Seorang siswa memotret diam diam -_-. Tapi bagus juga ya :D |
Ada rasa bahagia
yang mengalir ke sekujur tubuh, menghilangkan kepenatan menjadi kebahagian
itulah rasanya ketika ada beberapa anak menjadikan diri sebagai sandaranya
bercerita. Saya sudah menatap sebagai pengajar bimbel yang katanya mendapat
penghargaan sebagai bimbelan terpopuler se Indonesia. Cukup tidak menyangka
bisa menjadi salah satu pengajar di bimbelan ini karena proses awal mendaftar
hingga menjadi pengajar adalah masa-masa yang menegangkan dan penuh perjuangan,
mungkin saya akan menceritakannya di lain waktu.
Tidak mudah anak
berkata sejujurnya kepada orang dewasa. Saya pernah mengalami masa dimana sulit
bercerita kepada orangtua sendiri, ada rasa takut dan malu. Maka saya sangat
merasa bangga jika ada anak yang datang dengan mata yang bercahaya, dan bersiap
bercerita mengenai kejadian yang dialaminya.
Ada seorang anak
lelaki, tiba-tiba menangis di pundak saya. Dan kemudian berkata “Saya kangen
mamah, bu” matanya basah, sesenggukan tidak kuasa menahan rasa sakit menahan
rindu di dadanya, saya dapat merasakannya. Dia bercerita dengan mantap mengenai
dia yang ingin terus bisa membahagiakan ibu tersayangnya, yang kini ada di kota
tempatku tinggal Rangkasbitung, karena broken
homelah berkemeja putih itu sudah belasan tahun tak menemui dan ibunya,
hingga si pria cilik ini menjadi sosok yang begitu dewasa dibanding dengan
teman sekelasnya. Sungguh sangat disayangkan mengapa perpisahan kita menjadi
akrab? Ya kejadian itu saat saya bersama teman kampus sedang perpisahan PPLK
salah satu Mata Kuliah berupa mengajar di SD. Dan rindu ini membuncah untukmu
nak.
Intan dan Kamila, sayang Putri sudah pulang. |
Begitupun malam ini,
ketika Putri dan Kamila mengajakku ke ruang O untuk minta bimbingan belajar
bahasa Indonesia. Tapi, mereka curang. Bilang saja kalau mereka kangen dan
ingin lebih lama bersama saya. Bukan berpede ria tetapi mereka yang biasanya
menyodorkan LKS dan buku paket yang digunakan di sekolah tidak hadir di kedua
tangan saya. Mereka malah bercerita mengenai perasaanya terhadap pria.
“Ibuuu, Haikal
hari ini cakep, dia pakai kaos merah” baru saja membuka pintu, ceriwisnya Putri
sudah terdengar kemana-mana.
“Tadi kita
godain Haikal bu, gini ngucap salam ‘Assalamu’alaikum’
eh tapi nggak dijawab loh bu, terus kita bilang salam itu wajib dijawab”
sayapun terus mendengarkan dengan baik, memerhatikan setiap gerak gerik yang memeragakan
kejadian yang baru saja mereka alami. Mereka bercerita
tentang para anak lelaki yang mereka idamkan.
“Eh kenapa
kalian suka?” tanya saya dengan memasang muka penuh penasaran.
“Soalnya cakep
bu, rajin, shaleh, dia pintar adzan bu”
“Putri tuh bu
kepengen jadi pacarnya”
Mereka seperti
bermain bola voly saling memantulkan kekaguman mereka seraya tersipu malu-malu.
Saya kagum pada mereka yang suka terhadap anak yang positif dalam kesehariannya.
Cuman saya masih kaku untuk menyampaikan bahwa pacaran itu tidak baik, masih
belum bisa menerjemahkan ke dalam bahasa anak-anak, hanya diam sambil tersenyum
dan di hati berdoa semoga mereka selalu terjaga.
Keseharian saya
yang ternyata takdir membawa saya pada dunia anak, membuat saya sangat berniat
untuk bisa duduk di pasca nanti dengan jurusan psikologi anak, atau apapun
berbau anak. Mengapa? Karena saya adalah wanita yang kelak pasti memiliki anak
dan berkewajiban untuk memberikan yang terbaik untuk anak saya nanti (so dewasa
:D ). Semoga ada jalan. Tapi di bimbelan ini saya banyak belajar kehidupan
seputar anak, bagaimana menghadapi dengan anak yang ‘songong’, manja, pemarah,
baik hati, usilan, minder, dan jenis anak lainnya.
Sang penggenggam
jiwalah yang mengajarkannya secara langsung, menysukurinya adalah kebahagian
tak terkira. Pendidikan secara langsung tanpa teori yang ditempuh di pasca,
tapi semoga suatu saat bisa menuntut ilmu di jenjang berikutnya. Allahuma aamiin.
Ketika anak curhatlah disana ada banyak
rasa pada tubuh dan mengisi jiwa. Terimakasih
anak-anaku..
Kamar-Serang-Banten
Kamis, 13 Maret 2014
23.00 WIB
Satu Rindu-Opick
Terjaga
dan kemudian mencoba menyicil proposal skripsweatkuh hoo
0 komentar:
Posting Komentar