Sabtu, 17 Desember 2011

Umpama Akar

Akar yang kuat tumbuh dan memberikan banyak manfaat. Dia meresap ke dalam tanah, memberikan kesegaran untuk dedaunan, ranting-ranting, batang pohon. Akar juga menjadikan pohon kokoh berdiri. Si cinta ini sudah kuat mengakar. Cinta kepada hamba-hamba-Nya. Cinta kepada kalian, keluarga tercinta. Walau kita sudah beranjak dewasa, dan terpisah jarak nan jauh. Tapi, ukhuwah islamiyah ini selalu hadir di dalam hati.
Dari diri kalian lah aku belajar untuk menjadi pribadi muslim nan kuat. Setiap pribadi mengajariku hal-hal yan berbeda juga berkesan. Di keluarga besar inilah, aku dapat mengetahui akan kesabaran, kebahagian berbagi, pribadi islam nan kuat. Di sinilah salah satu tempat ku belajar. Banyak pengalaman kalian yang menginspirasi ku untuk lebih maju.
Rasa rindu ketika masa kanak-kanak terkadang hadir dalam hati ini. Masih ingatkah teteh-teteh, aa-aa? Ketika dulu kita bocah ingusan yang selalu berlari kesana kemari, membuat kegaduhan, bermain di kolam renang juga mengantri salam tempel ketika lebaran? Masa-masa yang tidak aka terlupakan begitu saja.
Kini aku dan saudara-saudari tercinta sudah beranjak dewasa, ada yang kuliah, kerja bahkan menikah. Senang rasanya melihat saudara-saudaraku dapat menjadi pribadi baik. Almarhum ummi tentunya bangga dan pasti senang melihat kita yang semakin dewasa, juga mempunyai bakat yang berbeda. Kebanggan dan  kebahagian itu diwujudkan dengan kita menjadi pribadi yang bermanfaat bagi orang lain. Bukankah sebaik-baiknya manusia, adalah menjadi manusia yang bermanfaat bagi orang lain?
Melalui keluarga inilah kita bisa menjadi pribadi muslim yang kuat. Kita bukanlah malaikat, yang selamanya benar, pasti kita akan mengalami ke jalan yang salah. Maka, disinilah fungsi keluarga untuk saling mengingatkan, juga saling memberikan semangat untuk lebih baik.
Cinta keluarga ini akan terus mengakar. Akar yan memberikan kesegaran ketika menjumpai kekeringan, menjadi organ penting untuk mengalirkan kehidupan.

Jadilah akar yang gigih mencari air,
Menembus tanah yang keras demi sebatang pohon
Ketika pohon tumbuh,
Berdaun rimbun, berbunga indah
Menampilkan eloknya pada dunia dan mendapatkan pujian pula,
Akar tidak iri
Ia tetap bersembunyi dalam tanah
Itulah makna dari sebuah ketulusan dan keikhlasan
(dikutip dari pesan singkat seorang teman)
Sebuah filosofi yang sederhana juga menggugah, semoga kita semua dapat menaruhnya baik-baik dalam hati bersih. Semoga cinta, ukhuwah ini akan selalu mengakar dan memberikan kebaikan juga mendapatkan Rido Sang Maha Pecinta…amiin.


Rangkasbitung, 4 September 2011

1 komentar:

Anis Sofia © 2016