Bersama
Tahajud-Mu
Rasanya hampa jika tiada malam tanpa bersama-Mu. Di sana,
aku merasa dalam dekapan Mu yang sesungguhnya. Bermuhasabah, menangis, karena banyak kesalahan yang diperbuat oleh diri nan
lemah.
Banyak rintangan untuk bersama tahajud-Mu. Teringat
ketika semester 1 di bangku kuliah. Selimut begitu erat, sulit dilepaskan,
kepala susah diangkat. Saat itu kasur, bantal, guling juga selimut memang
sangat menggoda. Belum lagi ada rasa
takut, bayangkan saja bangun sendiri di sepertiga malam, hening dan terbayang
ada sosok berambut panjang dengan pakaian putih “Seram! Lebih baik tidur
kembali!”. Inilah aku, sosok yang penakut juga banyak mencari segudang alasan.
Sungguh, tidak ingin terulang. Istiqomahkanlah
aku ya Rabb! Aku ingin selalu bersama tahajud-Mu.
0 komentar:
Posting Komentar