Belajar dari Mak Pungky

pict from blog emak pung

Hari minggu lalu sungguh memberikan kesan yang membuat saya penasaran pada KEB, tapi tidak hanya keluarga hangat yang membuat penasaran. Ada seseorang yang membuat saya terus bertanya-tanya. Kepala ini dijejali begitu banyak penasaran dan pertanyaan. Siapakah seorang srikandi blogger 2014?

Dirinya berbeda dengan para Sembilan nominasi laiinya. Tercenganglah ketika MC membacakan cv nya yang ternyata Mak Pungki kelahiran 1991, so beda satu tahun dengan saya. Dan sama sedang bergulat dengan Tugas Akhir,

Skripsi. So, dia singlekah seperti saya? Itulah pertanyaan yang paling besar.

Bibir ini tidak bisa diam, bertanyalah saya pada orang yang ada di kanan kiri, dan ternyata? Merekapun tidak tahu. Ke kepoan yang mendera menghantarkan saya untuk tidak bisa diam ketika sampai kamar segera menyatakan laptop biru, modempun dipasang di sebelah kanan. Dan kemudian saya mensearching rumah mayanya emak Pungky

And. Betapa terkejutnya saya ketika mak Pungky diusianya yang 21 sudah memiliki anak, sibuk dengan ukm potografernya juga, mengurus suami, dan tentu kuliah. Belum lagi menulis di blog. Ya, tentunya pengaturan waktulah yang sangat membantu.  Di kampus saya masih jarang mahasiswa yang menikah ketika masih kuliah, saya kebanyakan menerima undangan pernikahan dari kaka tingkat setelah mereka mendapat gelar.

Tercengang. Bukan karena tiba-tiba saya kebelet nikah, tapi bagaimana ekstranya diri dan menerima konsekuensi sebuah pilihan. Saya aja masih ngos ngosan membagi waktu untuk Tugas Akhir, ngajar bimbelan, organisasi, dan sedikit menulis. Nah mak Pungky? Oalah, membagi pikiran, hati, tenaganya untuk sang kesatria berkuda, anaknya yang unyu, tugas akhir yang menyesakan, bebersih rumah ini itu, kerja, dan menulis. Dan kemudian hening. T.T

Kamis, 13 Maret 2014

07.30

Status palsu wkwkwk lagu dari tetangga kamar  kedengeran -_-