Sabtu, 26 Oktober 2013

Ini cerita di malam minggu bu, dengarkan ya!”
Diam dan memberikan senyuman termanis.
Ada kisah tentang satu keluarga, yang sudah tidak memiliki ibu. Kini sang ayah hanya memiliki tiga anak. Anak pertama bernama Astri, kedua Harber, ketiga Amsol.  Ayahnya sangat sibuk. Ketika ada waktu untuk jalan-jalan. Si Ayah hanya mengajak Astri dan Harber. Ayahnya memang tidak adil, dia malah mengasingkan Amsol. Ketika ke pantai, mall, pokoknya jalan-jalan  Amsol tidak diajak. Padahal Amsol sangat menyayangi ayahnya, ya walaupun ayahnya tidak pernah menunjukan perhatiann kepadanya”
Suatu saat ayahnya menanyakan ke Astrid dan Harber.  “Nak, kalau ayah meninggal, apa yang kau lakukan?”
“Kalau mati, ya udah mati aja yah!”
Kemudian ayah menanyakan kepada Harber
“Nak, apa yang kamu lakukan ketika ayah meninggal”
“ Ya, udah mati aja yah!”
“Memang, kamu tak mau ikut dengan ayah?”
“Ih, ngapain? Kan ayah udah ninggal, saya masih hidup. Ngapain saya ikut ayah?”
Langkahnya semakin berat. Menuju anak bungsunya, Amsol.
“Nak, kalau ayah meninggal. Apa yang kau ingin lakukan?”
“Kalau ayah meninggal, aku akan memandikan ayah, mengkafani ayah, menyolatkan ayah” jawabnya penuh dengan riang.
Buliran air mata jatuh, membasahi pria itu.
“Apakah kamu akan ikut dengan ayah?”
“Iya, ayah” jawab Amsol dengan penuh riang.
*~*~*~*        
“Hai, bu! Ayo tebak jawaban Nurul, kenapa Amsol ingin nemanin ayahnya di kuburan?”
“Hm, karena Amsol sayang sam ayahnya!”
“Ada lagi?”
“Amsol anak yang soleh”
“Amsol bukan anak yang penakut, tidak takut gelap”
“Dia kan hidup bu, kenapa maunya nemenin ayahnya di kuburan?”
“Wahh, iya juga sih”
“Ibu nyerah?”
Diam.
“Ibu gini! Astri itu adalah anak istri, Harber itu Harta Benda, dan Amal Soleh! Jadi, yang akan ikut kita ketika meninggal ya Amal Soleh bu”
Diamku penuh kagum. Di tengah ruangan yang sungguh kecil, di saat break, bocah cantik kelas 5 SD membukakan mataku. Setelah lima puluh lima mengajari bahasa Indonesia, kini dia mengajariku akan sebuah kehidupan.
“Hahahaha, cerdas!” Riuh tawa lepas meramaiakan ruangan I.
Break adalah suatu kegiatan di salah satu bimbelan yang kini aku jalani.  Suatu kegiatan istirahat yang dilakukan dalam waktu lima menit. Tebak kata, one heart, lanjut kata, adalah permainan yang sering aku tawarkan ketika mengajar. Tapi berbeda malam ini, bocah berkerudung putih menawarkan dirinya untuk bercerita, kemudian saya yang menebak. Ini adalah the first time.
ajarkanlah sastra pada anak-anakmu, agar anak yang pengecut jadi pemberani”
(Umar Bin Khatab)
Aku setuju, benar adanya perkataan Umar, terlihat kelas 5 Sekolah Dasar itu sangat bersemangat dalam bercerita, penuh rasa damai dalam tiap tutur katanya. Dia menyampaikan kepadaku, bahwa cerita yang disampaikanya adalah cerita dari guru di Sekolahnya.
Well, banyak hal yang di dapat di malam minggu, yang lain sibuk dengan pacar, saya sibuk mengajar:
  • Ilmu bisa didapatkan dari manapun, kapanpun, siapapun
  • Pikiran anak begitu sangat mudah menyerap informasi
  •  Cerita baik, anak akan menjadi baik
  • Punya cara baru untuk mendidik anak (terimakasih sang guru SD Nurul) :D
  •  Dan ini memang malam teromantis bersama anak kecil.
  •  Sisanya..( rangkum sendiri yaa!)

Sabtu, 26 Oktober 13
Dalam alunan Souhar ] Kekakuan menulis -_- ]
Dan Maksa Tetap Ingin Jadi Penulis]


2 komentar:

  1. sekedar masukan, koyone bila antar paragraf diberi jeda akan lebih enak dibaca. dan, font yg digunakan sebisa mungkin pun konsisten tiap posting. :)

    BalasHapus
  2. wah iya kak, ini akibat gaptek blog and otodidak hehe.
    Terimakasih banyak kak

    BalasHapus

Anis Sofia © 2016