Selasa, 06 Maret 2012


Pemuda Bersemangat, Dunia Bergerak
Kami putra dan putri Indonesia
Mengaku bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia
Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu,
bangsa Indonesia
Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa   persatuan,
bahasa Indonesia
Hari sumpah pemuda yang kita peringati setiap tanggal 28 Oktober merupakan buah manis hasil perjuangan pahit para pemuda terdahulu. Tidak sekedar sebagai perayaan melainkan tumbuhnya semangat nasionalisme yang tinggi sangat diperlukan oleh negeri ini. Sebagai penerus pahlawan tidak selayaknya kita diam dan tertidur dengan keadaaan negeri tercinta, Indonesia.
Rasanya dewasa ini sangat mudah menemukan pemuda yang sedang asyik duduk di pinggir jalan sambil memegang gitar juga melantunkan nyanyian pop dengan suara apa adanya. Tidak sedikit pemuda yang sudah mendapat gelar mahasiswa lebih menyukai “nongkrong” sehingga mendapat julukan kunang-kunang yaitu kuliah nangkring. Sebutan kupu-kupu juga tidak asing di beberapa kalangan pendengar, kupu-kupu yang berarti kuliah-kuliah pulang. Kupu-kupu bukanlah pemuda harapan Indonesia. Bahkan ada yang menciptakan suatu perkumpulam hobi shopping. Hal itu telah menunjukan bahwa pemuda Indonesia sudah terkena penyakit hedonis, individualis.
Negara barat yang terkenal oleh gaya hidupnya yang bebas, pakaian serba terbuka, kini sudah menjadi sorotan para pemuda Indonesia, tidak sedikit generasi muda yang mengikuti budaya tersebut. Trend dari negara barat tanpa adanya kemampuan memfilter dengan baik akan budaya barat yang masuk tentunya lambat laun menjadikan genarasi bangsa lemah dan tidak peduli terhadap keadaan Indonesia saat ini.
Menoreh ke belakang. Puluhan tahun lalu,  para pahlawan sudah berjuang dengan pikiran, bahkan hingga hembusan nafas terakhir. Kini giliran pemuda untuk rela mengorbankan segala apa yang dia miliki seperti tenaga, pikiran dengan menyumbangkan ide-ide cemerlang untuk memajukan negeri bahkan jika perlu mengikuti jejak para pahlawan sebelumnya yaitu nyawa.
Sudah saatnya sebagai pemuda bersemangat bangkit dari kemalasan, keegoisan, kelemahan dan tidak hanya berdiam diri dan berpangku tangan. Negeri ini sudah merindukan pemuda yang memiliki semangat tinggi untuk memajukan negeri yang kaya akan segala-galanya.
Banyak permasalahan yang pelik terjadi di dunia salah satunya Indonesia yang kini sudah terkenal akan para pejabatnya yang korupsi. Lantas, relakah jika mereka yang terus memimpin negara ini?
Pemudalah yang akan menggantikan orang-orang yang telah melalaikan amanahnya. Tidak semua pemuda berhak menggantikan singgasana penuh amanah, hanya pemuda pilihan yang pantas dalam memimpin dunia untuk lebih baik. Tidak hanya sembarang kursi yang akan diduduki melainkan adalah kursi yang merupakan aspirasi rakyat, dan tanggung jawab yan akan dipertanyakan baik saat ini juga alam kekal.
Meniru kekasih Allah, yang memiliki sifat sidiq, amanah, fathonah dan tabligh akan menyiapkan pemuda sebagai penggerak dunia.
·         Sidiq yang memiliki arti jujur. Jujur dalam setiap kegiatan tanpa adanya suatu noda kebohongan.
·         Amanah yang berarti dapat dipercaya. Amanah sangatlah mahal karena jika kepercayaan dilalaikan kemudiaan akan menimbulkan banyak kekecewaan dan juga merupakan bentuk dari kedhzaliman.
·         Fathonah adalah cerdas. Tidak hanya kecerdasaan dalam intelektual, namu emosioanal juga spritual sangatlah diperlukan untuk pemuda.
·         Tabligh yaitu menyampaikan. Sebagai pemuda yang dipenuhi rasa semangat positif, maka dalam menyampaikan  tidaklah ragu untuk mengatakan mana yang benar dan salah.
Tidak lepas oleh satu kata yaitu semangat, tetapi bukan semangat karena harta dan dunia melainkan semangat untuk mendapatkan rido-Nya. Semangat yang tulus untuk menggapai rido illahi akan menjadikan pemuda yang kaya ilmu juga tinggi ahlak.
Tingginya rasa semangat untuk merubah diri, maka dunia pun akan bergerak mengikuti perubahan semangat yang terjadi pada diri pemuda. Dunia dan pemuda tidak dapa dipisahkan. Di tangan para pemudalah, penentu kemajuan dunia. Jika di dunia seluruh pemudanya tidak bersemangat, bermalas-malasan dan mengisi kehidupan dengan berfoya, maka dunia lambat laun akan mati karena kemungkaran yang telah dilakukan, tetapi jika pemuda semangat menggapai rido-Nya dapat dipastikan dunia dan seisinya akan maju lebih baik. Inilah keterkaitan antara pemuda dan dunia. Pemuda bersemangat, dunia bergerak!.


0 komentar:

Posting Komentar

Anis Sofia © 2016