Senin, 16 Juni 2014

Bagaimana ini bisa terjadi?
Jangan tanyakan itu. Karena ada skenario yang sudah di rencanakan Nya. Pada waktu, mula kita berada di simpang jalan. Bersapa, salam, menanyakan kabar, dan kemudian berkenalan. Sulit memahami alur pikiran Kuasa, karena siapalah kita? Tak ada berhak mengadai-adai, yang ada hidup kita hanya penuh terka tanpa usaha. Maka kita harus berusaha.

Berusaha untuk segala perkara. Karena kita diciptakan untuk ada kan? Ada di kehidupan kamu, kamu berada di hidupanku, dan mereka ada di kehidupan kita. Dan kalian sudah berada di kehidupanku.

Pada jejak-jejak yang menghasilkan peluh, tanjakan curam, langit tak menentu, udara dingin yang menusuk, kita pernah bersama dan pastikan untuk selamanya. Biarkan raga kita berpisah pada jarak kilometer, waktu yang tak pernah menjadikan temu, tapi yakinkan kita saling dekat dalam lantunan di duha, di sepertiga malam, di setiap saat kalian menghadapNya. Pastikan kita saling menyebut nama, mengutarakan mimpi-mimpi yang saling kita ceritakan, pada chat, sms, di jalan tanjakan, turunan yang berlatar birunya langit, atau pada saat hujan saling membasahi tubuh kita. Pastikan untuk saling mengingat, pastikan..

Kita berbeda, karena untuk bersama. Lembut, keras, tegas, plin-plan, dengan seluruh sikap yang membuat berbeda karena kita ditugaskan untuk ada dan bersama. Maka, tetaplah berbeda dengan sejuta perhatian untuk saling memahami, memiliki nama-nama tetap untuk terutara pada Nya. 

Jari yang masih memilih abjad untuk diketik, aku masih memilih diksi yang terindah,  terbaik untuk kalian. Adakah kata terindah dari 'terima kasih'?

untuk kalian: para my bro :)
Salah satu kebahagian terindah adalah bisa bersahabat dengan kalian

Tak Pernah Kita Pikirkan
Ujung Perjalanan Ini
Tak Usah Kita Pikirkan
Ujung perjalanan ini
Dan tak usah kita pikirkan
Ujung perjalanan ini

-sahabat sejati-

Serang, 16 Juni 2014
asrama
dipeluk alunan Sheila on 7

Kamis, 12 Juni 2014

"11x3 sama dengan berapa nak?"
"33 bu!!!"
"Cerdas!"
Waw fiuh *ngelap ingus, eh ngelap keringat maksudnya. Bahagia juga sedih sih, why? 
Bahagia ---> saya dipercaya sama mbakku yang ku sayang mbak Intan pada tanggal 29 Mei, teteh mojang sementara Bandung ini mention akuuh di grup ketche KEB (Kumpulan Emak Blogger). Selanjutnya eh eh ada yang mensen saya juga nih tanggal 11 Juni kemarin, namanya mbak Pudja eh ada yang mension saya lagi (kali ini berasa artis di mension mension, bagusnya bukan ditagih hutang karena dimension huhuhhu) mak Clara. Dan ternyata mak Pudja sama mak Clara MTA juga toh?
Ah nuhun pisan, danke, haturnuhun, syukron, maturnuwun

Sedih --> sempet ngerasa nggak nyanggupin, soalnya lagi sibuk-sibuknya bimbingan, (galau ceritana mah). Sedihnya ditunda tunda tuh kan jadi numpuk gini. Hampura pisan euy ya para fanskuuh!!

eh ini apaan sih? LIEBSTER??
pokokna mah  LIEBSTER sanes LOBSTER  *apasih

Jadi, hasil baca-baca tentang liebster ini, akhirnya saya tahu kalau ini ajang buat pedekate, saling say haloo, haiii, eh nggak, lebih dari itu sih, ajang saling kenal, dan kemudian jadi deket, lerees? 

*ngambil tali, bukan buat gantung diri karena di colek 3 emak-emak ketche, jadi ada 33 soal kemudian saya prustasi, hoalaah. Bukan karena itu. Iket kepala kaya pejuang gitu, supaya semangat. Yeay!!!

