Haloo, Anis!

Selamat datang Kembali!

Sekian lama rasanya hilang rasa percaya diri, dipenuhi rasa takut dan kekhawatiran yang tidak berujung. Bahkan bebera kali bertanya ke diri? Serius ini Anis?

Anis yang dulu nggak seperti ini.

Bahkan target buku catatan selama di Papua, hanya jadi mumi di laptop, mumi yang berusia sudah 8 tahun lamanya. Alasannya? Takut! Ntah, rasa takut apa yang malah membuat menghalangi jari untuk kembali bernari-nari. Padahal, Anis yang aku kenal, berani dan gila.

Sampai titik ini menulis beberapa kalimat ini adalah suatu kesyukuran yang harus dibanggakan, satu tangga  rasa percaya diri dan berani yang berhasil ditapaki. Menjadi guru kontrak daerah di SD Negeri dan amenjadi ‘ibu’ bagi 26 anak, ternyata menjadi suatu kebahagian tersendiri. Walaupun ada saja permasalahan setiap harinya, tapi semua rasa lelah  itu kalah dengan tingkah polah yang berhasil membuatku tersenyum dan tertawa dengan lepas .

Aku bahagia dengan senyuman 26 anak setiap harinya. Anak yang sering mengintip di balik daun pintu menanti kehadiranku. Candaan lucu dari bibir mungil mereka 

“Selamat pagi ibu guru Annisa yang cantik jelita”. 

Sesekali geli dengan celotehan mereka “Bu, udah nikah belum?”.  

 Bahagia dengan yang malu-malu memberikan surat cinta. 

Bahagia dengan anak yang menawarkan cemilannya. 

Bahagia juga beberapa anak dengan nyaman bercerita tentang keluh kesah, kebahagian, ataupun sekelumit permasalahan yang begitu berat tapi harus ditanggun dengan bahu kecil itu.

Anak anak Bu Nisa, 2C yang baik, mari kita terus bertumbuh menjadi manusia yang baik! Terimakasih menjadi satu dari banyak alasan dan kesyukuran tiap harinya! Selamat memetik hari anak-anak bu Guru!

 

 Sebaik mungkin aku menjadi fasiltator di kelas terbaik untuk mereka, walaupun tentunya masih banyak kekurangan dan terbatas. Setiap melihat sosok mereka, sering kali berubah menjadi wujud “Alta” anak lelaki yang nanti akan berusia 2 tahun. Berharap kelak dia pun dapat pendidikan dan pengajaran baik dari guru kelasnya. 

“Alta, terimakasih sudah bersabar menanti Mama tiap harinya ya Nak, memberikan kesepakatan Mama untuk berekplorasi! Bersama Ayah, kita terus bertumbuh mendekap bumi, dan melangitkan doa”

 

Ruang guru

15 September 2022