasa romantis sang Presiden kepada Ainun. Kapan lagi ya aku bisa ke puncak Habibi? Menikmati romantisme gubuk sederhana miliknya dari kejauhan.






Tuhan aku rindu pada pantai yang katanya ada Nyi Roro Kidul. Aku rindu pada langit jingga Mu itu.





Tuhan aku rindu  kembali belajar untuk mengalahkan rasa takutku. Bagaimana bisa mewujudkan mimpiku melihat samudera awan, mengalahkan dingin. Dan terimakasih Tuhan, ternyata aku mampu.




Tuhan akupun rindu, dan ingin kembali lagi berjumpa si putih Edelwies. Apakah kini mereka sudah mekar ya? Titipkan salam rindu juga sayangku untuknya yaa..



Tuhan.
Terimakasih telah membuatku ada. Terimakasih mengenalkan ku pada semua ciptaan Mu.
Terimakasih telah mengajarkanku akan makna kerinduan. Ah, aku hanya pemula. Dari seorang anak rumahan yang kilat berubah memiliki hasrat untuk selalu memenuhi isi bathinku. Menikmati perjalanan kemudian belajar pada alam, pada Mu.  Belajar banyak hal, berkenalan dengan banyak kawan. 
Tanpa kasih Mu.
 Aku tinggal batu nisan. Bagaimana setiap perjalanan tidak hanya menawarkan keindahan, kematianpun sudah menunggu. Terimakasih Tuhan telah menyelamatkanku dari deburan ombak yang mengombang-ambingkan badanku di lautan pulau Sabeku. Terimakasih Tuhan, telah masih memberikan kesempatan hidup, tanpa Mu tubuh ini pasti sudah jatuh ke dasar jurang.
Tuhan sungguh aku merindu.
Meninggi untuk merendah pada Mu.
Tuhan sungguh aku merindu.
Menikmati jalan panjang, dan masih merasakan bahwa aku diberikan kaki dengan rasa pegal. Kulit yang mengeluarkan keringat, nafas yang terengah-engah, pundak yang sakit membawa beban cariel, tandanya aku masih belajar nikmat hidup bukan?
Tuhan sungguh tak bosan aku katakan, bahwa aku merindu.


Ditulis sepanjang jalan menuju Serang.
 Di gerbong A kursi 15C, KA Kalimaya.
 Dilanjutkan, selesai di Asrama Darul Irfan 23 Agustus 2014.
22.36
Dalam nada Vicky-Sahabat

Karena setiap kata ini tak sanggup menggamarkan keindahanNya. Banyak tempat yang belum dimasukan. Tapi, sudah mewakili bahwa aku sepenuh hati sedang merindu.
Salam Penggila Alam 

“Maka apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka mempunyai hati yang dengan itu mereka dapat memahami atau mempunyai telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar? Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta, ialah hati yang di dalam dada”
(Al Hajj : 46)

Senin, 18 Agustus 2014

Ada nama yang diam-diam disebut. Bermula satu, kemudian dua hingga berderet nama yang saling memohon dan berharap kebaikan dalam suatu pengharapan.

Kita lemah, kita ada karena ditakdirkan untuk saling menguatkan. Kita payah, kita berada karena untuk saling menghebatkan. Kita serba kekurangan, kemudian kita saling mengisi, karena kita saling melengkapi.

Berawal dari setahun silam, 23 Agustus. Perjalanan membuat kita saling mengisi nama-nama. Hingga saling mengenal di Kampung Budaya. Apalah kita? Karena sejauh apapun menjauh skenario Sang Kuasa selalu saja mendekatkan. Perlu bukti? 2 hari satu malam bukanlah refreshing semata. Tapi, adalah tumpukan pelajaran kehidupan.

Bagaimana setiap kepala, memang selalu berbeda. Setiap tingkah ada saja yang membekas dan kemudian enggan hilang. Bahkan kita tidak peduli jarak. Bandung, Jakarta, Tangerang, Cilegon, Serang akhirnya berkumpul, bersama berjalan untuk belajar mengeja kehidupan dalam perjalanan.
Maka tak salah bukan jika ada saja rindu yang membekas?



