Kamis, 05 Juni 2014


Life is Choice !

Barangkali itu  kalimat itu sudah tidak asing, ya memang tak asing di telingaku yang tertutup jilbab terurai ini. Dengan ajakan seorang sahib di ujung kota sana, akupun mengiyakan dan siap akan segala resiko. Mimpi tahun ini melihat awan bergumpalan dengan dekat, akan kucoret di list dream book.

Si Putih dan Si Hitam

Ada saja rencana-Nya yang mempertemukan kita pada detik yang tidak pernah duga. Kita adalah anak-anak gerbong yang berbeda tapi memiliki satu tujuan. Akupun heran bisa berada di skenario Sang Pemilik alam raya. Kalian adalah puzzle-puzzle kenangan yang indah dan sudah tersusun rapih. Sulit menyatukan, menyusun hingga membentuk puzzle indah, penyababnya karena kita berbeda kan?  Harus bisa menyesuaikan bagaimana berinteraksi dengan kalian, dengan gaya yang berbeda-beda. Tapi lihatlah, aku yang sangat kontras, kalian bisa menerima dengan baik, i hope.

Sudah sekian lama, kalian masuk dalam daftar 'buku sahabatku'. Dimana, nama-nama kalian menjadi data terpenting dan tak terboleh terlupakan begitu saja. Dan rasanya sang alam raya pun tak akan sudi untuk menghapus nama-nama kalian dalam ingatan, karena kalian berkesan.

Pada warna yang berbeda. Hitam dan Putih, dan tidak ada abu-abu di antara kita. Hitam, aku pernah menyebutnya dengan kesatria baja hitam. Acap kali dipertemukan dan jalan bersamanya dia selalu saja menggunakan serba hitam, mulai ujung kaki, sendal, celana, hingga kaos baduy yang selalu setia dia gunakan. 

Tidak jauh berbeda dengan Putih, pernahku menyebutnya dengan leader. Bukan karena dia adalah orang terpenting yang menjabat tertinggi di organisasi atau apa, melainkan sebuah nama yang unik. Walau baru mengenalnya, tapi ada saja episode dimana bisa berkesempatan berbagi wawasan, dan lagi dia menggunakan kaos putih, walau celananya berwarna cream. Mungkin, ingin membuat warna kulitnya menjadi serasi dan padu yang bagus antara pakaian dan kulitnya.

Hitam, padahal kulitnya tak gelap. 
Putih, padahal kulitnya tidak cerah.

Ya, menciptakan semua agar terlihat serasi. Si Hitam, sering ku meneriakinya "Jahat" tapi sesungguhnya itu adalah antonim. Wajahnya memang pemilik darah Minang, jadi wajar saja setiap geriknya ada lekukan ketegasan. Tapi, jika kau mulai mengenal, tegasnya memiliki perbedaan dengan 'tegas-tegas' yang lain. Kadang 'pecicilan', anak kecil tak karuan dan masih banyak hal yang belum aku kenali. Karena waktu jarang mempertemukan.

Si Putih, 2 buah buku Pramoedya Ananta Toer mengenalkan kita. Ada beberapa kesamaan dengan Hitam, sama-sama penikmat alam, terkadang 'pecicilan', pendengar yang baik, dan bicara khas putera Keraton, walau telinga agak kaku ketika bahasa gaul mulai terlontar dari bibirnya dan dipadukan dengan dialegnya yang kental. Sama, jarak dan waktu masih memberi batas untuk lebih mengenal si Putih.

Tapi pada akhir bulan mei hingga Juni, tersedia waktu yang baik dalam persedian detik, dan kita menikmatinya.
“Orang bilang ada kekuatan-kekuatan dahsyat yang tak terduga yang bisa timbul pada samudera, pada gunung berapi dan pada pribadi yang tahu benar akan tujuan hidupnya." (Rumah Kaca, h. 409) ― Pramoedya Ananta Toer
My Guards. Hitam, terimakasih telah memberikan kesempatan untuk bisa berjumpa dengan si gagah di Jawa Tengah, apa yang bisa dibalas oleh seorang newbie penikmat alam ini? Di keliling awan putih yang sepertinya empuk itu akhirnya aku tahu makna dari pendakian.  Putih, terimakasih telah mengajarkan bagaimana memijaki tanah walau berulang kali gagal dan jatuh, akhirnya dlam subuh aku tahu mengapa aku seorang yang merepotkan ini bisa menjadi seorang yang diajak dalam petualangan pipi ini.

Bukan sekedar my guards. Tapi, kalian adalah guru alamku dan segala kata yang tak mampu menandingi kebaikan kalian.

Kamis, 5 Juni 2014
alunan Raef. Dibuat merindu yang sendu.
22.24 WIB



2 komentar:

  1. ehem poto di merbabu :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya kak, tunggu cerita selanjutnya ya. Itu mah lagi ngedeskripisiin sahabat-sahabat saya yang nggak ketulungan baiknyaaa :)

      Hapus

Anis Sofia © 2016