Minggu, 16 Maret 2014

Lagu yang sudah lama saya dengar, liriknya berbeda dengan lirik yang selalu mengumbar kemesraan, hingga bikin geleng geleng kepala. Bisa juga ini lagu adalah lagu ter-gentle :D




Sir, I'm a bit nervous
About being here today
Still not real sure what I'm going to say
So bare with me please
If I take up too much of your time.
 
See in this box is a ring for your oldest.
She's my everything and all that I know is
It would be such a relief if I knew that we were on the same side
Cause very soon I'm hoping that I... 

Can marry your daughter
And make her my wife
I want her to be the only girl that I love for the rest of my life
And give her the best of me 'til the day that I die, yeah
I'm gonna marry your princess
And make her my queen
She'll be the most beautiful bride that I've ever seen
I can't wait to smile
When she walks down the aisle
On the arm of her father
On the day that I marry your daughter

She's been here every step
Since the day that we met 
(I'm scared to death to think of what would happen if she ever left)
So don't you ever worry about me ever treating her bad
I've got most of my vows done so far
(So bring on the better or worse)
And 'til death do us part
There's no doubt in my mind
It's time
I'm ready to start
I swear to you with all of my heart... 

I'm gonna marry your daughter
And make her my wife
I want her to be the only girl that I love for the rest of my life
And give her the best of me 'til the day that I die, yeah
I'm gonna marry your princess
And make her my queen
She'll be the most beautiful bride that I've ever seen
I can't wait to smile
As she walks down the aisle
On the arm of her father
On the day that I marry your daughter

The first time I saw her
I swear I knew that I'd say I do

I'm gonna marry your daughter
And make her my wife
I want her to be the only girl that I love for the rest of my life
And give her the best of me 'till the day that I die
I'm gonna marry your princess
And make her my queen
She'll be the most beautiful bride that I've ever seen
I can't wait to smile
As she walks down the aisle
On the arm of her father
On the day that I marry your daughter



sedikit info bocoran si penyanyi....


Kamis, 13 Maret 2014


Dunia maya bisa menjadi sisi mata pisau yang berbeda. Menjauhkan yang dekat. Mendekatkan yang jauh. Seorang kelahiran 1992 ini memiliki keanehankah mudah berakrab di dunia maya? Ya, bagaimana saya selalu kepo dengan teman-teman saya, kepo dengan dunia di luar sana, banyak tempat yang belum ditapaki oleh kedua kaki saya ini. Begitupun dengan video ini yang menjawab ke kepoan saya, dan juga menambah rasa kepo saya. Ya, bahagia ya jika rasanya bertemu dengan orang senegeri sendiri. Semua tampak terlihat dari wajah mereka yang berseri-seri, gurauan renyah menjadi backsound perkenalan mereka.



 Seorang siswa memotret diam diam -_-. Tapi bagus juga ya :D
Ada rasa bahagia yang mengalir ke sekujur tubuh, menghilangkan kepenatan menjadi kebahagian itulah rasanya ketika ada beberapa anak menjadikan diri sebagai sandaranya bercerita. Saya sudah menatap sebagai pengajar bimbel yang katanya mendapat penghargaan sebagai bimbelan terpopuler se Indonesia. Cukup tidak menyangka bisa menjadi salah satu pengajar di bimbelan ini karena proses awal mendaftar hingga menjadi pengajar adalah masa-masa yang menegangkan dan penuh perjuangan, mungkin saya akan menceritakannya di lain waktu.

Tidak mudah anak berkata sejujurnya kepada orang dewasa. Saya pernah mengalami masa dimana sulit bercerita kepada orangtua sendiri, ada rasa takut dan malu. Maka saya sangat merasa bangga jika ada anak yang datang dengan mata yang bercahaya, dan bersiap bercerita mengenai kejadian yang dialaminya.