 Pada semilir angin. Basah dedaunan. Air sungai Curug Gendang yang tak pernah henti mengalir. Begitu banyak latar yang menjadi saksi. Bahwa makanan yang disajikan di atas daun pisang, kita saling belajar berbagi, menikmati kesederhanaan dalam setiap kunyahannya.








 Perjalananpun, menyadarkan kita. Bahwa tanpa-Nya, siapalah kita?
Berbangga menaklukan tingginya gunung, meniti jalan yang bisa menghilangkan jiwa dalam raga, liku-liku jalan yang membuat pegal kaki. Lalu siapalah kita? Tanpa Nya, tak akan ada nikmat yang mampu kita rasakan. Tanpa Nya mungkin kita hanya memang tinggal nama.














Bahkan tanpa Nya. Apakah kita bisa menikmati purnama sempurna di atas pohon albasia?










Tak ada yang tahu benar isi hati seseorang. Tapi, kita saling belajar berbagi kisah hidup. Menasehati, bahkan bully-an pun menjadi pembelajaran mental. Ada saja tawa yang mampu merangkai kebahagian. Lepas dari semua itu. Bahagia kita adalah luar biasa yang tidak melulu dihargai dengan tawa. Tangispun menjadi bukti kebahagian untuk terus menjalani takdirNya dengan penuh mimpi.






Kita berbeda, disamakan oleh cintanya pada perjalanan. 0 kilmeter inipun, menjadi bagian saksi bahwa kita adalah sekumpulan nama-nama yang tergila pada proses perjalanan.
Bukan sekedar keindahan tempat, tapi suatu kebersamaan yang mengalahkan segalanya.












 Lalu,

Jika tanjakan tangga ini dapat menyampaikan perkataanya mungkin dia akan berkata "bisakah diam?"
Karena sepanjang pijakan tangga, selalu saja kita ribut. Mulai lelahnya kaki hingga ada decak kagum pada tanah ini, Banten. Tak henti-hentinya "Waahh...." "Subhanallah..".

Atau jendela yang setiap lantai yang selalu memberikan sudut keindahan yang berbeda pasti akan mengatakan "Inilah keelokan Banten.."








 Terimakasih untuk kalian.. Para Penggila Perjalanan.


Bang Jack, yang selalu mengalah untuk menjadi kameramen. Hingga dokmentasi apapun selalu sulit menemui potonya | Teh Lia, seorang anak manusia yang dilahirkan sukses sejak lahir yang menolak bentuk kasihan, karena dia adalah wanita kuat | Teh Yuli seorang teteh yang selalu menjadi pendengar yang baik dan tak pernah henti untuk bermimpi | Fitrah seorang adik yang memiliki jiwa dewasa, ada solusi dalam katanya, ada mimpi yang selalu ditargetkanya dan semua itu adalah keyakinan | Emak Noe, seorang bidadari yang beruntung memiliki prajurit gagah Kaka dan Mamas yang tak pernah lelah untuk diajak berjalan jauh, seorang emak yang kuat lagi menginspirasi | Ka Rosyad seorang abang sederhana punya mimpi yang tak pernah habis | Mbak Intan, wanita tangguh yang menolak lemah | Yehan, sahabat yang bersahabatkan pengalaman yang menguatkan|

“Maka apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka mempunyai hati yang dengan itu mereka dapat memahami atau mempunyai telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar? Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta, ialah hati yang di dalam dada”
(Al Hajj : 46)



Kerinduan dari perjalanan Curug Gendang-Gunung Malang-Mercusuar

Serang, 18 Agustus 2014
At taubah.

.

Selasa, 12 Agustus 2014


 “Maka apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka mempunyai hati yang dengan itu mereka dapat memahami atau mempunyai telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar? Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta, ialah hati yang di dalam dada”
(Al Hajj : 46)

Jika banyak yang bicara bahwa jalan-jalan akan menghabiskan uang, ya bisa dikatakan seperti itu. Tapi, ada nilai berharga yang didapatkan selain materi yang memenuhi kantong. Indahnya berbagi, belajar bersyukur, saling memahami teman seperjalanan, mendapat teman baru, alam-Nya yang indah, mendapatkan pembelajaran kehidupan dari pengalaman teman, dan masih banyak lagi. Hingga tak sadar ada ucapan “Ya, Allah begitu kecilnya diri ini”


SELAMAT MILAD KWC 1 TAHUN




*tulisan singkat iseng di penghujung malam, istirahat sejenak dari revisian.
Insha Allah ada kisah dalam rentetan diksi.
:)
Nyatakan mimpi peluknya gapainya wujudkannya! we can do it! 


