Selasa, 06 Maret 2012


Bedah Buku, Bedah Jakarta. We can!
            Bedah buku merupakan langkahku untuk menggapai cita-cita nan hebat yaitu penulis. Perjuangan akan ku lakukan untuk mengikuti kegiatan yang bermanfaat, salah satunya bedah buku ini.
 Bedah buku yang diadakan tanggal 30 Januari 2011 oleh “Beasiswa Aktivis Nusantara dan Dompet Dhuafa” sangat cocok untuk mahasiswa, karena kegiatan ini tidak merogoh uang kantong sedikitpun “Gratis”. Bukunya tidak kalah luar biasa “Belajar Merawat Indonesia”.
Sehari sebelumnya aku mendapatkan info ini, namun ada rasa ragu untuk mengikuti acara yang hebat diadakan di Perpustakaan Universitas Indonesia. Acaranya memang gratis, namun jarak antara Serang dan Jakarta, sangatlah jauh tidak sedikit ongkos yang keluar dari saku nan tipis.
Pesimis.
Tanggal 29, masih ada harapan untuk bertemu orang-orang dahsyat. Tapi, apa daya kantong menjerit tidak menyanggupi ongkos yang bagiku cukup mahal. Otak mencari akal, bagaimana agar aku dapat menghadiri acara langka tersebut.
“Ahaaaa!”, meminjam uang. Jari jemari ini lincah mengetik sms kepada saudara ku, agar berkenan sedikit rezekinya untuk dipinjamkan ke diri yang masih pengangguran.
“Iya, mau berapa?”
“Alhamdulillah,” ucap syukurku dalam hati. Man Jadda wa Jadda dan There is a will, there is a way, rumus canggih ini terbukti sangat ampuh. Allah memudahkannya.
Lima puluh ribu, kini telah aku kantongi dan hari baru telah menyambut aku beserta sahabat dan kakak kelas, siap untuk melangkah menuju acara yang “wah”. Selain uang sebesar lima puluh ribu, nekat adalah modal kedua.
Aku bersama Dea dan Kak Detty, belum mengetahui rute menuju kampus beralmamater kuning. Bertanya, adalah senjata ampuh. Kita sudah besar, jika malu akan kesasar. Maka rasa malu, dibuang sejauh mungkin. Stasiun tangerang kemudian stasiun duri selanjutnya stasiun UI dan ojek, itulah rute yang kita ketahui, perjalanan dimulai melawan dinginnya pagi hari, sebelumnya semalaman aku menginap di rumah Dea, agar memudahkan perjalanan juga mengejar waktu.
Deg-degan, itulah perasaan para backpacker yang belum berpengalaman. Setiap pemberhentian stasiun selalu saja melihat ke arah jendela, memperhatikan dengan jelas “Stasiun apa ini?” jika merasa ragu, maka bertanya adalah kuncinya.
Bismillah dan rido Allah membuat kita bertiga sampai di kampus nan megah, perpustakaan UI membedah buku “Belajar Merawat Indonesia” juga berjumpa dengan mahasiswa-mahasiswa nan hebat Andreas Sanjaya (Mahasiswa UI, delegasi dalam 12 th Educational Forum AUN Thailand), Dini Khoirinnisa(Mahasiswa Psikologi UI), M. Adi Nugroho (Wakil Ketua BEM UI Periode 2011), dan mahasiswa dari berbagai Universitas.
Perjuangan terbayar akan semangat juga ilmu yang diberikan oleh mahasiswa hebat juga pemateri dahsyat, melalui bedah buku itulah diri ini paham akan arti mahasiswa sesungguhnya. Awalnya meragu, tapi karena ada kemauan juga semangat, perjalanan ini begitu indah dan memberikan kesan yang sangat menginspirasi. Bedah Buku juga Bedah Jakarta, terbukti we can!

2 komentar:

  1. Asw. :)
    lagi ngetik sesuatu di google eh ngelink ke blog ini,
    wah Subhanallah, ga nyangka perjuangannya untk bs dtg k bedah buku kmrn, smga bnr2 bs brmnfaat ya buat tmen2 smua, dan kpan2 bs "backpackeran" lagi ke dpok, hehehe :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. walaikumsalam....

      sesuatu mba dini bisa mampir ke blog sederhana ini
      hmm >.< jadi malu mba...

      iya sensasinya looh mba, perjuangannya memang dahsyat!
      nyasar di Jakarta, wow!!

      mba, kapan mau berkunjung ke kampus mungil ku UNTIRTA untuk MENGINSPIRASI :)

      Kangen mba Din:)

      Hapus

Anis Sofia © 2016