Ada seorang anak lelaki, tiba-tiba menangis di pundak saya. Dan kemudian berkata “Saya kangen mamah, bu” matanya basah, sesenggukan tidak kuasa menahan rasa sakit menahan rindu di dadanya, saya dapat merasakannya. Dia bercerita dengan mantap mengenai dia yang ingin terus bisa membahagiakan ibu tersayangnya, yang kini ada di kota tempatku tinggal Rangkasbitung, karena broken homelah berkemeja putih itu sudah belasan tahun tak menemui dan ibunya, hingga si pria cilik ini menjadi sosok yang begitu dewasa dibanding dengan teman sekelasnya. Sungguh sangat disayangkan mengapa perpisahan kita menjadi akrab? Ya kejadian itu saat saya bersama teman kampus sedang perpisahan PPLK salah satu Mata Kuliah berupa mengajar di SD. Dan rindu ini membuncah untukmu nak.
Intan dan Kamila, sayang Putri sudah pulang.

Begitupun malam ini, ketika Putri dan Kamila mengajakku ke ruang O untuk minta bimbingan belajar bahasa Indonesia. Tapi, mereka curang. Bilang saja kalau mereka kangen dan ingin lebih lama bersama saya. Bukan berpede ria tetapi mereka yang biasanya menyodorkan LKS dan buku paket yang digunakan di sekolah tidak hadir di kedua tangan saya. Mereka malah bercerita mengenai perasaanya terhadap pria.

“Ibuuu, Haikal hari ini cakep, dia pakai kaos merah” baru saja membuka pintu, ceriwisnya Putri sudah terdengar kemana-mana.
“Tadi kita godain Haikal bu, gini ngucap salam ‘Assalamu’alaikum’ eh tapi nggak dijawab loh bu, terus kita bilang salam itu wajib dijawab” sayapun terus mendengarkan dengan baik, memerhatikan setiap gerak gerik yang memeragakan kejadian yang baru saja mereka alami. Mereka bercerita tentang para anak lelaki yang mereka idamkan.

“Eh kenapa kalian suka?” tanya saya dengan memasang muka penuh penasaran.
“Soalnya cakep bu, rajin, shaleh, dia pintar adzan bu”
“Putri tuh bu kepengen jadi pacarnya”

Mereka seperti bermain bola voly saling memantulkan kekaguman mereka seraya tersipu malu-malu. Saya kagum pada mereka yang suka terhadap anak yang positif dalam kesehariannya. Cuman saya masih kaku untuk menyampaikan bahwa pacaran itu tidak baik, masih belum bisa menerjemahkan ke dalam bahasa anak-anak, hanya diam sambil tersenyum dan di hati berdoa semoga mereka selalu terjaga.

Keseharian saya yang ternyata takdir membawa saya pada dunia anak, membuat saya sangat berniat untuk bisa duduk di pasca nanti dengan jurusan psikologi anak, atau apapun berbau anak. Mengapa? Karena saya adalah wanita yang kelak pasti memiliki anak dan berkewajiban untuk memberikan yang terbaik untuk anak saya nanti (so dewasa :D ). Semoga ada jalan. Tapi di bimbelan ini saya banyak belajar kehidupan seputar anak, bagaimana menghadapi dengan anak yang ‘songong’, manja, pemarah, baik hati, usilan, minder, dan jenis anak lainnya.

Sang penggenggam jiwalah yang mengajarkannya secara langsung, menysukurinya adalah kebahagian tak terkira. Pendidikan secara langsung tanpa teori yang ditempuh di pasca, tapi semoga suatu saat bisa menuntut ilmu di jenjang berikutnya. Allahuma aamiin.  Ketika anak curhatlah disana ada banyak rasa pada tubuh dan mengisi jiwa. Terimakasih anak-anaku..