Kamis, 17 Juli 2014

Bagaimana kabar hati?
Adakah yang bermasalah?
Hingga terkadang sebuah tawa menjadi simpul duka?
Bukanya hatimu harusnya berbahagia kawan? Karena hidup tak melulu berbicara tugas akhir.

Adalah kesyukuran dan keikhlasan dalam menjalani setiap prosesnya. Lantas sudah mampukah berdamai dengan hati? benar-benar bahagia ketika para sahabat bahagia.

"Lihatlah ke depan, jangan selalu ke belakang!"
sebuah pesan di ujung telepon.

Inilah yang membuat stuck hidup dihantui rasa penyesalan tanpa perbaikan.
Yang kau perlu lakukan adalah terus berjalan dan percaya akan kehendak-Nya.
Skenario terindah adalah milik-Nya bukan?

19 Ramadhan
17 Juli 2014
darul irfan-Serang

Kamis, 10 Juli 2014


The tepok-jidat moment adalah ketika menyadari bahwa kamera ketinggalam di asrama sementara kita sudah on the way mau ketemuan sama temen, dan sudah setengah jalan. Pfiuh... Apa jadinya kopdaran tanpa foto-foto? Hiks... di dalam angkot saya menunduk lemah, sambil menggenggam hape yang kameranya kurang bagus. Nah untungnya, saat di lokasi salah satu temanku membawa hape barunya yang super keren. Nokia Lumia 1520 dengan kamera 20 MP!

Jujur saja, saya penasaran sama Nokia Lumia 1520 milik teman saya itu. Maka dengan modus ingin lihat hasil foto-foto narsis kami, saya pinjam hapenya sebentar. Wiih, saya langsung jatuh cinta sama hasil fotonya yang jerniihhh. Tambah penasaran, sesampainya di asrama, saya langsung browsing spesifikasi Nokia Lumia 1520.

Nokia Lumia 1520

Dari website www.nokia.com saya mendapat informasi ini;
  • Lumia 1520 merupakan smartphone pertama milik Nokia yang dilengkapi dengan layar 6 inci. Ia juga merupakan produk pertama yang dipersenjatai dengan layar full HD 1080 piksel dan prosesor quad-core snapdragon 800 dari Qualcomm.
  • Layar Luar Biasa. Luar biasa dengan layar 6 inci, Full HD 1080p sebening kristal dan sangat mudah terlihat di luar ruangan. Nikmati tampilan layar awal yang luas untuk akses semua hal favorit Anda.

Kyaaa... saya pingin punya Nokia Lumia 1520! Apa lagi fasilitas Live Tiles-nya yang bisa bikin Nokia Lumia jadi unik, seunik yang memilikinya. Udah kebayang, aplikasi apa aja yang bakal saya pin di layar depan supaya saya nggak kudet, alias kurang update. Selain fotoku sendiri, tentu yang akan saya pin adalah aplikasi socmed seperti facebook dan twitter, supaya bisa otomatis lihat pembaruan tanpa buka aplikasinya.

Dan yang nggak boleh ketinggalan di pin adalah kamera! Jadi, kapan saja mau jeprat jepret, tinggal sentuh aplikasi kamera di salah satu tiles di layar depan. Yeay! Eits, satu lagi. Hasil jeprat jepretnyamasukin ke story teller dan di pin juga di layar depan. Hehehe.. Jadi kapan aja ingin lihat foto-foto yang unforgotable moment, tinggal sentuh deh aplikasi story teller.

Eh, kok banyak amat yang mau di pin? Ya nggak apa-apa dong! Nokia Lumia 1520 kan layarnya lebar, jadi muat banyak. Whoaa.. saya jatuh cinta sama Lumia 1520!

Postingan ini diikutsertakan dalam #HONESTLY Giveaway Bersama Lumia

Senin, 16 Juni 2014

Bagaimana ini bisa terjadi?
Jangan tanyakan itu. Karena ada skenario yang sudah di rencanakan Nya. Pada waktu, mula kita berada di simpang jalan. Bersapa, salam, menanyakan kabar, dan kemudian berkenalan. Sulit memahami alur pikiran Kuasa, karena siapalah kita? Tak ada berhak mengadai-adai, yang ada hidup kita hanya penuh terka tanpa usaha. Maka kita harus berusaha.

