Kamis, 03 Mei 2012


Berbagi Cinta dalam Duka
Mungkin terlalu melankolis, atau ada yang beranggapan berbuai judul romantis?
BUKAN!
Karena ini realistis berada dalam keluarga MANIS
PROGRESIF
INKLUSIF
PRESTASTIF
MEMBUMI
            Adik-adik soleh-solehah Yayasan Bina Wanita Bahagia, sore itu adalah segenggam wujud CINTA pada kalian. Kalian, generasi bangsa yang mempunyai semangat membara untuk menjadi pribadi cerdas. KAMMI tersenyum manis melihat, mendengar kalian dengan lantang juga lancar membaca do’a kifaratul majlis, juga do’a petang. Spesial untuk kalian ku acungkan kedua jempol jari tanganku bonus jempol kaki ku.
            Kalianlah generasi bangsa, yang akan tumbuh berkembang menjadi pemimpin masa depan. Maka, terimakasih adik-adik telah mau menerima segenggam cinta kami. Rasul mencintai anak yatim, kaum dhuafa maka inilah KAMMI yang selalu mengikuti jejak-jejaknya walau tidak akan pernah sesempurna Kekasih Allah.
Karena….
            Kami adalah para perindu surga. Kami akan menyebarkan aromanya di dalam kehidupan keseharian kami kepada suasana lingkungan kami. Hari-hari kami senantiasa dihiasi dengan tilawah, dzikir, saling menasehati dalam kebenaran dan kesabaran, diskusi-diskusi yang bermanfaat dan jauh dari kesia-siaan, serta kerja-kerja yang konkret bagi perbaikan masyarakat.
            Adik-adik soleh-solehah Yayasan Bina Wanita Bahagia…
            Tahukah kalian?
            Beserta sore, umi izzah, para pengajar, gedung kokoh, halaman bermain dan tentu kalian adalah saksi KAMMI. Saksi cinta untuk ummat, berterimakasih kembali telah menerima segenggam cinta dalam kegiatan terakhir dalam kepengurusan PIPM.
            Jika, kalian perhatikan. Ada beberapa diantara kakak-kakak KAMMI atau bahkan semuanya sedang merasakan duka.
            Duka?
            Karena kakak Afgan tinggal menghitung jam, akan  digantikan oleh sosok yang masih misterius dan  tentu sudah berada di lauful mahfudz sana. Jujur pada diri sendiri, aku “Kak Anis” sosok yang masih bocah dini mengenal KAMMI, akan merasakan duka juga sangat merindukan masa-masa ini. Banyak sosok hebat yang ku temukan.
            Ada sosok yang lembut, bijaksana bagaikan ibu dan juga seorang teteh yang selalu ada dalam keadaan suka maupun duka, memberikan semangat ketika terlihat para adik-adaiknya sedang down.
            Ada sosok yang diluar keras, tapi hatinya begitu lembut dan penyayang. Galak, awal ku mengenalnya, tapi aku salah! Bukan galak, melainkan tegas. Melalui dirinya lah aku diajarkan tidak menjadi seorang akhwat yang lembek.
            Ada sosok pendengar setia, yang selalu memberikan masukan-masukan membangun kepada adik-adiknya.
            Ada sosok yang baik, ramah dan dibumbui sikap kekanak-kanakan, mengulik lebih dalam dia adalah sosok yang super dewasa.
            Ada sosok pemalu, yang pintar bermain kompeter, bergelut dengan gambar-gambar. Dikenali lebih dalam, dia adalah orang berjiwa tegar juga pemberani.
            Sungguh, KAMMI ini unik! Satu jiwa punya SEJUTA SOSOK.
            Merekalah kakak-kakaku, guru, juga sahabat. Sungguh akan sangat merindukan masa-masa ini. Walau baru awal mengenal, namun ukiran itu telah terbentuk indah dan cantik didalam dada, di “hati”.
            Aku sayang kalian karena Allah.

            Sensasinya tidak akan terlupakan!
            Berawal masuk KAMMI, masih ada rasa curiga juga menyelidiki dalam-dalam dengan diam. Karena sebelumnya aku menggangap semua politik adalah busuk. Tapi, seiring waktu berjalan, bertaaruflah diri ini dengan yang namanya KAMMI, dan  aku mengetahui bahwa politik baik itu masih ada.
            Dulu, , ,
aku masih ragu, takut bahkan belum berani membusungkan dada, dan berteriak dengan bangga sambil mengempalkan tangan,
            “Anis adalah anak KAMMI”
            Realitanya, banyak orang yang belum bertaaruf dengan KAMMI, sehingga seolah-olah
KAMMI adalah musuh bersama.
            Dauroh Marhala Tsani, membuka pandangan akan pemikiran ku yang sempit. Hingga, aku berani berkata,
 “Patutlah bangga menjadi orang KAMMI, karena KAMMI adalah orang-orang pemberani, yang siap dicaci dan dimaki”,
            Ucapan yang tak pernah aku konsep jauh-jauh hari. Kumpulan kata yang terucap dari hati ini, tulus!

DAN
Menghitung jam…
Besok..
Hingga matahari menjemput, akankah kenangan itu berlanjut?
Aku yakin! Banyak air mata yang basah karena duka ini mendalam. Duka, merindukan orang-orang hebat disekeliling ku.
Sungguh, terimakasih tak pernah berujung untuk kakak-kakak semua. Melalui kalian lah aku banyak belajar, melalui kalianlah aku CINTA KAMMI, melalui kalian lah aku berada dalam UKHUWAH nan indah.
Melalui kalianlah aku belajar totalitas di dalam jalan dakwah.
Pinta ku pada kakak semua,
Teruslah menjadi orang yang MENGINSPIRASI AKU, UNTIRTA, BANTEN dan INDONESIA. MENGINSPIRASI dengan MANFAAT seperti laut yang luas, gunung yang mencakar langit, matahari yang memberikan sinar-sinar penuh MANFAAT untuk sekalian alam.
Uhibukum fillah…



Adik-adik soleh-solehah Yayasan Bina Wanita Bahagia…
Wah, kakak banyak cerita ya!
Wah, sudah sudah kalian jangan terlalu membasahi mata!
Jadilah seperti MEREKA ya!

Ok, nanti kita lanjutkan kembali J

Jumat, 10 Februari 2012
Annisa Sofia Wardah
Pojok Darul Irfan

0 komentar:

Posting Komentar

Anis Sofia © 2016