Kamar-Serang-Banten
Kamis, 13 Maret 2014
23.00 WIB
Satu Rindu-Opick
Terjaga dan kemudian mencoba menyicil proposal skripsweatkuh hoo




Sudah menjadi kakak tingkat tertua di kampus itu rasanya seperti ini, waktu luang begitu banyak tersedia. Jika melihat tempo lalu yang masih menjabat beberapa amanah strategis di kampus jadwal setiap hari sudah ditentukan, jam sekian syuro, jam sekian ngisi mentoring MK PAI, jam sekian ngajar, jam sekian kuliah, semua terjadwal dengan baik.

Rabu, 12 Maret 2014


Alam selalu menjadi latar yang indah dalam setiap pertemuan. Terlebih suatu puncak gunung, karena menuju sana tidaklah mudah. Butuh latihan olah fisik, latihan olah lisan (read: izin), menebalkan uang. Begitupun pada saat kaki mulai menepaki daerah pegunungan, hidung yang disambut udara segar, matahari yang bersinar ramah, burung yang merdu berkicau, awan putih berarakan, seolah semesta
pict from blog emak pung

Hari minggu lalu sungguh memberikan kesan yang membuat saya penasaran pada KEB, tapi tidak hanya keluarga hangat yang membuat penasaran. Ada seseorang yang membuat saya terus bertanya-tanya. Kepala ini dijejali begitu banyak penasaran dan pertanyaan. Siapakah seorang srikandi blogger 2014?

Dirinya berbeda dengan para Sembilan nominasi laiinya. Tercenganglah ketika MC membacakan cv nya yang ternyata Mak Pungki kelahiran 1991, so beda satu tahun dengan saya. Dan sama sedang bergulat dengan Tugas Akhir,

Senin, 10 Maret 2014


“Serang saja angkot Serang!”

Angkot Serang bagiku adalah perkawinan gaya taxi dan metromini. ‘Ke Pocis?’  ‘ya’ dengan baiknya angkot berwarna biru itu meluncur dengan empat rodanya mengikuti apa permintaan dari penumpang, itu kalau beruntung seperti taxi meminta ke daerah a,b,c hingga z pasti dituruti. Kalau buntung?  Siap-siaplah menahan amarah. Kau bisa diturunkan dimanapun yang supir angkot inginkan. Jika kau adalah adalah kaum homogeny arah tujuan siap-siap kau akan diturunkan di daeran sopir angkot yang dia mau, belum lagi ngetem yang membuatmu harus mencampur batin ikhlas dan sabar.

Minggu, 09 Maret 2014

Kakak udah solat isya.
Nggak usah dibangunin ya Dillaa chibi!! :D.
Ngantuk berat nih!
Sebuah note dari kertas robekan tertempel di lemarinya. Sudah tiga malam kakak seperti ini, tidur lebih awal. Ketika membuka pintu depan, kebiasannya lupa mengunci pintu. Lagian, rumah ini tidak begitu memesona. Putih tembok, itu bertahun yang lalu dan kini? Sepertinya sudah berganti warna menjadi abu-abu. 

Polesan warna-warni yang berpadu indah pada pipi, kelopak mata, bibir, hingga batik, kebaya, gaun yang dikenakan oleh berpuluh wanita di aula Museum Nasional Gajah, Jakarta.  Ada yang sambil menggendong anak, menyusui, menyuapi makan siang, menenangkan buah hatinya yang menangis tapi tidak ada satu wajahpun yang merasa terganggu oleh anak-anak yang dibawa mereka. Ukiran senyuman hangat, suara lembut, tatapan semangat terpancar dari wajah mereka. Ada yang awet muda, yang saya kira masih kuliah dan ternyata sudah mempunyai dua anak, mak Lidya.  Ada yang maaf sepuh, tapi

“Kenalkan, Anis relawan rumah dunia” ucap mbak Tyas sambil menunjukan diriku yang menggunakan baju belang pink ini kepada para sahabatnya di Kumpulan Emak Blogger. Sungguh tak percaya ucapan itu keluar dari mbak Tyas. Rasanya memang belum pantas untuk mendapat sebutan atau panggilan dengan voluunter of Rumah Dunia. Because of why?
Anis Sofia © 2016