Berusaha untuk segala perkara. Karena kita diciptakan untuk ada kan? Ada di kehidupan kamu, kamu berada di hidupanku, dan mereka ada di kehidupan kita. Dan kalian sudah berada di kehidupanku.

Pada jejak-jejak yang menghasilkan peluh, tanjakan curam, langit tak menentu, udara dingin yang menusuk, kita pernah bersama dan pastikan untuk selamanya. Biarkan raga kita berpisah pada jarak kilometer, waktu yang tak pernah menjadikan temu, tapi yakinkan kita saling dekat dalam lantunan di duha, di sepertiga malam, di setiap saat kalian menghadapNya. Pastikan kita saling menyebut nama, mengutarakan mimpi-mimpi yang saling kita ceritakan, pada chat, sms, di jalan tanjakan, turunan yang berlatar birunya langit, atau pada saat hujan saling membasahi tubuh kita. Pastikan untuk saling mengingat, pastikan..

Kita berbeda, karena untuk bersama. Lembut, keras, tegas, plin-plan, dengan seluruh sikap yang membuat berbeda karena kita ditugaskan untuk ada dan bersama. Maka, tetaplah berbeda dengan sejuta perhatian untuk saling memahami, memiliki nama-nama tetap untuk terutara pada Nya. 

Jari yang masih memilih abjad untuk diketik, aku masih memilih diksi yang terindah,  terbaik untuk kalian. Adakah kata terindah dari 'terima kasih'?

untuk kalian: para my bro :)
Salah satu kebahagian terindah adalah bisa bersahabat dengan kalian

Tak Pernah Kita Pikirkan
Ujung Perjalanan Ini
Tak Usah Kita Pikirkan
Ujung perjalanan ini
Dan tak usah kita pikirkan
Ujung perjalanan ini

-sahabat sejati-

Serang, 16 Juni 2014
asrama
dipeluk alunan Sheila on 7

Kamis, 12 Juni 2014

"11x3 sama dengan berapa nak?"
"33 bu!!!"
"Cerdas!"
Waw fiuh *ngelap ingus, eh ngelap keringat maksudnya. Bahagia juga sedih sih, why? 
Bahagia ---> saya dipercaya sama mbakku yang ku sayang mbak Intan pada tanggal 29 Mei, teteh mojang sementara Bandung ini mention akuuh di grup ketche KEB (Kumpulan Emak Blogger). Selanjutnya eh eh ada yang mensen saya juga nih tanggal 11 Juni kemarin, namanya mbak Pudja eh ada yang mension saya lagi (kali ini berasa artis di mension mension, bagusnya bukan ditagih hutang karena dimension huhuhhu) mak Clara. Dan ternyata mak Pudja sama mak Clara MTA juga toh?
Ah nuhun pisan, danke, haturnuhun, syukron, maturnuwun

Sedih --> sempet ngerasa nggak nyanggupin, soalnya lagi sibuk-sibuknya bimbingan, (galau ceritana mah). Sedihnya ditunda tunda tuh kan jadi numpuk gini. Hampura pisan euy ya para fanskuuh!!

eh ini apaan sih? LIEBSTER??
pokokna mah  LIEBSTER sanes LOBSTER  *apasih

Jadi, hasil baca-baca tentang liebster ini, akhirnya saya tahu kalau ini ajang buat pedekate, saling say haloo, haiii, eh nggak, lebih dari itu sih, ajang saling kenal, dan kemudian jadi deket, lerees? 

*ngambil tali, bukan buat gantung diri karena di colek 3 emak-emak ketche, jadi ada 33 soal kemudian saya prustasi, hoalaah. Bukan karena itu. Iket kepala kaya pejuang gitu, supaya semangat. Yeay!!!

