Jumat, 16 Mei 2014

Selalu ada alasan untuk pulang......

Itulah kesepakatan aku dan kakak perempuanku yang bukan satu rahim dari seorang ibu. Selalu bersepakat, bahwa tempat ini, tempat yang selalu pandai menanam kerinduan kemudian memetiknya di waktu yang indah. Maka tak salah bukan jika sesekali kakak perempuanku itu selalu saja bisa menyempatkan diri untuk datang jauh-jauh dari kota Kembang?

Berjalanlah menuju kampung Ciloang, berawal dari  gang sempit melewati rel kereta yang tak berpalang, pematang sawah, sungai, rumah penduduk, mesjid, warung dan tibalah di rumah yang dihiasi pernak-pernik unik, pohon elektronik, patung kayu dan aula surosowan yang kini berdiri gagahnya. Terbayar sudah tenaga mengayuh pedal bisa berjumpa akan ketenangan dan kedamaian Rumah Dunia yang disuguhkan.

Cinta bertebaran dimana-mana, di bawah pohon rindang, di saung sejuk, di ruang RB 3, di Gongs-Library, dimanapun kakimu menginjak, akan kau temukan cinta dalam bentuk apapun. Cinta yang tidak akan terbeli dari materi, karena dia hadir tulus di bilik hati.

Inilah tempat yang tidak termasuk dalam kamus kebosananku. Bagaimana tidak? Akan kau temukan tawa anak-anak yang menikmati belajar drama,  atau heningnya ruangan karena jemari yang sedang belajar memoles warna di atas kertas, juga riuhnya para jejaka yang me-ngupi di warung sambil mengobrol santai seputar sastra sesekali wanita idaman mereka, bisa juga petikan gitar mulai dari rock, pop hingga musikalisasi puisi, kelas menulis yang sang pahlawan literasi Mas Gong atau Mbak Tias menularkan secara langsung semangat membaca dan menulisnya untuk para mereka yang haus ilmu.

Di setiap kegiatan selalu ada cinta, bagaimana Rumah Dunia adalah oase bagi kegersangan Banten. Wujud cinta untuk tanah Jawara, mengubah pikiran dari kejamnya golok digantikan dengan mengasah otak. 
 
kegiatan Jambore TBM se-Indonesia. Pict: Kamernya Mas Gong
Tidak sekedar itu. Cinta yang kuat bisa berubah menjadi kekuatan dahsyat. Bukan cinta seperti remaja labil yang tebar gombal-gembel di sosmed, tapi dia berwujud nyata. Bagaimana melejitkan diri dengan percaya akan mimpi, banyak mereka para relawan yang aku anggap sebagai abang-abang dan teteh-tetehku itu kini bisa berbagi cinta. Berawal dari nyirnyiran orang di sekeliling mereka, hinaan, cacian akan profesi mereka sebelumnya, dan kini? Mereka berubah menjadi kupu-kupu yang indah. Penyebabnya ini semua adalah saripati kebaikan dari ketulusan dalam cinta. Banyak hal yang akan di dapatkan di sini, salah satu pelajaran yang diraih adalah semangat berbagi. Ah Rumah Dunia, selalu saja ada kata cinta untukmu.


Serang,
Jumat, 16 Mei 2014
11.07 WIB
An-Naba

2 komentar:

  1. Salut buat rumah dunia, mas Gola Gong, dan kalian semua para relawan. *Pengenbangetberkunjungkesana* ;)

    BalasHapus
    Balasan
    1. hayuuuk sini emaaak Indah, rasakan sensasinya :)
      saya siaaaap jadi guidenya

      Hapus

Anis Sofia © 2016