Bidadari Kecil
Sorotan penuh kekaguman tampak dari seluruh dua pasang
bola mata peserta, yang sulit
mengedipkan kelopak mata mereka yang tak ingin terlewat sedikitpun atas anugrah
bertemu dengan bidadari kecil. Ada rasa penyesalan tidak bisa mendokumentasikan
diri hina ini bersama bidadari kecil. Wajahnya yang bercahaya, tatapan matanya
yang mendamaikan hati, ucapan yang menyejukan penuh makna. Air wudhu selalu
menjadi make up utamanya. Bahkan, diperhatikan tanpa make up, dia akan tetap
manis bahkan sangat manis. Kagum dirimu bidadari kecil. Mungilnya tengan dan
senyumnya yang ramah tidak pernah bisa terlupakan, dan itulah rasa syukur bisa
bertemu dengan hafidzah. Itulah alat bakar semangat untuk bisa mengikuti
jejakmu bidadari.
Kagum
Di
kelas 7 mu, kau sudah bisa menjamin memberikan mahkota untuk kedua orangtua di surga. Sedangkan pengagummu ini lebih
sering melalaikan dua pahlawan bersejarah dalam hidup. Usia mu adalah usia yang
selalu mencari jati diri, terkagum dengan para boysband, girlsband masa kini.
Tapi, lihatlah dirimu tetap setia dengan
ayat-ayat cinta-Nya. Ayat-ayat cinta yang tak pernah mendustakan umat
ini, ayat-ayat cinta yang akan menghantarkan cinta sesungguhnya kepada Sang
Maha Pecinta.
Jangankan, memberikan mahkota di surga
sana, 1 juz pun belum tuntas. Jangankan satu juz pun, banyak pengaggum yang
masih terbatabata dalam tiap baris ayatnya. Ya Rabb, kamu lah satu bidadari
kecil atas ciptaanNya. Semoga selimut
cintaNya selalu menghangatkanmu dalam dinginnya contoh ma’ruf.
3.102.104
Bukan
angka keramat! Ini angka selamat. Disampaikan bidadari kecil dengan sangat
luganya. “wahai orang-orang beriman, bertakwalah kepada Allah
sebenar-benarya takwa kepada-Nya. Dan, janganlah sekali-kali kamu mati
melainkan dalam keadaam beragama Islam. Dan berpegan teguhlah keamu semuanya
kepada tali (Agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai, dan ingatlah akan
Nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa jahiliah) bermusuh-musuhan, maka
Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena Nikmat Allah orang
–orang yeng bersaudara, dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah
menyelamatkanmu kamu daripadanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayatNya
kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk. Dan hendaklah ada di antara kamu
segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang makruf dan
mencegah dari yang mungkar, merekalah orang yang beruntung”
Angka selamat! Ayat-ayat cinta yang
menyemat semangat kau paparkan dengan gaya bahasa dirimu. Dan memang, buah
tidak jauh jatuh dari pohonnya. Kekhasan “ustadz sedekah“ itu mewarisimu
bidadari kecil. Ayat 104 Ali Imran kau kupas dengan segar, membuat setiap kata
menyentuh hati, pikiran. Membuat rasa perbaikan diri itu ada dan tampak dari
raut orang yang tertegun melihatmu. Bahagianyanya, bisa bertemu dengan bidadari
kecil diusianya yang masih mungil sudah bisa menginspirasi, kerdil rasanya
belum banyak bekal untuk berjumpa dengan Nya.
Dalam
untaian kekaguman dan angka selamat itu, semoga akan terus menginspirasi dan
penuh aksi untukNya, hingga hati ini terus bertaut dan berjumpa dalam cinta
sejatiNya. Terimakasih bidadari kecil…