Karena saya harus bejuang memenuhi Liebster Award ini, trala la la ini dia yang kudu saya lakuin, yipiiii: *musik horor
  1. Membuat postingan tentang award ini di blog
  2. Ucapkan terimakasih pada yang memberikanmu award dan sertakan back link ke blognya.
  3. Share 11 hal tentang kamu
  4. Jawab 11 pertanyaan yang diberikan kepadamu.
  5. Pilih 11 blogger yang menerima award darimu dan beri mereka 11 pertanyaan tentang hal yang ingin kamu ketahui dari mereka.
 Sayaa iniiiii.... 
  1.  Anak pertama dari 3 bersaudara, satu-satunya anak perempuan, paling cantik jadinya yey!
  2. Usianya 21 nanti milad bulan oktober, jangan lupa kado kado kado ya! Pangeran dibungkusin  juga boleh #eh
  3. MTA alias mahasiswa tingkat akhir, jadi galau-galaunya gitu loohh, saya jadi ngiri nih sama emak Clara sama mak Pudja yang sedang nunggu wisudaan, nah kalau si saya masih di proposal *hiks hiks nangis di pojokan, doakan saya ya ya ya, semoga  #LULUSBERKAH2014 (akun twitter juga nih) hhe
  4. Seorang gadis yang lahir di Bogor, dibesarkan di asrama tentara di pelosok Banten-Sajira, kemudian hijrah di Rangkasbitung-Lebak dan kini sudah 3 tahunan menjadi warga Serang (sementara)
  5. Gadis tulen suku Sunda. Perpaduan daerah Sumedang-Bogor. Walau begitu, diajak ngobrol pakai bahasa Sunda nggak akan nyambung, heu heu. Soalnya semasa kecil tetangganya pada orang Jawa. Dan sekarang untuk membumikan bahasa Sunda, setiap pulang ke rumah sama orangtua WAJIB BERBAHASA SUNDA, kalau nggak ntar disorakin ramai-ramai. Berhati-hatilah, waspadalah!
  6. Kalau mengerjakan sesuatu nggak bisa lepas dari musik. Yang sering diputer tuh ya tilawah, depapepe, lagu souha, Sheila on 7, Raef, musikalisasinya ari reda, musikalisasinya sasina, bruno marz
  7. Hobinya sesepedahan, kemanapun, selagi kuat. Ke kampus tiap hari ya pakai sepedah merah, namanya 'Readi' . Berkat sepeda saya terkenal, karena gadis bersepede pelopor may be hehe. Terjauh ngendarain sepeda ke Ciruas, Cijawa, Ciracas (ntahlah yang paling jauh yang mana, nggak bawa meteran hehe)
  8. Hobinya ngabisin weekend ke Rumah Dunia, teutep sesepedahan
  9. Suka ama anak kecil
  10. Yang baru kenal, nyangkanya saya pendiem, kalem, padahalmah ya (sok atuh kenalan makanya ama saya)
  11. Punya mimpi tempat kaya Rumah Dunia. Bertravelling kemanapun. Mengalahkan rasa takut dengan gunung. Oh iya newbie penikmat alam nih saya, sempat berhasil menaklukan gunung yang di Jawa  3145 mdpl. Dan pergi tanpa SIM (Surat Izin Mendaki) dari orangtua *jangan ditiru yak.
    ada salam dari 3145 mdpl, Katanya dia kangen!!
 Jawab 11 pertanyaan yang diberikan kepadamu.
Fiuuh, tibalah pada point selanjutnya. 11 pertanyaan sih tapi yang genit-genit nyolek saya ada 3 orang jadi wae 33 pertanyaan. Saya sih oke-oke aja, tapi yang nyasar kemudian BW-an (Blog Walkingan) yang sabar ya, siapkan tenagamu!!

pertanyaan dari  mbak Intan (langsung saya jawab ya mbak)

1. Apa sih arti nama kamu?
Annisa= Perempuan
Sofia= Jernih
Wardah= Bunga Mawar. Ayo jadinya apa? Ini bahasa Arab semua looh, ibu yang buat :).
Tapi ada yang pernah nginbox di FB "Mbak sales kosmetik Wardah?"  *gubrak hadeuh heu -___-"

2. Dari kapan mulai ngeblog? Apa sih manfaat ngeblog buatmu?
Mulai punya sih 2010, terus lupa pasword. 2011 buat lagi, nah ini dia blog campuran. Aktif di isi ya sekarang-sekarang. Manfaatnya berbagi, dan bebas, lepas :D

