Kelak
Si Mungil Akan Menjadi Besar
Dia
sungguh mungil, berada dekat dengan terminal pakupatan. UNTIRTA (Universitas
Sultan Ageng Tirtayasa), kampus idola masyarakat Banten. Memiliki 5 Fakultas
yaitu: Fakultas Ilmu Keguruan dan Pendidikan, Fakultas Hukum, Fakultas Ekonomi,
Fakultas Pertanian, dan Fakultas Teknik. Menjadi Perguruan Tinggi Negeri di
Banten, UNTIRTA selalu mendapat sorotan dan minat banyak dari para calon
mahasiswa. Ntah apa yang menggoda? Apakah karena letaknya yang dekat dengan
terminal sehingga memudahkan akses untuk pulang kampung? Ataukah akan
menjadikan kampus mungil berkembang besar? Besar karena prestasi dan
mahasiswanya yang aktif dan pro rakyat.
Almamater
merah marun, selalu menjadi bagian terindah dalam kegiatan aksi-aksi di jalanan
dalam menyuarakan aspirasi rakyat. Namun, ada hal yang disayangkan dalam
kegiatan aksi, nampak jelas individu yang mengikuti aksi damai adalah
orang-orang itu saja. Terlihat yang peduli akan rakyat adalah hanya
segelintiran mahasiswa. Tidak hanya aksi jalanan saja, PKM (Program Kreatifitas
Mahasiswa) yang diadakan oleh DIKTI merupakan event untuk melihat
mahasiswa kreatif seIndonesia, dari beribu-ribu mahasiswa yang terdaftar di
UNTIRTA hanya ada beberapa kelompok, sekitar 20 hingga 25 kelompok saja, satu kelompok
beranggotakan tiga sampai lima mahasiswa. Maka, kemanakah sisa mahasiwa yang
tidak mengikuti PKM? Apakah masih nyaman dengan gelar kupu-kupunya (kuliah
pulang)? Atau kunang-kunangnya (kuliah nangkring)?
PIMNAS
adalah kelanjutan dari PKM dimana seluruh mahasiswa perguruan tinggi datang
dari berbagai penjuru daerah di Indonesia. Disanalah terlihat mahasiswa yang
bergerak dalam pemikiran intelektualnya. UI, UNPAD, IPB, ITB, UGM dan masih
banyak PTN yang lolos dalam kegiatan PIMNAS. Ironi, ketika melihat jumlah
mahasiswa UNTIRTA yang mencapai ribuan, namun ketika PIMNAS tahun 2011 di
Makasar hanya lolos satu kelompok saja. Berbeda dengan IPB yang datang dengan rombongan
bisnya. Sebuah teguran untuk UNTIRTA mungil.
Universitas
Sultan Ageng Tirtayasa, nampak jelas dalam nama kepanjangan kampus UNTIRTA. Tertulis
nama agung, sosok yang menjadi pahlawan peradaban bangsa, sesorang yang kental
akan budi luhur juga keislamannya. Ada hal yang tidak sesuai antara nama
UNTIRTA dan sebagian mahasiswanya. Ketika pagi menjelang petang, sungguh nampak
indah, sekitar kampus diramaikan dengan mahasiswi berbalut busana yang menutup
auratnya, setiap sudut gedung, masjid selalu terlihat para aktivis sedang
melakukan rapat. Namun, beranjak adzan magrib lapangan footsal UNITRTA
ramai oleh kegiatan olahraga yang tak kenal waktu solat, pentas band, mahasiswi
yang memakai pakaian kurang bahan, sudut-sudut gedung yang diramaikan mahasiswa
berserta pasangannya yang sedang asik bersenda gurau. Perbandingan yang sungguh
jauh berbeda.
Si
mungil sedang sakit. Sakit oleh permasalahan-permasalahan yang mendera, mulai
keadaan mahasiswanya, kenyamanan dalam kuliah, dan masih banyak lagi. Teguran
yang harus disikapi dengan kedewasaan, bukan kemarahan, atau cercaan.
Kedewasaan penuh kekompakan oleh mahasiswa, dosen, dekan dan pejabat-pejabat
UNTIRTA lainnya akan menjadikan si mungil untuk berkembang besar. Karena
kekompakanlah dibumbui dengan kerja
keras, kerja cerdas dan kerja ikhlas, UNTIRTA akan menjadi besar, besar akan
prestasinya, besar oleh mahasiswa yang aktif, produktif, dan kontributif untuk
kampus tercinta, Banten bahkan hingga Indonesia. Kekompakan masyarakat UNTIRTA
akan menjadikan si mungil menjadi besar, menjadikan hari ke hari penuh
inspirasi. Kelak si mungil akan menjadi besar, percayalah!
Nama
: Annisa Sofia Wardah
NIM
: 2227102052
Fak:
FKIP
Prodi:
PGSD semester IV
0 komentar:
Posting Komentar