Selasa, 15 Januari 2013





*~*~*
                “Eh sob!”
                “Iya, kenapa Karla?” Zahra menyahut sedangkan jemarinya sibuk mengetik program kerja kelompok 212 untuk 30 hari lamanya.
                Gadis berambut keriting, mempermainkan kerudung Zahra yang panjang, dibukanya lapis demi lapis.
                “Ra! Loe pakai apaan? Tangan baju loe kan udah panjang, kok pakai sambungan bahan? “ tanya Karla dengan penuh wajah keheranan.
                “Ini namanya manset can! Pemanis pergelangan tangan” jawab Zahra sambil tersenyum manis.
                “Jujur, baru kali ini gua lihat orang pakai taplak meja terus dilapisin kerudung paris!” dengan lantang Karla berkata.
                “Haa?” jemarinya berhenti mengetik, dan menatap muka karla dengan urat kaget.


*~*~*
                “Bro!”
                “What’s up mas bro? tapi tepukan mas bro pelanin ya!” tanya Zacky dengan senyum sumringah.
                “Lo, tuh ya! Wajahnya udah nggak asing!” penuh ekpresi dengan gaya metalnya yang khas.
                “Gue sering di masjid, Tom!” Zacky masih asyik membersihkan halaman rumah.
                “Kagak! Zack!” bantah Tomi sambil memainkan asap rokoknya.
                “Di PKM?” tanya Zacky dengan nada yang tenang, dan masih setia dengan cangkul.
                “Kagak!”
                “Terus dimana? Loe tuh aktivis bukan? Gue tu sering mojok di masjid, nangkring di PKM! Atau loe pasifis jadi jarang lihat muka ganteng gue? Hehehe” tanya Zacky dengan penuh canda.
                “Gue aktivis boy! Gue sering nangkring di rentalan band!”
                “…pantes..” ucap Zacky dalam hati.
                “Gue sering lihat loe di belakang rumah gue, ..mbe…mbe…mbe, itu loe kan?, yang ada jenggotnya! Hahahaha!!” ketawa lepas sambil berjingkrak.,.
                “Astagfirullah! Wahh boy, gua segini gantengnya dibilang kambing! Parah loe ya!”  terkejut Zacky sambil meredam emosi, sambil mencoba tersenyum.

*~*~*
                Sepenggal kisah, yang dapat diambil hikmah. Life is choice!. Totalitas dalam agama islam adalah keinginan yang sangat indah. Menegakan dengan penuh, tanpa ada kata setengah, separuh, sebagian dan lainya.
                Kita indah karena dilahirkan berbeda. Different is beautiful!, right?   Bayangkan saja, jika semua sama, bertampilan dengan celana levis ketat, sedangkan kita memilih baju yang serba longgar, maka semua akan menjadi suatu warna yang sama, dan itu membosankan! Yaa, kita berbeda untuk memberi keindahan. Bukankah pelangi indah, karena warna yang tak serupa?
                Bumi perjuangan akan sepi, menghitung hari, para pejuang akan menyebarkan semangatnya di desa-desa yang jauh dari keramaian. Tampang wajah yang sering' bolak-balik' pun akan semakin berkurang. Kampus tercinta, akan kekurangan warna-warna indah.

Tapi, yakin!

Heterogen itu akan selalu memberikan warna perubahan,
dimanapun kaki menapak,
langit dipandang,
semua akan indah dengan tulusnya tangan keikhlasan,
manisnya persaudaran, dahsyatnya perubahan.


Karena jiwa-jiwa kalian adalah semangat perubah desa, hingga bangsa tercinta!
Teruslah menjadi heterogen perubahan!
Karena dalamnya, banyak warna yang kalian lukiskan hingga semua menjadi indah!

*sebuah catatan sangat sederhana dari orang biasa Annisa Sofia Wardah yang belajar Menginspirasi.
Notes ini untuk semua pembaca spesial untuk angkatan 2009, angkatan yang akan berkelana menginspirasi desa dang bangsa! semoga Allah menguatkan bebahumu..!!


dalam senandung ukhuwah
Pojok Darul Irfan
Selasa, 26 Juni 2012
20.12 WIB

0 komentar:

Posting Komentar

Anis Sofia © 2016