Disejukannya
hati dan dahaga oleh segelas jus jambu merah tanpa susu, sebagai tawaran pemicu
jemari untuk segera mengetik di laptop berwarna biru. Tepat pukul 21.02 mulai
menggerakan jemari yang mulai kaku akibat urat-urat kemalasan. Tugas menunggu.
Right, tapi tidak kuatnya untuk melampiaskan ini semua kepada layar keyboard.
Teringat akan quatenya Ka Adi.
Oke,
sengaja bulan ke-4 ini diketik dengan capslock. Pelampiasan kekecewaankah? Ya,
bisa jadi. Kebenciankah? Jangan sampai.
Bulan di
hari Kartini lahir ini begitu banyak impian yang diharapkan, saya sebut bulan
Pengharapan. Bulan yang setiap pekannya sudah ditargetkan untuk tidak statis.
Bulan yang penuh kompetisi, diujinya keseriusan dalam kuliah setiap setengah
semester alias uts, bulan penuh dengan uji kreatifitas, jatuh di bulan April.
Seleksi MTQ
nasional goes to Padang, KKM nasional di Aceh, Artikel Bem univ, dan
masih banyak uji-uji yang lainnya. Semua
mahasiswa yang menjadi peserta didalamnya menjadi hati dibuat galau menunggu
hasil pengumumannya, apakah lolos atau tidak? Ada yang cemas tiada batas. Ada
yang santai sambil menikmati angin sepoi di kota gersang Serang.
MTQ
Nasional yang akan menghatarkan raga menuju Padang deng pesawat terbang ini,
membuat ngiler bagi mereka yang memiliki selera prestasi. Ajang ini memang
datang dengan penuh kejutan tanpa rutin di setiap tahunnya. Dua tahun menjadi
waktu tungguan para mahasiswa yang sudah menatap tajam untuk memasuki ajang
tersebut. Berbagai cabang lomba berislami menjadi tawaran untuk mencapai
gerbang kesuksesan goes to Padang.
Fahmil
Quran, Hifdzil Quran, Syarhil Quran, Karya Tulis Ilmiah, dan masih banyak yang
tak terlepaskan dari islam. Itulah tawaran tiket menuju Padang. Semua berjuang
untuk mendapatkan tiket tersebut. Berusaha dengan sekuat tenaga. Mengorbankan
waktu, rasa ngantuk, mengabaikan rasa lelah hanya untuk menyusun ide membuat
tulisan dan ide brilliant Karya Tulis Ilmiah. Setiap waktu diasahnya
otak untuk bisa memperkuat hapalan Al Quran, beberapa usaha dari setiap usaha
untuk memegang tiket goes to Padang.
Banyak yang
mandaftar, mendapatkan predikat peserta. Mereka dipenuh harapan-harapan dalam
mewujudkan segala impianya. Dihadapkan dua hasil usaha, menang dan kalah. Akan
ada mereka yang memagang tropi, dan gigit jari. Menang? Alhamdulillah, Kalah?
Tetap Alhamdulillah.
APRIL,
menjadi bulan pengharapan bagi segelintiran orang, termasuk saya. Kini apa yang
diperbuat ketika tidak sesuai yang diharapkan? Jatuh? Hal yang wajar, tidak
sedikit bulir air mata membasahi wajah, mengkoyakkan hati impian yang bukan
sekedar imaji.
Ketika
jatuh, disana ada orang-orang yang tulus mengulurkan tangan, membantu bangkit
dari segala rasa keterpurukan. Setiap jemari yang menyambut tangan kita adalah
gambaran rasa sayang yang menunggu senyuman yang siap bangkit dari jatuh yang
memilukan.
Itulah
manfaat jatuh, kita dapat melihat mereka yang tulus menjadi pemompa akan
mengempesnya ban semangat. Seperti saat ini, ketika bulan pengharapan ini malah
menjatuhkan, hadirlah mereka yang Sang Pecinta ciptakan dengan keelokan
masing-masing.
Welcome
Mei, bye April! APRIL bulan Pengharapan, buka
Penghabisan. Semangat, mimpi, cita, cinta, karyaku tidak akan habis di
bulan April.
#MOVE ON
Terimakasih
untuk kalian yang telah memberikan semangat via chat, sms, telpon, quote.
Semoga dijaga cinta dalam lembutnya kisah kasih.
21.41 WIB
Sudut Kamar
Darul Irfan
Dalam mata
terkantuk, segera membabat tugas Inggris :D
0 komentar:
Posting Komentar