Karena saya harus bejuang memenuhi Liebster Award ini, trala la la ini dia yang kudu saya lakuin, yipiiii: *musik horor
  1. Membuat postingan tentang award ini di blog
  2. Ucapkan terimakasih pada yang memberikanmu award dan sertakan back link ke blognya.
  3. Share 11 hal tentang kamu
  4. Jawab 11 pertanyaan yang diberikan kepadamu.
  5. Pilih 11 blogger yang menerima award darimu dan beri mereka 11 pertanyaan tentang hal yang ingin kamu ketahui dari mereka.
 Sayaa iniiiii.... 
  1.  Anak pertama dari 3 bersaudara, satu-satunya anak perempuan, paling cantik jadinya yey!
  2. Usianya 21 nanti milad bulan oktober, jangan lupa kado kado kado ya! Pangeran dibungkusin  juga boleh #eh
  3. MTA alias mahasiswa tingkat akhir, jadi galau-galaunya gitu loohh, saya jadi ngiri nih sama emak Clara sama mak Pudja yang sedang nunggu wisudaan, nah kalau si saya masih di proposal *hiks hiks nangis di pojokan, doakan saya ya ya ya, semoga  #LULUSBERKAH2014 (akun twitter juga nih) hhe
  4. Seorang gadis yang lahir di Bogor, dibesarkan di asrama tentara di pelosok Banten-Sajira, kemudian hijrah di Rangkasbitung-Lebak dan kini sudah 3 tahunan menjadi warga Serang (sementara)
  5. Gadis tulen suku Sunda. Perpaduan daerah Sumedang-Bogor. Walau begitu, diajak ngobrol pakai bahasa Sunda nggak akan nyambung, heu heu. Soalnya semasa kecil tetangganya pada orang Jawa. Dan sekarang untuk membumikan bahasa Sunda, setiap pulang ke rumah sama orangtua WAJIB BERBAHASA SUNDA, kalau nggak ntar disorakin ramai-ramai. Berhati-hatilah, waspadalah!
  6. Kalau mengerjakan sesuatu nggak bisa lepas dari musik. Yang sering diputer tuh ya tilawah, depapepe, lagu souha, Sheila on 7, Raef, musikalisasinya ari reda, musikalisasinya sasina, bruno marz
  7. Hobinya sesepedahan, kemanapun, selagi kuat. Ke kampus tiap hari ya pakai sepedah merah, namanya 'Readi' . Berkat sepeda saya terkenal, karena gadis bersepede pelopor may be hehe. Terjauh ngendarain sepeda ke Ciruas, Cijawa, Ciracas (ntahlah yang paling jauh yang mana, nggak bawa meteran hehe)
  8. Hobinya ngabisin weekend ke Rumah Dunia, teutep sesepedahan
  9. Suka ama anak kecil
  10. Yang baru kenal, nyangkanya saya pendiem, kalem, padahalmah ya (sok atuh kenalan makanya ama saya)
  11. Punya mimpi tempat kaya Rumah Dunia. Bertravelling kemanapun. Mengalahkan rasa takut dengan gunung. Oh iya newbie penikmat alam nih saya, sempat berhasil menaklukan gunung yang di Jawa  3145 mdpl. Dan pergi tanpa SIM (Surat Izin Mendaki) dari orangtua *jangan ditiru yak.
    ada salam dari 3145 mdpl, Katanya dia kangen!!
 Jawab 11 pertanyaan yang diberikan kepadamu.
Fiuuh, tibalah pada point selanjutnya. 11 pertanyaan sih tapi yang genit-genit nyolek saya ada 3 orang jadi wae 33 pertanyaan. Saya sih oke-oke aja, tapi yang nyasar kemudian BW-an (Blog Walkingan) yang sabar ya, siapkan tenagamu!!

pertanyaan dari  mbak Intan (langsung saya jawab ya mbak)

1. Apa sih arti nama kamu?
Annisa= Perempuan
Sofia= Jernih
Wardah= Bunga Mawar. Ayo jadinya apa? Ini bahasa Arab semua looh, ibu yang buat :).
Tapi ada yang pernah nginbox di FB "Mbak sales kosmetik Wardah?"  *gubrak hadeuh heu -___-"

2. Dari kapan mulai ngeblog? Apa sih manfaat ngeblog buatmu?
Mulai punya sih 2010, terus lupa pasword. 2011 buat lagi, nah ini dia blog campuran. Aktif di isi ya sekarang-sekarang. Manfaatnya berbagi, dan bebas, lepas :D