3. Ceritain sedikit aja tentang daerah tempat tinggalmu ya!
Karena sekarang di Serang. So, panas bangeet! Tapi, karena ada Rumah Dunia jadi adem :)

4.  Seandainya kamu dikasih 1 tiket pulang pergi ke suatu tempat, kamu bakal pergi kemana?
Umroh yeay! kalau di Indonesia pengenya ke raja ampat :)

5.  Sebutin 1 cita-cita terbesarmu dan gimana kamu berusaha mewujudkannya?
PENULIS. Saya gabung sama kawan-kawan Rumah Dunia (ya semoga ketularan jadi pandai nulis :) )

6.  Seandainya Tuhan memberimu waktu satu hari saja untuk hidup, apa yang akan kamu lakukan?
serem amat >_<. Mau minta maaf kebanyak orang, berbagi ke siapapun, membahagiakn orang yang disayang.

7. Apa sih sifatmu yang ingin kamu ubah? Kenapa?
POLOS. Heu, ntahlah kenapa mereka ngecap saya polos. Jadi bahan bulyan mulu nih.

8. Apa sih passion kamu?
Ngajar sama Nulis

9. Sebutin 1 kata mutiara yang paling kamu ingat! Jangan lupa sertakan nama yang mengucapkannya ya! 
Intasyiru fil ardhi! Ini dalil buat jalan-jalan. Bukan kata mutiara ya? heu

 10.Buku apa yang menurutmu paling mempengaruhi hidupmu? Siapa penulisnya dan kenapa?
HERO. Karyanya Solikhin.

11. Seandainya kamu diberi kesempatan untuk bisa berjumpa orang yang sudah meninggal, siapa yang ingin kamu jumpai? Kenapa?
 Nenek, beliau tuh yaaa, subhanallah!


alhamdulillah, selesai nih yang mbak Intan :)

Pertanyaan selanjutnya 12-22, datang dari mbak Pudja


1. apa arti nge-blog buat kamu?
Berbagi, berbicara dengan diri, refreshing yeay yeay! Curhatan sih hehe


2. apa yang kamu lakuin ketika kamu gagal melakukan sesuatu?
 kalau parah banget, nangis dulu, merenung dulu, kontemplasi, muhasabah gitu *wew. Dan di suatu titik saya bangkit! :)
 

3. kalo kamu ditakdirkan bisa bereinkarnasi, mau dilahirkan sebagai apa/siapa? mengapa?
Hmm. Pengen nabi Muhammad (sikapnya sih yaaa) atau Sumayah

4, hal apa yang paling membanggakan yang pernah kamu lakuin?
Bisa bikin orang senyum, bisa menyediakan pundak untuk teman, bisa berbagi walau dengan hal kecil.
5. hal apa yang paling konyol/aneh yang pernah kamu lakuin?
apa ya -,-" Kyanya saya emang konyol deh huaaah. Eah ada nih pas lagi nge-camp katanya sih saya ngorok gitu, dan sepanjang perjalanan saya jadi bahan ledekan, heuh.
6. apa yang biasa kamu lakuin kalo lagi marah?
Saya marahnya diam. Ya diam, bahkan banyak yang ngira kalau saya emang nggak bisa marah (emang gk bisa sih, apalagi sampai bentak-bentak gitu)
7. apa yang biasa kamu lakuin kalo lagi sedih?
Diam. Menyendiri, curhat sama yang punya saya.
8. adakah benda/kebiasaan yang kamu lakuin/punya dari dulu ampe sekarang?
 Benda: pemberian teman, kartu UN dari SD-SMA masih ada
Kebiasaan: Telat konek kalau ngobrol hehe

9. manakah yang lebih kamu suka, baca atau dengerin musik? kenapa?
Dengerin musik. Ngedengerin musik bisa sambil ngapain aja (kecuali solat hehe)
10. tempat wisata manakah di Indonesia yang menurut kamu "wow" banget? kenapa?
gunung Rinjani sama Raja empat. Wiwwww keren pemandanganya (di poto) apalagi aslinya ya!
 

