Hai!
Tercengankah dalam awal tulisan ini saya menyuruh pembaca (kamu-kamu) untuk
bergoblog? Ini bukan ungkapan kekesalan atau sumpah serapah dengan suara
lantang berteriak “ Goblog!” . Teeettt, Bisa-bisa jiwa guru saya hilang
mengatakan goblog, atau membuat orang bermuka merah padam dan ujung-ujungnya
bertambah dosa. Oh, no!
Ide
yang diberikan oleh Sang Maha Kuasa ini sebenaranya sudah lama, kalau
diibaratkan roti pasti sudah bulukan, berjamur disana-sini. Tulisan ini hadir
karena saya terinspirasi dari orang di sekeliling saya yang “rieuweh” mengenai
blog, tulisan dan sejenisnya.
Blog?
Pengertian dalam KBBI, oh saya tidak tahu, kalau ditanyakan KBBInya saya angkat
tangan deh. Tulisan ini dibuat ketika berada jauh dari perpus, dan sang mentari
belum bangun dari tidurnya. Oke dalam otak saya, asam asinnya kehidupan dunia
ketik mengetik, blog in my mind adalah tempat dunia maya yang dengan
sepuasnya kamu bisa nulis apapun, dan bisa dibaca oleh seluruh orang di penjuru
dunia. Mau yang kulit putih kek, hitam kek, merah kek, cokelat, hijau :D selagi
terkoneksi dengan internet dan alatnya, dijamin bisa buka blog apapun.
Blog
itu bagaikan pisau, yang memiliki dua sisi tumpul dan
tajam. Jika berhasil mengutak-ngatik dalam membuat blog yang kece pasti dijamin
gelora semangat akan berkobar-kobar. Beda halnya, jika mudah putus asa,
langsung angkat tangan bicara di depan layar “Nyerah. Saya nyerah!”. Nah,
secara nggak langsung kamu bisa bercermin “gw ganteng atau jelek cermin?” eh
bukan! Bukan! Tapi kamu dapat bercermin dari si blog “ saya mudah menyerah atau
bersemangat min?”.
Blog
itu curhatan terkeren. Tanya kenapa? Blog in my heart ya
inilah bisa curhat semau apapun dan dibaca banyak orang. Kenapa mengerut begitu
mukanya yang baca? Oke, akan saya jelaskan J
. Bukankah hal memalukan dalam hal curhat mencurhat di dunia maya termasuk
ngeblog ini. Ya, sayapun setuju jika isi tulisannya seperti ini “Bete nih, gak punya
pacar!” waah yang ada orang yang baca yang awalnya pusing lihat tulisan
begituan dia malah kepengen copot kepalanya. Tragiskan!
Proses
menulis adalah proses berfikir. Ketika tulisan sudah the end siap
ditayangkan, proses berfikir belum selesai disana. Karena kita juga harus
berfikir apakah isi tulisan ini layak untuk dibaca? Bisakah menularkan energy
kebersemangatan, kekuatan hidup atau yang ada mematikan hati orang-orang karena
telah menularkan virus galau? Nah, itu dia blog itu curhatan terkeren. Gimana
tulisan kamu membawa hati, pikirannya mengalir dalam setiap huruf-huruf yang
dirangkai dalam setiap tulisan.
Jadi
ingat masa unyu-unyu semester 2, saya mendapatkan sms dari seorang kakak kelas
di satu organisasi, yang inti smsnya seperti ini impian dari seorang penulis
adalah bagaimana ketika di padang mahsyar dia terselamatkan oleh beberapa orang
yang berkata “saya telah berubah, melalui tulisannya telah menyadarkan dan
mengubah saya”. Intinya seperti itulah smsnya, aslinya lebih bagus. Tapi
saya lupa naruh dimana? Mantapkan? Karena tulisan man! Wah sesuatu.
Blog
itu guru ikhlas. Cerita sedikit ya, awal saya berniat
membuat blog memilki proses yang bisa dikatakan lama. Lama karena berfikir
mengenai hasil tulisan saya
“Eh
Lucky! Gimana kalau nanti tulisan gue di copas orang? Nyelekit bangetkan? Terus
diaku-aku, “eh ini tulisan gue looh” sama orang itu, wahh nggaklah!”
“Wah
Nis. Kalau tulisan loe ampe dicopas orang, berarti tulisan loe itu bagus,
keren,. Nggak mungkin orang ngopas kalau tulisan loe jelek”
Diam.
Dialah
Lucky teman satu kelas asal Malingping yang telah menyadarkan akan sebuah makna
tulisan. “Tapi, siapa gue ya?” Begitu sangat pedenya kepikiran ada yang mau
ngopas tulisan saya. Mungkin Allah telah memberikan hadiah suatu rasa ke-pedean
dalam menulis J. Nah, buat
teman-teman yang rajin nulis, tulisannya bagus eh dicopas sama orang tanpa
minta izin, disanalah kita belajar ikhlas.
Blog
itu ibadah. Yuk, mari yang punya hadist arbain kita
buka hadist pertama. Isinya mengenai niat.
Dari
Amirul Mu’minin, (Abu Hafsh atau Umar bin Khottob rodiyallohu’anhu) dia
berkata: ”Aku pernah mendengar Rosululloh shollallohu’alaihi wassalam bersabda:
’Sesungguhnya seluruh amal itu tergantung kepada niatnya, dan setiap orang akan
mendapatkan sesuai niatnya. Oleh karena itu, barangsiapa yang berhijrah karena
Alloh dan Rosul-Nya, maka hijrahnya kepada Alloh dan Rosul-Nya. Dan barangsiapa
yang berhijrah karena (untuk mendapatkan) dunia atau karena wanita yang ingin
dinikahinya maka hijrahnya itu kepada apa yang menjadi tujuannya (niatnya).’”
(Diriwayatkan oleh dua imam ahli hadits; Abu Abdillah Muhammad bin Ismail bin
Ibrohim bin Mughiroh bin Bardizbah Al-Bukhori dan Abul Husain Muslim bin
Al-Hajjaj bin Muslim Al-Qusairy An-Naisabury di dalam kedua kitab mereka yang
merupakan kitab paling shahih diantara kitab-kitab hadits.
Wah
jadi pengajian gini ya :D. Pasti setipe sama saya ya, kalau sekedar hanya
berniat nulis, pasti hasilnya hanya tulisan. Tapi, kalau setiap awal tulisan
diniatkan untuk Maha Kuasa, waahh celengan pahalanya bertambah ya.
Karena
matahari sudah mulia nampak, dicukupkan dulu ah nulisnya karena harus bergegas
dengan kegiatan yang menanti. Semoga yang telah ikhlas membaca tulisan saya
semakin bersemangat ngeblog ya!
Saran,
kritik, masukan, ditunggu yaa! J
::Rabu,
29 Mei 2013|06.20 WIB
::ba’da
tugas|bergegas|dalam sejuknya udara di pagi hari|mengusir rasa ngantuk|pojok
Darul Irfan.
hemm.. komentar ga yaa? haha
BalasHapuskomentar kaliiii, ihhh pelitnya :P
BalasHapus