3. Ceritain sedikit aja tentang daerah tempat tinggalmu ya!
Karena sekarang di Serang. So, panas bangeet! Tapi, karena ada Rumah Dunia jadi adem :)

4.  Seandainya kamu dikasih 1 tiket pulang pergi ke suatu tempat, kamu bakal pergi kemana?
Umroh yeay! kalau di Indonesia pengenya ke raja ampat :)

5.  Sebutin 1 cita-cita terbesarmu dan gimana kamu berusaha mewujudkannya?
PENULIS. Saya gabung sama kawan-kawan Rumah Dunia (ya semoga ketularan jadi pandai nulis :) )

6.  Seandainya Tuhan memberimu waktu satu hari saja untuk hidup, apa yang akan kamu lakukan?
serem amat >_<. Mau minta maaf kebanyak orang, berbagi ke siapapun, membahagiakn orang yang disayang.

7. Apa sih sifatmu yang ingin kamu ubah? Kenapa?
POLOS. Heu, ntahlah kenapa mereka ngecap saya polos. Jadi bahan bulyan mulu nih.

8. Apa sih passion kamu?
Ngajar sama Nulis

9. Sebutin 1 kata mutiara yang paling kamu ingat! Jangan lupa sertakan nama yang mengucapkannya ya! 
Intasyiru fil ardhi! Ini dalil buat jalan-jalan. Bukan kata mutiara ya? heu

 10.Buku apa yang menurutmu paling mempengaruhi hidupmu? Siapa penulisnya dan kenapa?
HERO. Karyanya Solikhin.

11. Seandainya kamu diberi kesempatan untuk bisa berjumpa orang yang sudah meninggal, siapa yang ingin kamu jumpai? Kenapa?
 Nenek, beliau tuh yaaa, subhanallah!


alhamdulillah, selesai nih yang mbak Intan :)

Pertanyaan selanjutnya 12-22, datang dari mbak Pudja


1. apa arti nge-blog buat kamu?
Berbagi, berbicara dengan diri, refreshing yeay yeay! Curhatan sih hehe


2. apa yang kamu lakuin ketika kamu gagal melakukan sesuatu?
 kalau parah banget, nangis dulu, merenung dulu, kontemplasi, muhasabah gitu *wew. Dan di suatu titik saya bangkit! :)
 

3. kalo kamu ditakdirkan bisa bereinkarnasi, mau dilahirkan sebagai apa/siapa? mengapa?
Hmm. Pengen nabi Muhammad (sikapnya sih yaaa) atau Sumayah

4, hal apa yang paling membanggakan yang pernah kamu lakuin?
Bisa bikin orang senyum, bisa menyediakan pundak untuk teman, bisa berbagi walau dengan hal kecil.
5. hal apa yang paling konyol/aneh yang pernah kamu lakuin?
apa ya -,-" Kyanya saya emang konyol deh huaaah. Eah ada nih pas lagi nge-camp katanya sih saya ngorok gitu, dan sepanjang perjalanan saya jadi bahan ledekan, heuh.
6. apa yang biasa kamu lakuin kalo lagi marah?
Saya marahnya diam. Ya diam, bahkan banyak yang ngira kalau saya emang nggak bisa marah (emang gk bisa sih, apalagi sampai bentak-bentak gitu)
7. apa yang biasa kamu lakuin kalo lagi sedih?
Diam. Menyendiri, curhat sama yang punya saya.
8. adakah benda/kebiasaan yang kamu lakuin/punya dari dulu ampe sekarang?
 Benda: pemberian teman, kartu UN dari SD-SMA masih ada
Kebiasaan: Telat konek kalau ngobrol hehe

9. manakah yang lebih kamu suka, baca atau dengerin musik? kenapa?
Dengerin musik. Ngedengerin musik bisa sambil ngapain aja (kecuali solat hehe)
10. tempat wisata manakah di Indonesia yang menurut kamu "wow" banget? kenapa?
gunung Rinjani sama Raja empat. Wiwwww keren pemandanganya (di poto) apalagi aslinya ya!
 

