Senin, 16 Juni 2014

Bagaimana ini bisa terjadi?
Jangan tanyakan itu. Karena ada skenario yang sudah di rencanakan Nya. Pada waktu, mula kita berada di simpang jalan. Bersapa, salam, menanyakan kabar, dan kemudian berkenalan. Sulit memahami alur pikiran Kuasa, karena siapalah kita? Tak ada berhak mengadai-adai, yang ada hidup kita hanya penuh terka tanpa usaha. Maka kita harus berusaha.

Berusaha untuk segala perkara. Karena kita diciptakan untuk ada kan? Ada di kehidupan kamu, kamu berada di hidupanku, dan mereka ada di kehidupan kita. Dan kalian sudah berada di kehidupanku.

Pada jejak-jejak yang menghasilkan peluh, tanjakan curam, langit tak menentu, udara dingin yang menusuk, kita pernah bersama dan pastikan untuk selamanya. Biarkan raga kita berpisah pada jarak kilometer, waktu yang tak pernah menjadikan temu, tapi yakinkan kita saling dekat dalam lantunan di duha, di sepertiga malam, di setiap saat kalian menghadapNya. Pastikan kita saling menyebut nama, mengutarakan mimpi-mimpi yang saling kita ceritakan, pada chat, sms, di jalan tanjakan, turunan yang berlatar birunya langit, atau pada saat hujan saling membasahi tubuh kita. Pastikan untuk saling mengingat, pastikan..

Kita berbeda, karena untuk bersama. Lembut, keras, tegas, plin-plan, dengan seluruh sikap yang membuat berbeda karena kita ditugaskan untuk ada dan bersama. Maka, tetaplah berbeda dengan sejuta perhatian untuk saling memahami, memiliki nama-nama tetap untuk terutara pada Nya. 

Jari yang masih memilih abjad untuk diketik, aku masih memilih diksi yang terindah,  terbaik untuk kalian. Adakah kata terindah dari 'terima kasih'?

untuk kalian: para my bro :)
Salah satu kebahagian terindah adalah bisa bersahabat dengan kalian

Tak Pernah Kita Pikirkan
Ujung Perjalanan Ini
Tak Usah Kita Pikirkan
Ujung perjalanan ini
Dan tak usah kita pikirkan
Ujung perjalanan ini

-sahabat sejati-

Serang, 16 Juni 2014
asrama
dipeluk alunan Sheila on 7

0 komentar:

Posting Komentar

Anis Sofia © 2016