Rabu, 26 Februari 2014


Siapakah Andi Nata? Mengapa sebegituya teman dekatku Hani sagat besemangat dan mengajak kaki ku untuk melangkah ke fakultas tehnik, Cilegon. Hinga berwajah china itu membayarkan tiketku dengan uangnya terlebih dahulu.

Jam dinding aula FT telah menunjukkan 10.00 tapi acara
belum saja dimulai. Dengan bersabar menunggu, sedikit iseng bermain dengan tuts HP nokia 200 yang sangat jadul saya meluncur di rumah mbah Google. Kemudian jemari dengan lincahnya mengetik A N D I   N A T A, dan beruntungnya saya koneksi internet berasal dari pulsa begitu bersahabat. Sederet informasi mengenai Andi Natapun bermunculan. Dan, hampir setiap link yang ditawarkan oleh mbah google  selalu bersanding dengan kambing.

Ada apa dengan kambing dan Andi Nata? Ternyata melalui 4 kambing betina dan seekor kambing jatan miliknya, dia memulai usaha, hingga saat ini dan merambat travel . Hal yang sungguh di luar dugaan ternyata sang pemilik jenggot ini adalah S.T, ya  angkatan 2007 alumni mahasiswa UI tehnik mesin. Sungguh di luar asupan yang diterima selama di kelas bukan? Sungguh garis Tuhan tak ada yang tahu.

Tidak begitu mengenali sosok Andi Nata, beda angkatan terlebih kampus. Hanya berebekal ‘kepo’ yang tinggi sehingga selama menunggu acara dimulai mata dan hati jala-jalan di dunia maya. Tidak ingin  rugi, sudah berjalan jauh, menempuh waktu yang tak sebentar saya pun menyuruh Hani dan kawan lainnya untuk berada di posisi terdepan. Bukanah posisi menentukan prestasi? :D

Ah, Sang Kuasa alangkah baiknya! Jika melihat kantong terlebih lagi tanggal tua, rasanya sulit untuk duduk di kursi merah. Tapi, tanggal 25 Februari 2014 saya menjadi orang yang beruntung untuk bertanya kepada Andi Nata.

Begitu banyak pertanyaan yang ingin saya ajukan, dengan tahu diri sayapun mengajukan 3 pertanyaan kepada pengguna blazer hitam tersebut.

1.       Apakah yang penting antara melihat passion atau kebutuhan masyarakat dalam berwirausaha?
2.       Bagaimana rasanya berwirausaha bukan sesuai jurusan yang ditempuh dalam perkuliahan?
3.       Apakah kak Andi Nata berkerjasama dengan kak Andreas Senjaya (Urban Qurban)?

Pertanyaan yang ke tiga itu terlahir dari memori yang sudah lama kemudian muncul, ya ketika sang moderator membacakan cv, ternyata Andi Nata pernah meraih beasiswa aktivis yang diberikan oeh dompet dhuafa. Ya, mengingatkan akan dua tahun lalu yang membolang ke perpustakaan UI dan bertemu orang hebat ka Ijonk, mbak Dini, kak Andreas Senjaya. Memang ya perjalanan selalu memberikan pengalaman, pembelajaran yang tak terlupakan.

Sempat bercelutuk apakah ini adalah acara seminar? Tranining motivasi? atau muhasabah? Saya sering mengadiri acara seminar termasuk yang membahas tentang kewirausahan seperti WMM, technopreuner, GKN dan masih banyak yang lainnya. Tapi dari sekian acara seminar kewirausahan yang saya ikuti. Inilah seminar kewirausahan yang sunguh menyadarkan saya, ditamparlah saya oleh Andi Nata. Tapi, saya sangat bahagia. Tamparannya itu sungguh membuka wawasan, pemikiran, dan hati. Ya, sekian banyaknya seminar selalu memotivasi agar untuk kaya, sejahtera, kaya, sejahtera dan itu itu aja. Tapi ada hal plus dari penyampaian dari Andi Nata adaah kelurusan niat, mencontoh nabi, belajar menata hati semua bermuara pada cinta Allah dalam bisnis. Di detik detik penyampaianya ya saya sadar akan berwirausaha yang sesungguhnya.

Kata-kata miliknya, disampaikan degan tenang dan penuh hikmah. Berwirausaha yang tak sekedar beroreintasi pada harta, tapi pada penggenggam jiwa. Oke, inilah oleh-oleh dari Cilegon, apa yang Andi Nata sampaikan.

1.       Niat, keyakinan. Modall bukan utama dalam berbisnis. Niat kita yang melenceng bukan karena-Nya, maka Allah akan kasih kegagalan. Cintailah Allah, cintai sunah. Untung-rugi urusan Allah. Kewajiban kita adalah bisnis.
2.       Hasrat yang kuat mau belajar.
3.       Banyak baca buku.
4.       Komitment, suka duka harus dijalani
5.       Mengikuti passion. Bayar ataupun tidak ya harus dijalani
6.       Udah sukses, nggak boleh iri. Harus bagi imunya
7.       Tugas kita adalah ikhtiar. Allah yang menentukan.
8.       Yang kita besarkan adalah niat Allah, keberkahan, bukan materi.
9.       Nggak ada pengalaman buruk. Yang ada adalah tantangan. Rezeki Allah itu Maha luas.
10.   Syarat jadi pemenang: belajar dari yang terbaik, amati, tiru, modifikasi, peserta pasi sedikit, maka yakinlah!
11.   Waktu itu bahaya
12.   Musnahi dipikran kita yang membuat kita susah
13.   Syukuri dan nikmati!
 
Awat, Hani, teh Khadijah, Kak Andi Nata, saya, Ema, Fera


Perpustakann pusat untirta diselesaikan Kamis, 27 Februari 2014 11.39. kemarin pegelll cuy, ngetiknya itu hiks T.T. dan kemudian saya semakin rindu dengan saudara di UI, selalu rindu ilmu dan pengalaman mereka (teh Regi, teh Ima, ka Ijonk, ka Andreas, ka Maman dan ka Andi Nata)
Danke ka Andi Nata! Kakak masuk list orang yang menginspirasi saya :D

  

0 komentar:

Posting Komentar

Anis Sofia © 2016