“
Ini cerita di malam minggu bu, dengarkan ya!”
Diam
dan memberikan senyuman termanis.
Ada
kisah tentang satu keluarga, yang sudah tidak memiliki ibu. Kini sang ayah
hanya memiliki tiga anak. Anak pertama bernama Astri, kedua Harber, ketiga
Amsol. Ayahnya sangat sibuk. Ketika ada
waktu untuk jalan-jalan. Si Ayah hanya mengajak Astri dan Harber. Ayahnya
memang tidak adil, dia malah mengasingkan Amsol. Ketika ke pantai, mall,
pokoknya jalan-jalan Amsol tidak diajak.
Padahal Amsol sangat menyayangi ayahnya, ya walaupun ayahnya tidak pernah menunjukan
perhatiann kepadanya”
Suatu
saat ayahnya menanyakan ke Astrid dan Harber. “Nak, kalau ayah meninggal, apa yang kau
lakukan?”
“Kalau
mati, ya udah mati aja yah!”
Kemudian
ayah menanyakan kepada Harber
“Nak,
apa yang kamu lakukan ketika ayah meninggal”
“
Ya, udah mati aja yah!”
“Memang,
kamu tak mau ikut dengan ayah?”
“Ih,
ngapain? Kan ayah udah ninggal, saya masih hidup. Ngapain saya ikut ayah?”
Langkahnya
semakin berat. Menuju anak bungsunya, Amsol.
“Nak,
kalau ayah meninggal. Apa yang kau ingin lakukan?”
“Kalau
ayah meninggal, aku akan memandikan ayah, mengkafani ayah, menyolatkan ayah”
jawabnya penuh dengan riang.
Buliran
air mata jatuh, membasahi pria itu.
“Apakah
kamu akan ikut dengan ayah?”
“Iya,
ayah” jawab Amsol dengan penuh riang.
*~*~*~*
“Hai,
bu! Ayo tebak jawaban Nurul, kenapa Amsol ingin nemanin ayahnya di kuburan?”
“Hm,
karena Amsol sayang sam ayahnya!”
“Ada
lagi?”
“Amsol
anak yang soleh”
“Amsol
bukan anak yang penakut, tidak takut gelap”
“Dia
kan hidup bu, kenapa maunya nemenin ayahnya di kuburan?”
“Wahh,
iya juga sih”
“Ibu
nyerah?”
Diam.
“Ibu
gini! Astri itu adalah anak istri, Harber itu Harta Benda, dan Amal Soleh!
Jadi, yang akan ikut kita ketika meninggal ya Amal Soleh bu”
Diamku
penuh kagum. Di tengah ruangan yang sungguh kecil, di saat break, bocah cantik kelas 5 SD membukakan mataku. Setelah lima
puluh lima mengajari bahasa Indonesia, kini dia mengajariku akan sebuah
kehidupan.
“Hahahaha,
cerdas!” Riuh tawa lepas meramaiakan ruangan I.
Break adalah
suatu kegiatan di salah satu bimbelan yang kini aku jalani. Suatu kegiatan istirahat yang dilakukan dalam
waktu lima menit. Tebak kata, one heart, lanjut
kata, adalah permainan yang sering aku tawarkan ketika mengajar. Tapi berbeda malam
ini, bocah berkerudung putih menawarkan dirinya untuk bercerita, kemudian saya
yang menebak. Ini adalah the first time.
“ajarkanlah sastra pada anak-anakmu, agar anak yang pengecut jadi
pemberani”
(Umar
Bin Khatab)
Aku
setuju, benar adanya perkataan Umar, terlihat kelas 5 Sekolah Dasar itu sangat
bersemangat dalam bercerita, penuh rasa damai dalam tiap tutur katanya. Dia menyampaikan
kepadaku, bahwa cerita yang disampaikanya adalah cerita dari guru di
Sekolahnya.
Well,
banyak hal yang di dapat di malam minggu, yang lain sibuk dengan pacar, saya
sibuk mengajar:
- Ilmu bisa didapatkan dari manapun, kapanpun, siapapun
- Pikiran anak begitu sangat mudah menyerap informasi
- Cerita baik, anak akan menjadi baik
- Punya cara baru untuk mendidik anak (terimakasih sang guru SD Nurul) :D
- Dan ini memang malam teromantis bersama anak kecil.
- Sisanya..( rangkum sendiri yaa!)
Sabtu,
26 Oktober 13
Dalam
alunan Souhar ] Kekakuan menulis -_- ]
Dan
Maksa Tetap Ingin Jadi Penulis]
sekedar masukan, koyone bila antar paragraf diberi jeda akan lebih enak dibaca. dan, font yg digunakan sebisa mungkin pun konsisten tiap posting. :)
BalasHapuswah iya kak, ini akibat gaptek blog and otodidak hehe.
BalasHapusTerimakasih banyak kak