Pemuda
Bersemangat, Dunia Bergerak
Kami putra dan putri
Indonesia
Mengaku bertumpah darah
yang satu, tanah Indonesia
Kami putra dan putri
Indonesia mengaku berbangsa yang satu,
bangsa Indonesia
Kami putra dan putri
Indonesia menjunjung bahasa persatuan,
bahasa Indonesia
Hari
sumpah pemuda yang kita peringati setiap tanggal 28 Oktober merupakan buah
manis hasil perjuangan pahit para pemuda terdahulu. Tidak sekedar sebagai
perayaan melainkan tumbuhnya semangat nasionalisme yang tinggi sangat
diperlukan oleh negeri ini. Sebagai penerus pahlawan tidak selayaknya kita diam
dan tertidur dengan keadaaan negeri tercinta, Indonesia.
Rasanya
dewasa ini sangat mudah menemukan pemuda yang sedang asyik duduk di pinggir
jalan sambil memegang gitar juga melantunkan nyanyian pop dengan suara apa
adanya. Tidak sedikit pemuda yang sudah mendapat gelar mahasiswa lebih menyukai
“nongkrong” sehingga mendapat julukan kunang-kunang yaitu kuliah nangkring. Sebutan
kupu-kupu juga tidak asing di beberapa kalangan pendengar, kupu-kupu yang
berarti kuliah-kuliah pulang.
Kupu-kupu bukanlah pemuda harapan Indonesia. Bahkan ada yang menciptakan suatu
perkumpulam hobi shopping. Hal itu
telah menunjukan bahwa pemuda Indonesia sudah terkena penyakit hedonis,
individualis.
Negara
barat yang terkenal oleh gaya hidupnya yang bebas, pakaian serba terbuka, kini
sudah menjadi sorotan para pemuda Indonesia, tidak sedikit generasi muda yang mengikuti
budaya tersebut. Trend dari negara barat tanpa adanya kemampuan memfilter
dengan baik akan budaya barat yang masuk tentunya lambat laun menjadikan
genarasi bangsa lemah dan tidak peduli terhadap keadaan Indonesia saat ini.
Menoreh
ke belakang. Puluhan tahun lalu, para
pahlawan sudah berjuang dengan pikiran, bahkan hingga hembusan nafas terakhir.
Kini giliran pemuda untuk rela mengorbankan segala apa yang dia miliki seperti
tenaga, pikiran dengan menyumbangkan
ide-ide cemerlang untuk memajukan negeri bahkan jika perlu mengikuti jejak para
pahlawan sebelumnya yaitu nyawa.
Sudah
saatnya sebagai pemuda bersemangat bangkit dari kemalasan, keegoisan, kelemahan
dan tidak hanya berdiam diri dan berpangku tangan. Negeri ini sudah merindukan
pemuda yang memiliki semangat tinggi untuk memajukan negeri yang kaya akan
segala-galanya.
Banyak
permasalahan yang pelik terjadi di dunia salah satunya Indonesia yang kini
sudah terkenal akan para pejabatnya yang korupsi. Lantas, relakah jika mereka
yang terus memimpin negara ini?
Pemudalah
yang akan menggantikan orang-orang yang telah melalaikan amanahnya. Tidak semua
pemuda berhak menggantikan singgasana penuh amanah, hanya pemuda pilihan yang pantas
dalam memimpin dunia untuk lebih baik. Tidak hanya sembarang kursi yang akan
diduduki melainkan adalah kursi yang merupakan aspirasi rakyat, dan tanggung
jawab yan akan dipertanyakan baik saat ini juga alam kekal.
Meniru
kekasih Allah, yang memiliki sifat sidiq, amanah, fathonah dan tabligh akan
menyiapkan pemuda sebagai penggerak dunia.
·
Sidiq
yang memiliki arti jujur. Jujur dalam setiap kegiatan tanpa adanya suatu noda
kebohongan.
·
Amanah
yang berarti dapat dipercaya. Amanah sangatlah mahal karena jika kepercayaan
dilalaikan kemudiaan akan menimbulkan banyak kekecewaan dan juga merupakan bentuk
dari kedhzaliman.
·
Fathonah
adalah cerdas. Tidak hanya kecerdasaan dalam intelektual, namu emosioanal juga
spritual sangatlah diperlukan untuk pemuda.
·
Tabligh
yaitu menyampaikan. Sebagai pemuda yang dipenuhi rasa semangat positif, maka dalam
menyampaikan tidaklah ragu untuk
mengatakan mana yang benar dan salah.
Tidak
lepas oleh satu kata yaitu semangat, tetapi bukan semangat karena harta dan
dunia melainkan semangat untuk mendapatkan rido-Nya. Semangat yang tulus untuk
menggapai rido illahi akan menjadikan pemuda yang kaya ilmu juga tinggi ahlak.
Tingginya
rasa semangat untuk merubah diri, maka dunia pun akan bergerak mengikuti
perubahan semangat yang terjadi pada diri pemuda. Dunia dan pemuda tidak dapa
dipisahkan. Di tangan para pemudalah, penentu kemajuan dunia. Jika di dunia
seluruh pemudanya tidak bersemangat, bermalas-malasan dan mengisi kehidupan
dengan berfoya, maka dunia lambat laun akan mati karena kemungkaran yang telah
dilakukan, tetapi jika pemuda semangat menggapai rido-Nya dapat dipastikan
dunia dan seisinya akan maju lebih baik. Inilah keterkaitan antara pemuda dan
dunia. Pemuda bersemangat, dunia bergerak!.
0 komentar:
Posting Komentar