11. hal apa yang pengen kamu lakuin untuk Indonesia?
 Ingin punya tempat yang bisa ngembangin bakat, merealisasikan mimpi pemuda Indonesia.

alhamdulilah, yey yey sudaaaaah!
Saatnya yang mbak Clara yang hobi masak (ajarin akuuuh masak dong mbak)

1. Apa makanan yang lagi nge-trend di daerah anda tinggal?
Apa ya -__-.
Hmm mie edan. Mie yang super pedes itu! Tapi saya nggak suka pedes >_<
2. Apa masakan yang paling mudah menurut anda?
sayur bayem :D. Masak air juga tuh  gampang ya hehe
3. Apa alasan anda ng-blog?
Berbagi, healing, melatih nulis, ya walau kebanyakan curhatan sih blognya heu heu
4. Jenis buku apa yang anda suka baca?
motivasi, sastra.
 

5. Suka blogwalking nggak? Sukanya baca tulisan tentang apa?
Suka.
Apapun saya baca :D. Lebih suka buka blog yang isinya penuh hikmah, gokil-gokilan, perjalanan ke suatu tempat, semuanya saya suka *gk konsisten
6. Menurut anda, apa yang harus di lakukan oleh seseorang sebelum usianya menginjak 25 tahun?
Menikah #eh.
25 Angka yang sensitif untuk perempuan
7. Menurut anda, usia berapakah sebaiknya perempuan menikah?
20 tahun juga boleh, yang penting siapkah? udah sih kesiapan, bukan usia.
8. Tipe laki-laki seperti apakah yang baik sebagai kepala rumah tangga?
 Soleh, bertanggung jawab, penyayang.
9. Mengenai pemimpin, pemimpin seperti apakah yang anda harapkan untuk memimpin NKRI ?
amanah, pengennya kaya Umar bin Khatab sih huaaa
10. Bagaimana cara anda menghabiskan weekend?
Jalan-jalan (jalan kaki nggak apa-apa), main-main ke rumah teman, baca buku apalagi. Kalau saya sukanya ngegoes sepeda ke Rumah Dunia.
11. Pertanyaan terakhir nih, menurut anda, lebih nyaman jadi IRT atau ibu bekerja? Kenapa?
alhmadulillah sampai juga di 33 ye ye la la la, yeye lalalaaaaa.
Jadi Ibu Rumah Tanggalah, karena bisa totalitas melihat, mengarahkan, menyaksikan tumbuh kembang anak. Pan percuma aja sih menurut saya sekolah tinggi sampai S3 gitu, tapi kalau yang  ngasuh, ngejaga, nyuapin, yang menyiapkan perbekalan sekolah sama orang yang tamat SD pun nggak, kan kasihan. Bukan merendahkan mereka yang tidak tamat, karena ada hal yang berbeda dalam pemikiran. 
Ya, karena anak itu adalah investasi dunia-akhirat. Jadi rugi banget kalau kita sibuk dengan anak-anak lain (ngajar misalnya) tapi anak sendiri gk ke urus.



Pilih 11 blogger yang menerima award darimu dan beri mereka 11 pertanyaan tentang hal yang ingin kamu ketahui dari mereka. 

siapaaaaakaaaaaah?
 sebelaaaaasss orang yang beruntung!!
  1. Apa pendapatmu tentang gunung?
  2. Seperti apa pandanganmu tentang mereka yang hobi naik gunung?
  3. Perempuan mendaki gunung mengenakan rok, menurutmu?
  4. Kalau punya anak, kemudian mereka pengen jalan-jalan ke gunung? Diberi izin atau nggak? Alasannya kenapa?
  5. Kenapa ngeblog?
  6. Pernah menyaksikan musikalisasi puisi? Perasaan apa yang kamu rasakan?
  7. Bahagia menurutmu?
  8. Punya mimpi apa yang sedang diperjuangkan?
  9. Menurutmu bagaimana anak kecil zaman sekarang dibandingkan anak kecil yang dulu-dulu?
  10. Tempat yang paling ingin dkunjungi?
  11. Lelaki sejati itu seperti apa? Perempuan sejati?
Pertanyaan yang aneh ya? Hehe. Mohon dijawab, dan jangan sampai berhenti yaa! Selamat mengestafet Liebster award.



Salam kenal *sungkem
Semoga bisa kopdaran yaaa :)


Sebut saja saya mawar, eh jangan.
Panggil Anis ^_^
kalau Annisa Sofia Wardah kepanjangan.


