Kamis, 13 Maret 2014

 Seorang siswa memotret diam diam -_-. Tapi bagus juga ya :D
Ada rasa bahagia yang mengalir ke sekujur tubuh, menghilangkan kepenatan menjadi kebahagian itulah rasanya ketika ada beberapa anak menjadikan diri sebagai sandaranya bercerita. Saya sudah menatap sebagai pengajar bimbel yang katanya mendapat penghargaan sebagai bimbelan terpopuler se Indonesia. Cukup tidak menyangka bisa menjadi salah satu pengajar di bimbelan ini karena proses awal mendaftar hingga menjadi pengajar adalah masa-masa yang menegangkan dan penuh perjuangan, mungkin saya akan menceritakannya di lain waktu.

Tidak mudah anak berkata sejujurnya kepada orang dewasa. Saya pernah mengalami masa dimana sulit bercerita kepada orangtua sendiri, ada rasa takut dan malu. Maka saya sangat merasa bangga jika ada anak yang datang dengan mata yang bercahaya, dan bersiap bercerita mengenai kejadian yang dialaminya.

Ada seorang anak lelaki, tiba-tiba menangis di pundak saya. Dan kemudian berkata “Saya kangen mamah, bu” matanya basah, sesenggukan tidak kuasa menahan rasa sakit menahan rindu di dadanya, saya dapat merasakannya. Dia bercerita dengan mantap mengenai dia yang ingin terus bisa membahagiakan ibu tersayangnya, yang kini ada di kota tempatku tinggal Rangkasbitung, karena broken homelah berkemeja putih itu sudah belasan tahun tak menemui dan ibunya, hingga si pria cilik ini menjadi sosok yang begitu dewasa dibanding dengan teman sekelasnya. Sungguh sangat disayangkan mengapa perpisahan kita menjadi akrab? Ya kejadian itu saat saya bersama teman kampus sedang perpisahan PPLK salah satu Mata Kuliah berupa mengajar di SD. Dan rindu ini membuncah untukmu nak.
Intan dan Kamila, sayang Putri sudah pulang.

Begitupun malam ini, ketika Putri dan Kamila mengajakku ke ruang O untuk minta bimbingan belajar bahasa Indonesia. Tapi, mereka curang. Bilang saja kalau mereka kangen dan ingin lebih lama bersama saya. Bukan berpede ria tetapi mereka yang biasanya menyodorkan LKS dan buku paket yang digunakan di sekolah tidak hadir di kedua tangan saya. Mereka malah bercerita mengenai perasaanya terhadap pria.

“Ibuuu, Haikal hari ini cakep, dia pakai kaos merah” baru saja membuka pintu, ceriwisnya Putri sudah terdengar kemana-mana.
“Tadi kita godain Haikal bu, gini ngucap salam ‘Assalamu’alaikum’ eh tapi nggak dijawab loh bu, terus kita bilang salam itu wajib dijawab” sayapun terus mendengarkan dengan baik, memerhatikan setiap gerak gerik yang memeragakan kejadian yang baru saja mereka alami. Mereka bercerita tentang para anak lelaki yang mereka idamkan.

“Eh kenapa kalian suka?” tanya saya dengan memasang muka penuh penasaran.
“Soalnya cakep bu, rajin, shaleh, dia pintar adzan bu”
“Putri tuh bu kepengen jadi pacarnya”

Mereka seperti bermain bola voly saling memantulkan kekaguman mereka seraya tersipu malu-malu. Saya kagum pada mereka yang suka terhadap anak yang positif dalam kesehariannya. Cuman saya masih kaku untuk menyampaikan bahwa pacaran itu tidak baik, masih belum bisa menerjemahkan ke dalam bahasa anak-anak, hanya diam sambil tersenyum dan di hati berdoa semoga mereka selalu terjaga.

Keseharian saya yang ternyata takdir membawa saya pada dunia anak, membuat saya sangat berniat untuk bisa duduk di pasca nanti dengan jurusan psikologi anak, atau apapun berbau anak. Mengapa? Karena saya adalah wanita yang kelak pasti memiliki anak dan berkewajiban untuk memberikan yang terbaik untuk anak saya nanti (so dewasa :D ). Semoga ada jalan. Tapi di bimbelan ini saya banyak belajar kehidupan seputar anak, bagaimana menghadapi dengan anak yang ‘songong’, manja, pemarah, baik hati, usilan, minder, dan jenis anak lainnya.

Sang penggenggam jiwalah yang mengajarkannya secara langsung, menysukurinya adalah kebahagian tak terkira. Pendidikan secara langsung tanpa teori yang ditempuh di pasca, tapi semoga suatu saat bisa menuntut ilmu di jenjang berikutnya. Allahuma aamiin.  Ketika anak curhatlah disana ada banyak rasa pada tubuh dan mengisi jiwa. Terimakasih anak-anaku..

Kamar-Serang-Banten
Kamis, 13 Maret 2014
23.00 WIB
Satu Rindu-Opick
Terjaga dan kemudian mencoba menyicil proposal skripsweatkuh hoo



0 komentar:

Posting Komentar

Anis Sofia © 2016