Selasa, 04 Juni 2013



         
Dilayar 22 inchi, ku tatap kagum pada simpul senyum yang aduhai indahnya. Simpul-simpul tulus akan kasih sayang, ketegaran, pengorbanan. Mungkin saat ini kita masih merasakan nikmat indah memiliki kedua orangtua, sedangkan mereka? Bisa jadi ada yang sudah kehilangan sang pembanting tulang, atau sosok bidadari tak bersayap yang telah mengandungnya. Ntahlah, mereka adalah malaikat-malaikat kecil yang mampu menusukan panah kebahagaian.
          1 Juni 2013, banyak malaikat turun dan mengamiinkan doa-doa kita, semoga. Indahnya tak terbantahkan, dikala cinta-cinta ini saling menyatu pada gedung kokoh. Yayasan wanita bahagia, beberapa calon pejuang Cinta-Nya, bersorak riang gembira menyambut para kaka yang menggenakan jaket hijau muda, dan para teteh yang berlapis jilbab.
          Kepolosan penuh kesucian itulah mereka, para sosok yang mengajari usia yang menginjak 20 akan sebuah kebahagian. Pada detak detik waktu, berdiri dua perempuan yang memimpin jalan acara berkah. Ialah Ratih Remadani Astuti dan saya. Lembaran sejarah baru telah mencatat akan duet perdana antar prodi English dan PGSD. Perpaduan yang berwarna, walau sosok lesung pipi berada di jurusan bahasa bule, tapi jiwanya memenuhi standar pgsd. Bolehkah saya bicara, sungguh tertakjum kagum padanya, Ateh sang ka.Dept Peduli  yang dianugrahkan oleh Maha Kuasa keceriaan yang tak akan pernah habis.
          Pada jiwa-jiwa yang hanya bisa dihitung jari, terutama para kaum berjenggot yang hanya berjumlahkan 4 orang (Ka Abi, Ka Imat, Ka Lukman, Adi) acara ini tetap berjalan penuh semangat. Tilawah yang dilantunkan oleh ka Lukman, menjadi pembuka dan harapan keberkahan dalam acara sabtu lalu. Sambutan dari ketua pelaksana yang sangat menggugah, tapi rupanya perlu dipoles lagi untuk bisa berbahasa “anak”. Ka Abi selaku bapaknya LDK yang sudah sangat ke-bapak-an menutrisi para anak-anak yayasan dengan rangkaian motivasi mengenai mimpi, semangat kehidupan. Hingga menuliskan dalam memori mereka mengenai 3 hal yang perlu diyakini (apa itu? Tanyakan langsung padanya ya!). Bu Arin, adalah wanita tegar sang Pembina dari yayasan ini, betapa hati keras ini luluh seketika saat lantunan-lantunan doanya mengarah kepada kami. Kami yang hanya manusia biasa, baginya adalah sosok hebat yang telah memberikan manfaat luar biasa. Ah ibu, kita masih jauh dari hal itu tapi semoga setiap doa dan perkataan ibu Arin menjadi lecutan semangat untuk menjadi manusia yang benar-benar semangat penuh manfaat.
          Doa yang telah dibacakan oleh Ka Abi, bukan memiliki arti akhir kebersamaan dengan anak-anak penuh kelucuan. Tapi, itu adalah awal jalinan cinta ini semakin erat. Erat melalui games hasil ide Ratih dengan ular tangganya, Ka Abi dengan permaianan “Kata Bapak” yang diplesetkan menjadi “Kata Teh Ratih”.
          Oke, mungkin saya akan memberikan standing uplouse untuk Ka Abi yang telah berhasil membuat seluruh anak tertawa lepas. Bagaimana mereka dibuat kebingungan untuk memegang kening, telinga, mata, pundak, hidung, kaki. Mereka yang terdiri dari usia tiga tahun hingga 10 tahun. Ah sungguh kepolosan anak-anak memang sangat indah, menyentuh hati yang kering menjadi basah.  
          Hanya hadiah sederhana sebagai penawar kelelehan mereka dalam bermain. Tunggu, mungkin hanya kami yang merasa lelah, wajah mereka sedikitpun tidak tampak akan kelelahan tapi adalah sebuah senyuman kebahagian yang terus terpancar. Hanya pulpen, pensil. “Maaf ya adik-adik. Semoga bisa memberikan lebih di waktu kita jumpa nanti!”
          Pagi berganti siang, adzan merdu berkumandang. Menandakan seruan untuk menghadap-Nya dan harus selesai kegiatan bersama anak-anak polos yayasan. Selesai bukan untuk selamanya. Masih ada waktu-waktu rahasia untuk berlanjut menyatukan segala sayang ini, sampai jumpa di episode selanjutnya pada kisah yang indah. “Bahagia itu sedehana!”


Mungkin kau mengerti, mungkin kau tidak
Masa lalumu seperti gading yang bisa retak
Mungkin kau sadari, mungkin kau tidak
Tapi ku yakin kau tetap yang sempurna
Meski lemah kau tetap hal yang terindah
Kau yang terindah
Meski rapuh kau tetap hal yang terindah
Kau yang tak sempurna
         
Selasa, 4 Juni 2013|08.58 WIB
Pojok Darul Irfan|ba’da ngeLPJ+SPJ+surat JC1|Tak Sempurna-Bondan|bahagia itu SEDERHANA, melihat mereka senyum saja aku sudah bahagia J|dan sangat menyedihkan minggu tak menjadi bagian dari mereka|

0 komentar:

Posting Komentar

Anis Sofia © 2016