 

Rabu, 11 Juni 2014

"Aku tidak pernah menemuinya, bersapa, berjabat tangan. Belum sama sekali. Tapi, mengapa merindu?"
31 Mei 2014 di siang menjelang sore kita sendu dibawa roda bis hijau menuju terminal kampung rambutan. Aku berada di posisi satu bangku lebih depan dari my guards. Mereka asik membicarakan hal yang aku tidak ketehui. Aku terlalu sibuk hanyut menyaksikan hiruk pikuk jalanan .Sambil memikirkan nasibku empat hari ke depan seperti apa?

Sabtu sendu ini begitu banyak agenda, mulai perpisahan adik kelas SMA ku, bazar yang kemudian di titipkan pada sahabatku Yehan. Dan pilihanku memang jatuh pada Magelang. Bukan tidak rela melepas tiket Kereta Api seharga Rp.52.000,-. Tetapi ada rindu yang sudah kutanam jauh-jauh hari, ada harapan yang sering ku rapal dalam setiap ku menghadap-Nya. 

Sudah sekian lamanya, aku menaruh rindu. Menaruh potonya pada background dekstop laptopku, berselancar di dunia maya mencari tahu bagaimana sifatnya, bagaimana bisa menaklukannya? Hingga aku menaruhkan janji pada Sang Pemilik. Jika aku berhasil, akan ada puasa selama 3 hari berturut-turut dan sujud syukur ketika menjumpainya.

Dag, dig, dug lah perasaanku, Ini adalah perjalanan pengorbanan, tanpa restu orangtua, bahkan berkatapun tidak. Karena aku yakin "tidak" sebuah kata yang akan terlontar pada mulut sepasang suami-istri. Gilakah aku? Ya bisa jadi. Bandel? Ya, tentu. Tapi, aku memercai ini adalah pilihan kerinduan yang harus aku tuntaskan. Bukan perkara foya-foya, aku tak memikirkan hal itu. Perjalanan inipun sangat 'ketat' seperti pakaian jeans. Bagaimana setiap jalan aku bersama my guards, mereka sudah memplaningkan untuk beaya yang menghemat saku.

"Buat apa ndaki gunung? Sebuah pekerjaan yang sia-sia! Lebih baik kuliah, atau perlu sekalian kau jangan kuliah, ndaki saja gunung di Indonesia"
Kalimat itu masih terngiang-ngiang saja di telingaku, setiap abjadnya bahkan berkeliaran di retinaku. Nakal? Ya kurasa. Tapi, tanpa pembuktian mungkin beberapa orang di sekitarku tak akan percaya bahwa aku mampu untuk berjalan lebih lama dari biasanya. Apa aku lari dari tugas akhir? Ah, rasanya tidak kawan, perjalanan ini memakan waktu weekendku dan bimbingan tugas akhirpun bisa di hari kamis, jumat. Jadi ada waktu, untuk rehat sejenak bukan? Ini bukan pelarian! Tapi, sebuah kerinduan yang harus terbayar, walau aku yakin karena setelah pertemuan perdana dengannya akan ada kerinduan yang mengantri untuk dijumpai.

karena aku adalah perindu sampai batas waktu kita bertemu bahkan hingga detak berlalu aku akan berupa perindu..

Serang, 12 Juni 2014
00.18 WIB
depapepe bersama kerinduan
#MerinduAlam#merinduRamadhan 

Selasa, 10 Juni 2014

Mendidik adalah kewajiban setiap orang terdidik
-Indonesia Mengajar-

Saya setuju dengan qoute dari web.Indonesia Mengajar. Bukan hanya tugas calon Sarjana Pendidikan yang setiap harinya bergelut dengan mata kuliah perkembangan peserta didik, psikologi anak, kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik. Semua bertanggung jawab, bagi meraka yang berada di lantas jurusan perkuliahan selain pendidikan atau yang tak mengenyam pendidikan tinggi. Mengapa? Bukankah kita akan menajadi seorang panutan untuk buah hati masing-masing.

Pada tanggal 31 Mei 2014, pukul 09.00 di sabtu pagi di salah satu lokasi bagian Rumah Dunia, saya menjaga stand di sana. Bazar yang berupa pernak pernik hasil kerajinan tangan Dhafiqri Collection. Sekumpulan anak-anak yang kisaran berusia 10 tahun sibuk membawa blender, sebagaian lain ditangannya dipenuhi dengan wadah berisikan gelas plastik, sedotan, aneka serbuk minuman, pun ada yang mambawa rollan kabel dan lihat ada seorang pria dewasa yang memimpin mereka sambil menjinjing meja kecil di tangannya.