11. hal apa yang pengen kamu lakuin untuk Indonesia?
 Ingin punya tempat yang bisa ngembangin bakat, merealisasikan mimpi pemuda Indonesia.

alhamdulilah, yey yey sudaaaaah!
Saatnya yang mbak Clara yang hobi masak (ajarin akuuuh masak dong mbak)

1. Apa makanan yang lagi nge-trend di daerah anda tinggal?
Apa ya -__-.
Hmm mie edan. Mie yang super pedes itu! Tapi saya nggak suka pedes >_<
2. Apa masakan yang paling mudah menurut anda?
sayur bayem :D. Masak air juga tuh  gampang ya hehe
3. Apa alasan anda ng-blog?
Berbagi, healing, melatih nulis, ya walau kebanyakan curhatan sih blognya heu heu
4. Jenis buku apa yang anda suka baca?
motivasi, sastra.
 

5. Suka blogwalking nggak? Sukanya baca tulisan tentang apa?
Suka.
Apapun saya baca :D. Lebih suka buka blog yang isinya penuh hikmah, gokil-gokilan, perjalanan ke suatu tempat, semuanya saya suka *gk konsisten
6. Menurut anda, apa yang harus di lakukan oleh seseorang sebelum usianya menginjak 25 tahun?
Menikah #eh.
25 Angka yang sensitif untuk perempuan
7. Menurut anda, usia berapakah sebaiknya perempuan menikah?
20 tahun juga boleh, yang penting siapkah? udah sih kesiapan, bukan usia.
8. Tipe laki-laki seperti apakah yang baik sebagai kepala rumah tangga?
 Soleh, bertanggung jawab, penyayang.
9. Mengenai pemimpin, pemimpin seperti apakah yang anda harapkan untuk memimpin NKRI ?
amanah, pengennya kaya Umar bin Khatab sih huaaa
10. Bagaimana cara anda menghabiskan weekend?
Jalan-jalan (jalan kaki nggak apa-apa), main-main ke rumah teman, baca buku apalagi. Kalau saya sukanya ngegoes sepeda ke Rumah Dunia.
11. Pertanyaan terakhir nih, menurut anda, lebih nyaman jadi IRT atau ibu bekerja? Kenapa?
alhmadulillah sampai juga di 33 ye ye la la la, yeye lalalaaaaa.
Jadi Ibu Rumah Tanggalah, karena bisa totalitas melihat, mengarahkan, menyaksikan tumbuh kembang anak. Pan percuma aja sih menurut saya sekolah tinggi sampai S3 gitu, tapi kalau yang  ngasuh, ngejaga, nyuapin, yang menyiapkan perbekalan sekolah sama orang yang tamat SD pun nggak, kan kasihan. Bukan merendahkan mereka yang tidak tamat, karena ada hal yang berbeda dalam pemikiran. 
Ya, karena anak itu adalah investasi dunia-akhirat. Jadi rugi banget kalau kita sibuk dengan anak-anak lain (ngajar misalnya) tapi anak sendiri gk ke urus.



Pilih 11 blogger yang menerima award darimu dan beri mereka 11 pertanyaan tentang hal yang ingin kamu ketahui dari mereka. 

siapaaaaakaaaaaah?
 sebelaaaaasss orang yang beruntung!!
  1. Apa pendapatmu tentang gunung?
  2. Seperti apa pandanganmu tentang mereka yang hobi naik gunung?
  3. Perempuan mendaki gunung mengenakan rok, menurutmu?
  4. Kalau punya anak, kemudian mereka pengen jalan-jalan ke gunung? Diberi izin atau nggak? Alasannya kenapa?
  5. Kenapa ngeblog?
  6. Pernah menyaksikan musikalisasi puisi? Perasaan apa yang kamu rasakan?
  7. Bahagia menurutmu?
  8. Punya mimpi apa yang sedang diperjuangkan?
  9. Menurutmu bagaimana anak kecil zaman sekarang dibandingkan anak kecil yang dulu-dulu?
  10. Tempat yang paling ingin dkunjungi?
  11. Lelaki sejati itu seperti apa? Perempuan sejati?
Pertanyaan yang aneh ya? Hehe. Mohon dijawab, dan jangan sampai berhenti yaa! Selamat mengestafet Liebster award.



Salam kenal *sungkem
Semoga bisa kopdaran yaaa :)


Sebut saja saya mawar, eh jangan.
Panggil Anis ^_^
kalau Annisa Sofia Wardah kepanjangan.


 
Anis Sofia © 2016