Broadcast? Announcer?
Ini adalah cita-cita saya selama duduk di bangku SMP. Bagaimana tidak semenjak
tv rusak, mengakibatkan saya setia bertemankan radio yang ala kadarnya. Setiap detik,
menit jam, seiap mengerjakan tugas, membantu pekerjaan rumah, radio sellau on dan berada dalam volume yang keras. Dan,
masih tertanam kuat ingatan masa-masa
persiapan UN selalu ditemani oleh radio yang “butut”.
Malam
ini tepat pukul 19.30 tibalah saya bersama sahabat sejak SMP, Niken Dwi Nurlita
untuk mengunjungi aktivitas sahabat yang
memiliki pandangan teduh. Hendrik Syukuri. Mahasiswa jurusan ilmu komunikasi. Entah
pada episode ke berapa Sang Kuasa mendekatkan kita, dan saya tak segan memberi gelar
untuk pria yang ramah ini dengan sahabat.
Well,
dia adalah sosok lelaki yang ramah, murah senyum, bertanggung jawab, setia
kawan, kocak, kadang kalem, dan tentu punya jiwa pemimpin (kok kaya promosi ya
hehe). Terimakasih untuk lelaki yang hobi menggunakan pakaian belang dan semoga
bukan hidung belang ya hehe.
Pada
letihnya menaiki setiap anak tangga menuju lantai 4 gedung D, terbayar sudah untuk
bisa berada di tempat kerjanya, TirtaFm. Padahal malam ini tidak ada angin puyuh, hujan
bergemuruh, ataupun mahasiswa rusuh, dan tetiba Hendrik entah di alam bawah
sadarkah? Hingga memberikan kepercayaanya untuk meminta saya dan Niken untuk
menjadi pembicara di acara radionya.
“Sabar
dan Iman” menjadi tema untuk acara setiap malam senin ini. Saya rasa saat itu bukanlah
pembicara, tapi malah membuat rusuh. Studio yang hening tiba tiba genting tak
kuasa menahan kekocakan announcer (Hendrik,
Adam) saya dan Niken. Klop, itu
tepat untuk deretan kebersamaan dalam 45 menit. Bahagia mewarnai hari ini, mempunyai
kenalan keren “Adam” mahasiswa semester 1 yang memiliki tampang boros #eh. Jadi
tadi sempat ragu apakah kita sedang terkena penipuan? Tetap positf thinking.
“Sabar
adalah bagian dari Iman. Bagaimana Allah selalu senang bersama orang sabar, kalau
sedang ada masalah, resah, gelisah, gundah gulana laporannya sama Allah. Allah
dulu, Allah lagi, Allah terus. Curhat sama temen juga boleh, asal yang
dipercaya..” ucap saya tumben ucapannya lagi normal, biasanya tidak jelas dan
bias.
Ruangan
yang cukup megah bagi saya, dan harus bisa menahan ruangan yang sungguh
dinginnya tidak terbantahkan. Tapi, beberapa menit berlalu rasa hangat mulai
merasuki tubuh dan jiwa, tatkala persahabatan itu menguat dalam degupan jiwa. Perbincangan
seputar sabar dan iman menjadi penghangat dan menambah rasa damai di kalbu,
walaupun tetap kekocakkan semakin menjadi-jadi tak karuan setelah terdektesi
saya dan Adam memiliki hobi berteriak ala Indonesia Pintar “Ya, ya bisa jadiii,
ya yaaaa!” aneh memang sempat berpikir ini acara Diskusi Islam atau Indonesia
Pintar.
Cukup
bahagia rasanya bisa menikmati rasanya menjadi seorang “Hendrik” dalam hitungan
menit. Ruangnya, kesibukannya, semangatnya, cara bersosialisasinya, menjadi
inspirasi untuk terus berkarya.
Terimakasih
tak luput terucapkan dari bibir ini untuk Syukuri, karena telah mengingatkan
akan mimpi yang sempat tertidur lama. Mimpi yang selalu menjadi khayalan ketika masa biru
putih. Rasanya mimpi itu terwujudkan bisa berleloteh di udara. Terlebih setelah
siaran ada Asti seorang adik TRAS yang mengirimkan pesannya.
“Ciee
teh Anis ma the Niken masuk radio.. Suaranya seksi euy hehhe. I like it”
(Apalagi
ini bocah mana muat saya dan niken masuk radio -_-“ )
Dan
pesan untuk mu sob. Tetap menjadi Hendrik sosok yang mencintai kesederhanaan,
penuh keramah tamahan, dan semangat yang tak pernah kehabisan. Juga, tetap
semangat untuk menjadi bapak direktur Tirtafm dalam sekelumit amanah yang ada, kadept
kaderisasi FOSMAI, staf screenmedia TRAS, anggota KAMMI.
Dan
ingat mimpi kita bertiga di bawah pohon hijau, bersejadah rerumputan. Mimpi bertiga
untuk mengindahkan rumah kita, TRAS.
Tetap
semangat pak direktur karena..
“Siapa
yang menguasai media, maka ia menguasai Dunia (Napoleon B) “
2 sobat saya yang hebat sedang berkicau |
Punya adik baru, nama kepanjanganya ADAM SEMESTER SATU |
Jelang tahun baru islam, jelang memperbaiki segala
diri, dalam alunan souhar #tetep
0 komentar:
Posting Komentar