"Stand buat Odie ya, stand dadakan! Odie sama temannya mau jualan es, nanti beli ya!" kurang lebih ucap Mas Gong sambil meletakan meja di samping tiang di atas tanah.
Mendidik, bukan sekedar ilmu yang saya temukan di bangku perkuliahan. Bersyukur di usia yang kepala dua dan mengurusi tugas akhir saya berada di sekitar orang yang peduli pendidikan dari cara pandang mereka yang berbeda. Emak Nurul yang mendidik kedua anaknya Kaka dan Mamas untuk bersahabat dengan alam, traveling. Masih terkagum dengan emak Nurul yang mambawa buah hatinya jalan-jalan ke alam dan saat itu sedang shaum ramadhan, anaknya sudah tak sanggup berjalan. Maka, mak Nurul menggendong salah satu anaknya, keren bukan?

Belum lagi saya sedang belajar mengajar di bimbelan Ganesha Operation, terhitunglah pengajar di Cipete-Serang yang masih sangat unyu-unyu belum menikah. Mayoritas sudah menikah, obrolan yang sering terlontar dari mereka tak jauh-jauh dari seputar usia kandungan, ngidam, menyusui, tingkah laku anak, sibuknya mengurus rumah. Walau sebenarnya saya roaming dan memilih diam dan menjadi pendengar yang baik, karena memang belum ada pengalaman huhuhu.

Selain itu saya pun bahagia bisa mengenal Mas Gong dan Mbak Tias. Mendidik dengan ala mereka. Menanamkan keberanian dari hal yang terkecil, salah satunya memaksa Kaka dan Odie melompati selokan yang ukuranya besar, memberikan kepercayaan untuk menjelajah gunung Papandayan untuk Bela, mengatahui passion Kaka, Odie, Gabriel, dan Bella, kemudian mendukung, mengarahkannya. Senang rasanya bisa mengatahui, dan menyimak setiap arahan mas Gong dan mbak Tias.

"Jualan es, modal dari Mbak?" tanyaku pada mbak Tias yang sangat manisnya menggunakan kerudung biru muda saat itu.
"Bukan, itu uang tabungan mereka. Ya, anak-anak, walaupun jualan, tetap aja minta uang jajan ke orangtuanya, ckckck" Ada simpul senyum yang saya temukan.
Saya bahagia juga bangga ketika Kaka dan Odie yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar, sangat antusiasnya berjualan es.

"Odie ganteng! Satu dong! Diskon ya buat teteh kan pembeli pertama" senyum rayuku sambil memainkan rambutnya yang kribo.
"Dih, nggak. 2000 pokoknya!" ucapnya menggemaskan. Dengan nada kekanak-kanakannya dia mulai menyiapkan pesanan saya.

Blender sudah terpasang dengan baik, air sudah dimasukkan. Saatnya menuangkan serbuk minumannya.
"Teh Anis, kupasin dong! Guntingnya nggak ada nih" paksanya.
"#%&*??" Pedagang yang lucu kataku dalam hati, sambil mengambil pop ice biru dan merobek pinggiran plastik, dan menuangkannya dalam tabung blender.

 Terimaksih untuk kedua orangtua, emak Noe, staf pengajar GO, Mas Gong, mbak Tias, KEB (kumpulan emak blogger) dan banyak orang di sekitar, yang saya menyimak dan ber-Ooooooh... banyak hal baru yang sungguh menginspirasi.


asrama Darul Irfan-Serang
20.39 wib
Selasa, 10 Juni 2014
Alunan depapepe-opick tafakur 

  sebuah catatan iseng sebagai proses healing :D haha (entah saya sakit apa hhe) sebelum ngerevisi (doain seminar bulan ini ya yang baca! :))

 
13 Mei 2014- 10 Juni 2014
berjeda lama bukan? Berminggu-minggu kan? Entah apa yang terjadi pada seorang gadis kelahiran 23 Oktober ini, hingga pukul 10.00 tadi baru menjumpai dosen pemibimbing ke-2. 

Ada apakah?

Sungguh berjalanya sangat lama, tak secepat kawan-kawan. Ah bak keong saja saya ini, oke oke fine memang begitulah waktu luang, jika sedikit saja tergoda, maka akan lalai. Jadi inget kalau ciri-ciri waktu itu:
  1. Cepat berlalu
  2. Tak akan kembali
  3. Harta yang paling berharga.   
Saatnya menerapkan ilmu gunung! *so iya.
Fiuh hoho. 
"Nggak jauh beda kok gunung dan tugas akhir. Sabar, ikhlas, jangan Php, berkawan sama waktu!"
*quote gueh :D

Skripsi alias tugas akhir ya? Hmm mereka yang masih semester cilik, ingusan, bisa kok bisa, apalagi yang suka ikutan Lomba Karya Tulis itu mah cetek! Terus? Bedanya itu nggak sekedar uji otak, uji intelektual. Lebih dari itu, kejujuran, kesabaran, kesetiaan, lebih menguji tentang jiwa sih menurut saya dan pandai-pandai mengatur waktu.

Belum lagi dibuli sama dosen, seperti tadi selesai bimbingan di prodi:

"Nis, jangan dulu pergi! Bapak mau nanya" tanya ketua prodi tahun lalu.
"Ah, bapak nanya kaya yang tadi ini mah" sebelumnya saya ditanya nikah (tuh kan, ngeri saya)
Kemudian duduk manis.
"Jadi, kamu anak ke berapa?"
"Ke satu pak?" masih memasang senyum manis.
"Semester 8 kan?"
"Jelas atuh pak"
"Eh kamu nggak pacaran ya? Kenapa? eh anak DKM pacaran nggak sih?" tanya bapak dosen yang rajin itu kepada saya, serasa saya artis.
Tadinya yang sepi, gelegar saja ketawa dosen di prodi riuh, ada 6 dosen saat itu yang sedang rehat
"Nggak pak, rebeet pak rebet, ada nggak ya? eh nggak tahu atuh pak, nggak kayanya mah"
"Kamu nikah kapan?" jelas saja pertanyaannya.
Kemudian saya kikuk, ntah apa sungguh pertanyaan yang sangat sensitif sering dijumpai kapan lulus? kapan nikah?
"Kapan ya pak? Belum lulus juga ih saya pak" kemudian salting.
"Nggak direncanain gitu?"
"Direncanain atuh pak?" masa mau blak-blakan, kan malu. Kemudian saya mikir, mimpi apa saya semalem, ini pertanyaan tuh ya bikin kikuk hoho.
"Mau dijodohin ya nis ama orangtua?"
Saya diam, sungguh bingung jawab apa, pan saya mah belum ahli berbahasa yang santun untuk manjawabnya, jadi lebih baik diam.
"Mau nikah nggak ama bapak di sebelah saya ini? Dosen muda looh cakep!"
Dooor, tuh kan tuh kan, saya semakin mati kutu saja, walau itu candaan kan bingung harus bilang apa.
Tertawa lagi dosen, dan bisa dibayangkan kan saya malah diem senyum senyum terpaksa gitu.
"Nggak mau ya?"
Belum juga jawab, eh langsung ditebak gitu.
"Eh, bukan gtu pak" saya jadi salting gitu, mau jawab "nggak" orangnya ada, mau jawab "iya" dih nggak kepikiran untuk menggenapkan secepat itu ama dosen lagi, ya walau itu bercandaan. Tapi ya gitu bagi saya permasalahan pernikahan memang sangat sensitif kalau dijadikan candaan.
"Oh ya sudah, kamu bingung. Yang penting kamu jangan pacaran. Saya aja dulu nggak pacaran soalnya nggak ada yang mau"
Riuh dosen kembali.
"Orang yang nggak pacaran itu nggak normal" celutuk dosen Bahasa yang baru datang, dan kembali ramai.
"Sudah, sudah, ada yang datang beda jalan"
"Heheehe iya pak, assalamu'alaikum!"

Hah, curcol bangat saya, ya ternyata begitu ya nasib MTA banyak hal-hal yang nggak pernah ketebak sebelumnya. Yang masih setia baca post ini thank u! hebat masih bertahan sama postingan curhatan ini, mohon doanya sekalian ya semoga bulan ini saya bisa seminar proposal!




sudut asrama, Selasa 10 Juni 2014
alunan al buruj











Kamis, 05 Juni 2014


Life is Choice !

Barangkali itu  kalimat itu sudah tidak asing, ya memang tak asing di telingaku yang tertutup jilbab terurai ini. Dengan ajakan seorang sahib di ujung kota sana, akupun mengiyakan dan siap akan segala resiko. Mimpi tahun ini melihat awan bergumpalan dengan dekat, akan kucoret di list dream book.

Si Putih dan Si Hitam

Ada saja rencana-Nya yang mempertemukan kita pada detik yang tidak pernah duga. Kita adalah anak-anak gerbong yang berbeda tapi memiliki satu tujuan. Akupun heran bisa berada di skenario Sang Pemilik alam raya. Kalian adalah puzzle-puzzle kenangan yang indah dan sudah tersusun rapih. Sulit menyatukan, menyusun hingga membentuk puzzle indah, penyababnya karena kita berbeda kan?  Harus bisa menyesuaikan bagaimana berinteraksi dengan kalian, dengan gaya yang berbeda-beda. Tapi lihatlah, aku yang sangat kontras, kalian bisa menerima dengan baik, i hope.

Sudah sekian lama, kalian masuk dalam daftar 'buku sahabatku'. Dimana, nama-nama kalian menjadi data terpenting dan tak terboleh terlupakan begitu saja. Dan rasanya sang alam raya pun tak akan sudi untuk menghapus nama-nama kalian dalam ingatan, karena kalian berkesan.

Pada warna yang berbeda. Hitam dan Putih, dan tidak ada abu-abu di antara kita. Hitam, aku pernah menyebutnya dengan kesatria baja hitam. Acap kali dipertemukan dan jalan bersamanya dia selalu saja menggunakan serba hitam, mulai ujung kaki, sendal, celana, hingga kaos baduy yang selalu setia dia gunakan. 

Tidak jauh berbeda dengan Putih, pernahku menyebutnya dengan leader. Bukan karena dia adalah orang terpenting yang menjabat tertinggi di organisasi atau apa, melainkan sebuah nama yang unik. Walau baru mengenalnya, tapi ada saja episode dimana bisa berkesempatan berbagi wawasan, dan lagi dia menggunakan kaos putih, walau celananya berwarna cream. Mungkin, ingin membuat warna kulitnya menjadi serasi dan padu yang bagus antara pakaian dan kulitnya.

Hitam, padahal kulitnya tak gelap. 
Putih, padahal kulitnya tidak cerah.

Ya, menciptakan semua agar terlihat serasi. Si Hitam, sering ku meneriakinya "Jahat" tapi sesungguhnya itu adalah antonim. Wajahnya memang pemilik darah Minang, jadi wajar saja setiap geriknya ada lekukan ketegasan. Tapi, jika kau mulai mengenal, tegasnya memiliki perbedaan dengan 'tegas-tegas' yang lain. Kadang 'pecicilan', anak kecil tak karuan dan masih banyak hal yang belum aku kenali. Karena waktu jarang mempertemukan.

Si Putih, 2 buah buku Pramoedya Ananta Toer mengenalkan kita. Ada beberapa kesamaan dengan Hitam, sama-sama penikmat alam, terkadang 'pecicilan', pendengar yang baik, dan bicara khas putera Keraton, walau telinga agak kaku ketika bahasa gaul mulai terlontar dari bibirnya dan dipadukan dengan dialegnya yang kental. Sama, jarak dan waktu masih memberi batas untuk lebih mengenal si Putih.

Tapi pada akhir bulan mei hingga Juni, tersedia waktu yang baik dalam persedian detik, dan kita menikmatinya.
“Orang bilang ada kekuatan-kekuatan dahsyat yang tak terduga yang bisa timbul pada samudera, pada gunung berapi dan pada pribadi yang tahu benar akan tujuan hidupnya." (Rumah Kaca, h. 409) ― Pramoedya Ananta Toer
My Guards. Hitam, terimakasih telah memberikan kesempatan untuk bisa berjumpa dengan si gagah di Jawa Tengah, apa yang bisa dibalas oleh seorang newbie penikmat alam ini? Di keliling awan putih yang sepertinya empuk itu akhirnya aku tahu makna dari pendakian.  Putih, terimakasih telah mengajarkan bagaimana memijaki tanah walau berulang kali gagal dan jatuh, akhirnya dlam subuh aku tahu mengapa aku seorang yang merepotkan ini bisa menjadi seorang yang diajak dalam petualangan pipi ini.

Bukan sekedar my guards. Tapi, kalian adalah guru alamku dan segala kata yang tak mampu menandingi kebaikan kalian.

Kamis, 5 Juni 2014
alunan Raef. Dibuat merindu yang sendu.
22.24 WIB



Anis Sofia © 2016